Jeongin sakit?

247 33 9
                                    

Pagi ini adalah pagi yang cerah. Seperti biasa, rumah yang kini diisi dengan satu wanita dan delapan anak laki-laki itu penuh dengan kehebohan yang tak pernah sunyi barang sehari saja. Seperti merebut kamar mandi. Dapur yang cukup berantakan. Dan entah keributan macam apa lagi yang terjadi. Hal ini biasa terjadi jika rumah diisi banyak manusia. Changbin. Anak ketiga dari delapan bersaudara itu kini tengah sibuk menggedor-gedor kamar mandi yang didalamnya ternyata sudah diisi oleh orang lain. Sudah berapa menit yang lalu ia menunggu. Tapi si pelaku utama tak kunjung keluar dari kamar mandi.

  "FELIX. SEBENARNYA KAU SEDANG APA SIH? LAMA SEKALI!!" Changbin sudah mencak-mencak di depan pintu kamar mandi.

  "Ah Hyung... Tentu saja mandi. Sabar sedikit dong." Jawab Felix dari dalam kamar mandi.

  "Mana bisa sabar. Hei tolong lah! Perutku sakit sekali, aku tidak tahan lagi. Cepatlah FELIX!!!"

  " Hyung, apa kau tidak bisa mengeluarkan kotoranmu dibawah pohon belakang rumah saja?? Sesekali tidak apa-apa kan?" Cengirnya.

  "Apa kau gila? Ah cepatlah feeelix..!!"

Sementara itu di sudut ruangan lain Bangchan, Linoo dan Nonie ( ibu si delapan anak itu) sedang memasak sarapan pagi. Keadaan di situ  damai. Hanya ada keributan kecil.


  "Hyung .. sayur ini kurang garam." Linoo mencicipi sayur yang sedang di masak.

"Beri sedikit garam lagi!"Perintah Bang Chan.

Ketika itu Linoo langsung segera mengambil toples dan bermaksud menambahkan sesuatu kedalam masakan. Akan tetapi Bang Chan segera menghentikan Linoo atau mereka tidak akan makan hari ini.

"Ehh eh. Linoo itu gula. Kau tidak lihat tulisanya . 'SUGAR' artinya gula bukan garam. Nilai bahasa Inggris mu rendah ya?".

"Oh? Maaf Hyung aku tidak lihat."

Nonie yang melihat itu hanya bisa tertawa melihat kelakuan anaknya. Seketika ia terdiam dan tiba-tiba teringat pada si bungsu yang dari tadi belum menampakkan diri.


 " Bangchan adik mu Jeongin ada di mana? Apa dia belum bangun. Dari tadi tidak kelihatan."

" Ah benar, aku juga tidak melihatnya dari tadi. Linoo coba lihat Jeongin di kamarnya. "

"Baik Hyung"

Mendengar perintah sang kakak Linoo pun langsung pergi meninggalkan dapur. Kamar Jeongin adalah tujuan utama Linoo. Ketika ia sudah memasuki kamar Jeongin anak itu menyadari sesuatu yang aneh. Ternyata Jeongin belum bangkit dari tempat tidur sama sekali. Linoo yang penasaran pun mendekati tempat tidur dan menggoyang-goyangkan tubuh jeongin pelan. Karena merasa tubuhnya diguncang seseorang, pada akhir sibungsu pun terbangun.

"Bangunlah. Kau akan terlambat jika terus tidur. Di luar kamarmu padahal ribut sekali tapi kau malah belum bangun juga." Linoo mengomel layaknya seorang ibu-ibu. Hal itu sudah biasa sih. Linoo memang orangnya agak cerewet. Bukan agak lagi malah.

Jeongin mendudukan badanya dan bersender pada kepala ranjang. Anak itu terlihat lesu. Seperti tidak makan selama sebulan.

"Maaf Hyung. Badanku rasanya sakit semua. " awab Jeongin

"Ada apa? Kau sakit? Ya Tuhan.. kan sudah dibilang jangan terlalu lama main handphone, ini dia hasilnya kalau kau tidak mendengarkan dan bla bla blaaa....."


 Sedabg asik Linoo berceramah ria Hyunjin yang datang entah dari mana langsung masuk ke kamar Jeongin dan memegang kening si bungsu.

" Panas.. Eommaa!!! In sakiit, omma kemari lah!!" Teriak hyunjin. Anak itu memang sedikit lebay. Yah biasalah Drama King.

Eight StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang