Omma & Jeongin

64 8 1
                                    

Jeongin tersadar dari tidur lamanya, ketika ia membukakan mata ia sudah berada di salah satu ruang rumah sakit.
Ia mendudukkan dirinya lalu melihat sekeliling, terlihat Bangchan,Lino, Felix dan Han tertidur di lantai ruangan itu.
Bangchan terbangun, dan segera menghampiri Jeongin.

"Kau sudah sadar Jeongin, bagaimana perasaan mu sekarang? Apa  masih lemah?".

"Aku kenapa Hyung? Kenapa aku bisa ada dirumah sakit ?".

"Kemarin kau tidak sadarkan diri, tubuhmu terlihat sangat lemah. Kami membawa mu kerumah sakit ini".

"Lalu dimana yang lainnya? Dimana juga omma?".

"Emmm, mereka ada di ruangan lain. Omma juga tidak sadarkan diri, belum ada kabar dari Changbin atau yang lain  kalau omma sudah sadar, lama sekali kau bangun kami jadi khawatir".

"Apa yang terjadi pada omma Hyung?"

"Dia pingsan saat mendengar berita kalau kau disekap oleh Appa, kau tau kan bahwa omma itu tidak bisa mendengar kabar buruk yang terjadi pada kita".

"Ini semua salahku".

"Sudah jangan menyalahkan diri, jangan memikirkan apa pun dulu. Beristirahat agar kesehatan mu cepat kembali. Kami merindukan jeritan melengking mu Jeongin".

...

Jeongin kembali terbangun dari tidurnya. Ia terkejut melihat Susana yang tidak bisa di katakan lagi. Semua Huyungnya dan saudara lain tengah menangis histeris. Jeongin tidak tau apa yang terjadi, ia  benar-benar bingung.

"Adikkuuuuu.. kenapa begitu cepat kau meninggalkan kami semua, anak-anakmu masih membutuhkan dirimu. Kenapa secepatnya inii".

Meninggalkan kami? Anak-anak masih membutuhkan dirimu? Apa maksud dari semua ini. Jeongin ingin bertanya ada apa sebenarnya, namun bibir Jeongin terasa sangat berat ia tidak bisa berbicara. Ada apa ini, semua kacau.

"Ommaa, Kenapa kau meninggalkan kamiii ommaa,, ommaaa! Aku yakin kau hanya bercanda, ommaa bangunlahh! Ini tidak lucu omma!".

Tangisan makin menjadi-jadi di ruangan itu. Jeongin sadar jika omma nya telah tiada, ia ingin teriak menangis namun tidak bisa. Ia memaksa untuk membuka mulut lalu berteriak sekencang kencangnya.

Dep...
Ia terbangun,
Ia melihat hyungnya terkejut dengan mendekati Jeongin yang berteriak.

"Kau kenapa in? Kau mimpi buruk? Atau badan mu terasa semakin sakit? Felix panggilkan dokter!".ujar Bangchan.

"Tidak Hyung, di mana omma?". Tanya Jeongin.

"Dia masih tidak sadarkan diri".

"Antar aku ke ruangannya Hyung, aku ingin melihat omma".

"Jangan in! Kondisi mu masih lemah".

"Aku mohon Hyung".

"Ah baiklah".

Bangchan mendudukkan Jeongin pada kursi roda, lalu pergi menuju ruangan ibunya. Didepan ruangan itu changbin,Hyunjin,Seungmin sedang menunggu Nonie sadarkan diri.

Jeongin masuk keruangan Nonie yang saat itu masih memejamkan matanya.
Ia mencium kening Nonie, memeluk, lalu memegang tangannya.
Ia sadar bahwa semua ini adalah hal yang paling menyakitkan dalam hidupnya, Ia juga sadar bahwa dirinya lah yang membuat semua kehidupan ini seketika berubah.

"Omma, bangunlah! Apa kau tidak lelah memejamkan mata terus? Omma aku disini, aku tidak apa-apa ayolah bangun omma. Ya ya kau menang omma, menang dalam permainan memejamkan mata dengan lama. Akan kuberikan hadiah untuk mu, tapi bangunlah dulu omma!".

Eight StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang