21

579 138 16
                                    

[ khusus karena respon baik kalian,jumlah kata 2 kali lebih banyak ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ khusus karena respon baik kalian,
jumlah kata 2 kali lebih banyak ]

mulai minggu ini dan seterusnya, di isi dengan berbagai tambahan pelajaran, latihan soal, diskusi, pulang sore, lelah, capek, sampai rumah masih belajar lagi.

kadang aku ingin protes tentang jam belajar yang diterapkan negara tercinta ku ini. sebagian besar di habiskan di sekolah; ketika sampai rumah pun dapat dikatakan sebentar, setelahnya digunakan untuk tidur sampai pagi.

lebih parahnya lagi, semua aspek selalu dinilai dengan angka. tak heran jika banyak pelajar yang stres karena tekanan tersebut.

h-20 dari jadwal ujian nasional.

sekolah sudah mengadakan try out berulang kali, simulasi ujian, pemberian materi untuk ujian praktek, dan banyak lagi.

teman-teman pun mulai mengeluh tertekan, bahkan sampai sakit karena terlalu stres. tak berbeda halnya dengan trisno. akhir-akhir ini trisno juga sering mengeluh dan mengomel tidak jelas.

seperti saat ini contohnya.

"tentukan persamaan garis singgung kurva y sama dengan x pangkat 2 plus 5x min 1 di titik yang absisnya 3. JANCUK! SOAL OPO ENEH IKI?!!"

(jancuk! soal apa lagi ini?!!)

seisi kelas tertawa mendengar teriakan trisno, termasuk aku. saat ini tidak ada guru yang menunggu, karena pak agus izin keluar sebentar untuk ke kantor tadi.

"ya allah, kapan trisno jadi pinter ya allah?" doa trisno yang menengadahkan tangan.

"makanya belajar." sahut dia dan memperhatikan sahabatnya dalam tenang.

"aku udah belajar! emang dasarnya otak ku gak mau dipaksa mikir!"

aku terkekeh lagi.

"makanya, kalau salin jawaban aku sekalian di pahami. bukan asal salin."

"terus! ceramah aja terus! orang di bilang otak ku gak sampai!" debat trisno lagi.

sampai akhirnya, dia memilih untuk memungut buku dan alat tulisnya kemudian berpindah tempat duduk di samping ku.

"hai, ra." sapanya.

aku tersenyum. "hai."

"ajarin aku dong, rean kalau ngajarin aku suka sambil ceramah. bukannya belajar, dia bakal kultum seharian."

aku tergelak mendengarkan. dan selanjutnya aku mengangguk setuju.

ku lirik sekilas dia yang duduk tepat di hadapan ku. dia tak menengok sama sekali, meski aku yakin jika dia mendengar trisno membicarakannya tadi. entah, dia kembali jauh. mungkin sedang benar-benar belajar, aku juga tak ingin mengusik. bisa jadi, dia memiliki rencana untuk mendaftar ke kampus ternama, hingga seserius itu dia belajar.

°secret admirer : kth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang