DL #4

4.6K 838 178
                                        

Hari ini gantian yang ini ya hehe

Tapi THE TRANSPORTER tetap update sore nanti, pantengin trus pokoknya.

Kalian baca ini sebentar kan? Buat Vote sama komen juga gak lama ko hehe

Di ramein ya, saya pantau yang gak komen apalagi vote hm 😏





































Baekhyun menatap tajam Chanyeol yang kini menyeringai senang melihatnya. Pemuda tinggi itu turun dari motor besarnya sembaru melepas helmnya dan meletakkannya begitu saja di atas motornya. Melangkah mendekati Baekhyun hingga hidung mereka hampir bersentuhan, pemuda mungil itu pun tak ada niat untuk memundurkan tubuhnya.

"Kau kalah." Ungkap Chanyeol dengan senyum yang membuat lubang cacat dipipinya.

Baekhyun mendengus sinis, ia pun semakin mendekatkan wajah mereka. Hingga bisa merasakan hembusan napas satu sama lain.
"Kau curang, Tuan Park." Balasnya dengan senyum cantiknya.

Chanyeol hampir saja terpedaya, namun ia kembali mengontrol tubuhnya. Meskipun selama ini senyum Baekhyun selalu diberikan untuknya, tetapi entah kenapa ia merasa ada yang berbeda. Baekhyun yang sekarang seperti magnet yang menariknya sangat kuat.

"Kau lupa, sayang." Chanyeol menjeda ucapannya, tangannya terangkat untuk mencolek dagu pemuda cantik dihadapannya ini. Tetapi Baekhyun lebih dulu menepisnya dengan kasar, pemuda tinggi itu hanya terkekeh kecil. "Ini balap liar, Baekhyun. Kau berbuat curang sebanyak apapun tidak akan dikenakan sanksi."

Pemuda bermarga Park itu menjauhkan tubuhnya, menyisir rambutnya yang sedikit basah. Tak peduli dengan hadiah yang ia terima atau gadis yang bersedia melempar tubuh kepada dirinya. Ia lebih tertarik dengan orang yang menyukainya itu.

Baekhyun yang melihat tebar pesona ala Chanyeol hanya mengernyit jijik. Ia mendengus kasar lalu mengalihkan pandangannya. Tak ada satupun anak buahnya yang berani mendekati mereka, seperti memberikan waktu dan tempat untuk mereka sembari melempar tatapan penuh cinta.

"Ponsel."

Pemuda mungil itu menoleh cepat, menatap Chanyeol dengan tatapan tak mengerti. Sedangkan yang lebih timggi berdecak tak sabaran.

"Ponselmu, sayang."

Baekhyun berdecak sembari merotasikan bola matanya.
"Jangan memanggilku dengan panggilan menjijikkan itu atau kau ingin aku muntah di wajahmu."

Chanyeol tertawa sangat keras sembari menepuk tangannya. Kemudian ia menggeleng pelan sebelum akhirnya menengadahkan tangannya.

"Untuk apa?" Tanya Baekhyun.

"Kau akan tahu nanti, perjanjiannya adalah siapa yang kalah harus menuruti apapun dari pemenang, bukan?" Alis Chanyeol bergerak naik turun, menggoda Baekhyun yang masih bergeming. Cukup sulit juga bahkan hanya untuk meminjam ponsslnya sebentar. "Jika kau tidak ingin, tak apa. Itu artinya kau tak menepati janjimu sebagai seorang laki-laki."

Entah kenapa mendengar itu seperti harga diri Baekhyun menjadi jaminan. Dengan terpaksa ia memberikan ponselnya kepada Chanyeol, bahkan jika pemuda itu ingin mengambilnya silahkan saja. Ia bisa membeli lagi dengan seri terbaru.

Chanyeol menerimanya dengan senyum tipisnya, ia mengetikkan sesuatu di ponsel Baekhyun. Beruntungnya ponsel itu tidak dikunci jadi ia dengan leluasa memainkannya. Inginnya ia penasaran dengan galeri atau chat yang berada didalamnya, namun tak ada yang menarik didalamnya. Jadi ia segera mengembalikkan ponsel tersebut kepada pemiliknya.

Tubuh kecil yang tak sebanding dengan tubuhnya itu ia perangkap dalam kungkungannya. Mendekatkan bibirnya di daun telinga Baekhyun, membuat pemuda mungil itu sedikit meremang.
"Perjanjian ini hanya berlaku satu bulan, kau tidak perlu khawatir."

DEAR LOVE [CHANBAEK]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang