"Hey, dia datang. Astaga ku pikir ia bunuh diri setelah kita kerjai kemarin."
Sehun tertawa kecil sembari menyenggol lengan Chanyeol, sang sahabatnya yang ada di sampingnya. Mereka tengah berada di lapangan outdoor sekolah, selalu seperti itu setiap hari. Entah hanya ingin menunjukkan kekuasaan mereka atau bahkan hanya ingin pamer ketampanan.
Mereka memang ditakuti oleh para murid satu sekolah. Bukan hanya karena orang tua mereka yang berpengaruh tapi juga mereka tak segan untuk memberi perhitungan kepada setiap orang. Tak peduli jika mereka menyiksa perempuan.
Chanyeol tengah duduk di atas kap mobilnya dengan satu kakinya yang tertekuk, tak lupa juga satu buah batang rokok yang ia hisap. Ekor matanya hanya melirik sebentar seorang pemuda mungil yang baru saja turun dari pintu penumpang mobil pribadinya.
Sebuah asap keluar dari mulutnya dan pandangannya beralih ke depan. Tak merasa tertarik dengan pemuda bersurai cokelat itu.
"Bisakah kita pergi sekarang? Aku malas melihat wajahnya. Dia menjijikkan." Cemoohnya yang berhasil mendapatkan gelak tawa dari Sehun dan juga Jongin yang duduk di atas kap mobilnya sendiri dengan sebuah permen lolipop di mulutnya.
"Tunggu sebentar, Bro. Aku ingin melihatnya sebentar, kemarin ia memberikanmu bekal bukan?" Sehun menggodanya mengundang dengusan dari Chanyeol.
"Ya, lalu setelah itu aku membuangnya." Ucapnya sembari merotasikan bola matanya malas.
Lagi-lagi Sehun dan Jongin tertawa dengan puas.
Dan Chanyeol hanya memasang wajah masamnya.
"Untung saja aku hanya memakannya sedikit, kalau tidak bisa-bisa aku masuk rumah sakit. Percaya diri sekali dia membuatkan seseorang bekal, masakannya benar-benar tidak enak."Ketiganya berhenti berbicara dan fokus pada pemuda mungil yang sebentar lagi akan melewati mereka. Dalam hati Sehun dan Jongin, keduanya berniat jahil pada siswa itu.
Namun perbuatan jahil mereka urung kala pemuda mungil itu melewati mereka begitu saja. Bahkan melirik pun tidak, ketiganya diam. Terutama Chanyeol yang mengangkat satu alisnya sedikit terkejut.
"Wow, dia berlalu begitu saja." Decak Jongin yang benar-benar tak menyangka. "Apa dia sudah move on darimu? Ah dia pasti sakit hati sekali karena cintanya kau tolak dan selalu dopermalukan di depan umum." Lanjutnya dengan terkekeh.
Sehun pun ikut tertawa pelan, diam-diam mengangguk setuju.
"Itu bagus, setidaknya dia tidak mengacaukan hari-hari kita lagi."
Chanyeol membuang puntung rokok yang baru setengah ia hisap, lantas turun dari kap mobilnya. Puntung rokok yang masih menyala itu ia injak hingga apinya mati.
Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celana seragam sekolahnya. Lalu berjalan meninggalkan Sehun dan Jongin yang mengikutinya.
"Kau ingin memberinya pelajaran?" Tanya Sehun kepada sahabatnya yang berjalan lebih depan daripada dirinya.
Pemuda bermarga Park itu mendengus remeh.
"Jika kalian ingin silahkan saja. Aku malas melihat wajahnya." Ucapnya tanpa menghentikan langkahnya.Di belakang Sehun dan Jongin saling menatap serta melempar seringaian jahil mereka.
To Be Continued
Udah gak usah protes! Saya gatel pengen up yang ini wkwk
Tenang aja Puppy Prince tetep prioritas di lanjutin karena udah menuju klimaks 😘
Kalo tanggapan cerita ini positif dan rame, bakal di lanjut jugaaa.....
Bisa-bisa sekali up tiga cerita 😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR LOVE [CHANBAEK]✔
FanfictionBanyak orang berkata bahwa cinta itu datangnya dari mata lalu turun ke hati. Tapi tak banyak orang tahu, bahwa cinta itu hati yang merasa bukan mata yang melihat. warn! chanbaek area boyslove area! gay, bxb, yaoi, shounen ai homophobic please dont...