.
.
.
.
.
.
.
.Flashback On
"TAY, DICARIIN MAE! " Tay yang awalnya berada di halaman belakang segera menuju tempat New berada.
"Iya Hin, gak usah teriak lo. Aku itu nggak tuli dan kasian anak kita kalau kamu bersikap seperti itu" Ucap Tay yang masih ngos ngosan karena mendengar kedatangan mertuanya itu.
"Dan ada apa Mae datang kesini? Jangan bilang Mae mau membicarakan hal itu lagi? "
"Tidak, Mae sudah memiliki keputusan yang lain" Mae Theniti yang awalnya menentang pernikahan Tay dan New menjadi luluh setelah mendengar bahwa dia akan menjadi nenek. Oleh karena itu, Theniti mulai menerima Tay dan selalu mendesak Tay agar mau mengelola perusahaan keluarganya. Tapi selalu ditolak oleh Tay.
"Kalau begitu apa yang akan Mae bicarakan kali ini? " Tanya Tay lagi
"Mae sudah mendiskusikan ini dengan Krist juga. Mae mau memberikan perusahaan itu sebagai hadiah untuk anak kalian kelak" Theniti tersenyum lebar, sementara pasangan TayNew kaget mendengar itu.
" Tapi Mae...." Theniti kembali menatap Tay dengan tajam " Mae tidak mau menerima penolakan! "
"Tapi dia bahkan belum lahir Mae" Ucap New dengan sedikit kekehan kecilnya.
"Mae tidak peduli, lagipula sebentar lagi dia akan lahir bukan? Karena umur kandunganmu sudah 9 bulan, kan" Ucap Theniti sambil mengelus elus perut New yang sudah sangat besar.
"P'NEW COBAK KESINI DEH! ADA YANG ANEH P' " Teriak Kay yang mengagetkan tiga orang yang sedang berbincang tadi.
Dengan segera New pergi melihat apa yang terjadi pada adiknya itu, walaupun dirinya kesulitan berjalan karena ada tubuh lain pada dirinya.
Bruk...
Terdengar suara kursi terjatuh yang membuat Tay dan Theniti segera melihat kearah suara itu. Terlihat New terjatuh di lantai dengan mengaduh kesakitan " Tay, to-tolong ini sakit sekali! Tolong! Argh" New tampak akan menangis sambil memegang perut besarnya itu.
" Sepertinya New akan segera melahirkan. Cepat bawa New ke rumah sakit! " Titah Theniti yang dengan sigap Tay langsung berteriak memanggil Kay dan mengajaknya membantu membawa New ke mobil.
Dengan sangat cepat Tay melajukan mobilnya. Tay tidak ingin ada hal yang buruk terjadi pada New dan calon anaknya.
Setelah sampai di rumah sakit, Tay segera memanggil perawat dan mengatakan keadaan New.
Perawat yang sudah mengerti akan keadaan New, segera menyiapkan ranjang untuk pasien dan segera membawa New ke ruang operasi.
Dalam perjalan ke ruang operasi wajah New terlihat sangat pucat, dengan keadaan kesakitan New menggenggam tangan Tay dengan sangat erat.
"Tay, sakittt" Lirih New, Tay seperti bisa merasakan sakit yang dirasakan New. Tapi Tay tidak ingin suaminya itu khawatir " Tenang New, semuanya pasti akan baik baik saja " Tay tetap tersenyum walaupun dirinya sangat panik saat ini.
New sudah memasuki ruang persalinan. Sementara Tay tidak bisa merasakan tenang. Tay terus mondar mandir di depan ruang persalinan.
Theniti yang melihat Tay sangat gugup seperti itu terus menyemangati Tay " Tay tenanglah New itu orang yang sangat kuat. Dia pasti bisa melewati ini semua"
"Semoga begitu Mae" Ucap Tay yang tidak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya.
Setelah beberapa jam berlalu akhirnya dokter yang mengurus New keluar. Dengan sigap Tay, Theniti dan Kay menghampiri dokter itu " Bagaimana keadaan New, dok? " Ucap Tay yang sangat khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Fate
Acak"Kenapa takdir selalu mempermainkanku" - Pluem "Kebenaran pasti akan merubah segalanya" - Chimon "Terkadang diam saja lebih baik" - Nanon "Bacot! " - Ohm ⚠️ Bxb Mpreg Indonesia Bahasa nonbaku Little bit angst Karya pertama author mohon dimaklumi jik...