16

733 164 22
                                    

bgm : sind3ntosca
— kepompong


[ trisno's side ]

"ku antar pulang ya?"

"aku p-pulang sendiri."

ku tatap raga itu yang berjalan menjauh, kesal sekali melihatnya sedih seperti itu. ku harap, setidaknya rean atau nova menawarinya tumpangan untuk pulang bersama.

dua bersaudara itu sungguh! aku tahu jika mereka menyukai kirara, meski mereka tak mengatakan langsung pada ku. tapi lihat? sejauh ini, nova cenderung melukai kirara. dan rean, dia seperti tak memperjuangkan perasaannya pada kirara, dengan alasan tak ingin nova lebih sakit lagi, karena semua milik nova sudah ia rebut. omong kosong!

aku memutuskan untuk menyusul, ingin memastikan jika salah satu dari mereka benar-benar mengantar kirara pulang, anggap saja sebagai ucapan terimakasih karena kini keduanya damai dengan kirara sebagai perantara. aku tahu ini dari widya tadi.

tapi yang ku dapati justru sebaliknya, kirara sempat tersenyum ke arah parkiran; tapi kemudian terus melanjutkan langkah. sialan! mereka sangat tidak peka.

berlari menuju parkiran dan melihat ke lima laki-laki itu berbincang, mungkin membicarakan masalah alya yang ku ketahui menyukai rean. biarlah, aku tak peduli.

aku menaiki motor ku, mengendarainya, dan berhenti tepat di hadapan mereka.

ku tatap nova sengit. "perjanjian kita selesai! mulai hari ini, aku akan perjuangin kirara."

dan beralih pada rean yang nampak terkejut. "maaf re, aku gak jujur dari awal. tapi, aku juga suka kirara."

lantas berlalu dari sana menyusul kirara sebelum gadis itu berjalan jauh.

keluar dari area sekolah, dan aku melupakan tas ku. namun baiknya, kirara masih terlihat. menambah laju kecepatan, dan berhenti beberapa langkah di depan gadis itu.

kirara mendongak menatapku. dengan tergesa aku turun dari motor untuk menghampiri.

aku tersenyum semanis mungkin, dan dia membalasnya tipis. itu cukup, dia manis sekali.

"ada apa trisno?" tanya nya.

"eum.."

astaga, seharusnya aku memikirkan alasan tadi.

"a--- kirara mau temani aku beli buku gak? minggu depan kan kita mulai latihan ujian, aku pengen belajar soal-soal." jawab ku.

dia tersenyum, murah sekali senyumnya. "kenapa gak sama rean aja?" tanya nya.

ku pasang wajah cemberut. "rean itu cerewet. bukannya pilih buku, tapi dia malah ceramahin aku nanti. toh, dia baru baikan sama si nova. aku gak mau ganggu."

kirara kembali tersenyum. tapi tak kunjung menjawab.

"nanti kirara aku traktir deh! nanti aku antar pulang juga, ya?" tawar ku lagi.

"emang trisno gak melatih ekskul?" tanya nya.

"gak mau ah, mau nya beli buku saja." jawab ku.

dia kembali tersenyum. aku tidak tahu mengapa dia mudah sekali tersenyum, apa aku terlihat imut? oh ayolah, aku itu laki-laki.

"yuk." ajaknya.

ku ulas senyum lebar, sambil meraih tangannya menuju motor ku. ku beri dia helm yang biasa rean pakai, aku yakin kirara akan senang. kalian bisa menyebutku pengecut, tapi aku senang melihat kirara tersenyum walau penyebab utamanya rean.

"bukannya ini helm punya rean?"

"bukan. rean itu gak tahu diri, sudah numpang aku, pinjam helm, gak pernah ikut bayar bensin pula. padahal dia lebih banyak uangnya daripada aku."

°secret admirer : kth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang