DL #2

5.6K 970 291
                                    

Yang terakhir ini, semoga aja rame yaaa 🖤

Dah capek, besok lagi saya update hehehe


































"Boleh ya~"

Luhan memberikan tatapan memelasnya untuk Baekhyun, ia berusaha membujuk sahabatnya itu untuk memperbolehkannya main ke rumah. Tetapi Baekhyun hanya diam dengan wajahnya yang datar.

Kelas sudah berakhir beberapa saat yang lalu dan anak-anak satu persatu mulai meninggalkan kelas. Hingga akhirnya hanya tersisa beberapa, itu juga yang lainnya pulang sedikit lebih lama karena harus ikut ekstrakulikuler.

Baekhyun menahan dongkol di hatinya kala Luhan masih saja membujuknya dengan wajah memelasnya itu. Ingun rasanya memberikan lakban hitam untuk membungkam mulut Luhan, tapi yang ada pemuda berkebangsaan Tiongkok itu akak berlari ketakutan. Luhan berpikir mungkin ia sedikit mengerikan.



Sreeeetttt




Tasnya sudah terseleting dengan baik, membuat kegiatan Baekhyun di sekolah hari ini telah usai. Ranselnya itu ia sampirkan di satu bahunya, setelah berdiri dari duduknya. Melangkahkan kaki pendeknya keluar dari ruang kelas yang membuatnya muak.

Di sampingnya, Luhan masih setia mengekori Baekhyun yang tak patah semangat demi bisa masuk ke  mansion yang konon termewah dan terbesar di Korea Selatan ini. Selama ia bersahabat dengan Baekhyun, tak pernah sekalipun ia diajak untuk bermain atau sekedar mengerjakan tugas berkelompok. Pemuda itu juga belum pernah melihat bagaimana perawakan dari ayah Baekhyun, sedangkan orang tua perempuan sahabatnya itu sudah meninggal sejak ia kecil.

Itupun Luhan hanya tahu dari kabar burung yang beredar. Walau keduanya sangat dekat, nyatanya Baekhyun memiliki banyak rahasia yang ia simpan sendiri.

Harusnya Baekhyun mengabaikan Luhan yang mencengkeram erat tangannya, namun entah kenapa tiba-tiba saja tubuhnya berjalan di depan. Menutupi Luhan yang menunduk ketakutan.

Di depan mereka ada Chanyeol, Sehun dan juga Jongin yang duduk di kap mobil mereka. Ah, hanya Chanyeol yang menduduki mobil mewahnya sendiri. Sedangkan Jongin tentu saja menumpang di mobil milik Sehun.

Tatapan dari tiga serangkai itu membuat para siswa dan siswi ketakutan saat melewati mereka. Tak terkecuali Luhan yang dulu sempat menjadi bulan-bulanan ketiganya. Tapi tak berpengaruh besar bagi Baekhyun, pemuda mungil itu dengan santainya melangkah melewati ketiganya.

"Aku membiarkanmu lolos saat istirahat tadi, tetapi tidak untuk yang satu ini."

Chanyeol bersiul dengan seringaian jahilnya, dua tangannya berada dalam saku celana seragamnya. Ia berjalan menghampiri Baekhyun hingga hampir tak ada jarak di antara mereka.

Luhan yang berada di belakang Baekhyun berusaha kabur, namun ia lebih dulu di amankan oleh Sehun dan juga Jongin. Baekhyun mengangkat dagunya, membiarkan hidung bangirnya dan hidung mancung milik Chanyeol nyaris saja bersentuhan. Menantang pemuda yang sok jagoan ini.

"Apa maumu? Lepaskan dia, kau tidak tahu dia ketakutan?"

Chanyeol mengedikkan bahunya, lalu menghembuskan napasnya. Baekhyun hanya diam walaupun matanya sontak tertutup saat aroma khas rokok menguar dari napas yang pemuda ini hembuskan. Sang pelaku hanya tertawa remeh sebelum akhirnya menjauhkan tubuhnya dari korban.

"Ya, kalau kau ingin dia lepas. Kau harus menyelesaikan tugas yang akan dikumpulkan besok, bagaimana?" Tawar Chanyeol dengan wajah mengesalkannya. Membuat Baekhyun rasanya ingin menghajar pemuda tinggi itu sekarang juga.

DEAR LOVE [CHANBAEK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang