DL #6

4.4K 815 343
                                    

KAN KALO RAME ENAK! LANJUTINNYA JUGA SEMANGAT 😏

HARUS DIANCEM DULU BARU PADA MAU KOMEN YA HM!

YANG INI JUGA DIRAMEIN AWAS KALO GAK RAME YA!

Lee Boram - The First Time In Fisrt Place
Seventeen  Don't Wanna Cry
Davichi - It's okay that's Love
AKMU - 200%

Sorry for typo(s)

Enjoy 🖤



































Chanyeol menatap dalam diam Baekhyun yang kini terbaring dengan kedua matanya yang tertutup. Begitu terkejut mendapati pemuda mungil yang beberapa detik lalu tengah memaki seorang siswi lalu detik kemudian jatuh pingsan.

Pemuda tampan itu segera membawa Baekhyun ke ruang kesehatan dengan tergesa. Dokter mengatakan bahwa ia hanya kelelahan saja, tekanan darahnya rendah itulah yang menyebabkannya pusing hingga jatuh tak sadarkan diri. Tetapi tak ada sesuatu yang perlu di khawatirkan, Bakehyun akan sadar dalam hitungan menit. Namun ini sudah satu jam berjalan dan tak ada tanda-tanda bahwa pemuda mungil itu akan bangun. Chanyeol bahkan meninggalkan kelas hanya untuk menjaga Baekhyun.

Terdengar lenguhan pelan, membuat Chanyeol kini memusatkan atensinya pada Baekhyun yang perlahan mulai membuka matanya.

Pemuda mungil itu mengerjapkan matanya lemah, ia menatap sekitarnya dengan pandangan bingung. Matanya kini terpaku pada pemuda tampan yang menatapnya dengan dalam.

"Kau siapa? Dan kenapa aku bisa ada disini? Ini dimana?" Tanyanya bertubi-tubi dengan ekspresinya yang linglung.

Kening Chanyeol berkerut, menatap pemuda mungil itu dengan tidak percaya. Lalu dia terkekeh samar, mengangkat tanfannya untuk mengusap sayang kepala yang sudah menjadi kekasihnya.
"Jangan bercanda. Kau hanya pingsan, bukannya lupa ingatan."

Baekhyun hanya diam sembari mengerjap pelan, sebelum akhirnya kembali meringis karena kepalanya kembali diserang rasa sakit. Membuat Chanyeol yang melihatnya pun ikut panik.

"Kau baik-baik saja? Perlu ku panggilkan dokter?" Tanyanya melihat Baekhyun yang menggeram kesakitan. Namun pemuda mungil itu tak memberikan tanggapan.

Chanyeol semakin kalut dan mencari dokter sekolah yang menangani Baekhyun tadi. Meninggalkan pemuda mungil itu yang berhentikan ringisannya, ia menghela napasnya pelan. Melirik pemuda tampan yang tak ada lagi ditempatnya, wajahnya kini kembali datar. Dengan cepat ia turun dari ranjang tersebut dan berjalan keluar.

Baekhyun seperti orang kebingungan setelah keluar dari ruang kesehatan. Suasana koridor nampak sepi, karena memang kegiatan belajar mengajar masih berlangsung. Pemuda mungil itu kemudian berjalan cepat menaiki tangga, menuju atap sekolah.

Langkahnya nampak sempoyongan, namun Baekhyun berusaha sekuat tenaga. Ia bahkan mendorong pintu atap sekolahnya dengan kuat dan kembali menutupnya walau tidak rapat. Dengan tergesa ia mengambil botol obat yang berada disaku celananya, kemudian menegaknya cukup banyak tanpa air. Keningnya berkerut kala kerongkongannya harus sedikit merasa sakit untuk menelan kapsul obat yang lumayan besar itu.

Bulir keringat membasahi dahinya, ia mengusapnya dengan pelan dan langsung menyisir rambutnya. Ia mengatur napasnya yang terengah hingga berangsur teratur.

Matanya menatap sendu matahari yang kini hampir berada di atas kepalanya. Lalu menutup matanya, membiarkan sinar panas itu mengenai permukaan kulitnya yang seputih susu, hingga berakhir memerah. Juga membiarkan rambutnya kini berterbangan dengan bebas hingga wajagnya tertutup oleh rambut panjangnya.

DEAR LOVE [CHANBAEK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang