25

568 129 34
                                    

bgm : eclat - bentuk cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bgm : eclat - bentuk cinta.

"ra, bangun. kirara?"

ku rasakan seseorang menekan pelan pipi ku. setengah sadar, namun aku mampu tersenyum lebar; tahu jika pelakunya adalah dia.

sudah sampai di rumah?

aku menegakkan tubuh ku, masih menguap kecil. ku tangkap, laki-laki di hadapan ku terkekeh pelan.

"bang bintang telpon, tanya kita udah pulang belum."

aku mengangguk, untuk sedetik setelahnya merasa aneh dengan kalimat itu. saat ku coba  mencernanya betul-betul, maka kini aku mematung; bahkan menahan napas, sekedar membiarkan bola mata ku mengedar dan mendapati suasana kedai kecil yang cukup lenggang.

t-tunggu?

kok masih di kedai? b-bukannya, tadi udah perjalanan pulang ya?

t-terus---

---aku, a-aku sama dia udah itu kan?

"kirara? kamu.. gak apa-apa?" tanya nya yang menarikku kembali ke dunia nyata.

"ha? a-anu, rean. tadi a-aku tidur ya?" tanya ku, berharap sekali bahwa dia menggeleng.

tapi, dia mengangguk dengan ulasan senyum.

"sekitar empat lima menit, aku mau bangunin, tapi kamu senyum-senyum. aku pikir kamu mimpi indah, jadi gak aku bangunin."

maka sekarang aku,

AAAAAA AKSHDNSKHDK(+$7"!#(;*()#+#(KSKSHDMSKAJBNSJAUSBSM!*8#72!$+*(*+$($((NSJSHDNXKSN!!!!!

CUMA MIMPI SUKETI!

ku hela napas ku dengan tatapan menunduk. bodoh sekali! kenapa aku harus mimpi begitu sih?

dan setelah ku ingat-ingat, obrolan terkahir ku dengannya sebelum aku tidur adalah dia berterimakasih, dan aku bilang sama-sama.

"maaf ya re, kamu nunggu lama. seharusnya kamu bangunin saja aku dari tadi." ucap ku, terasa sesak sekali.

"gak masalah kok. justru aku minta maaf, kamu kecapekan ya?"

aku menggeleng. "pulang sekarang?"

dia menganggukkan kepala, lalu memberesi meja. dan bangkit dari duduk, di ikuti oleh ku.

tak ada tenaga untuk berjalan, antara menyesal karena bangun tidur, juga menyesal kenapa aku harus mendapat mimpi seperti itu.

menyusun langkah pun, aku memilih menatap lantai. sedikit tersenyum, mengingat isi mimpi tadi; lalu mengerucutkan bibir kala sadar aku sudah kembali ke realita.

dan sebuah tangan menyentuh lenganku, membuatku berhenti berjalan. sekedar mendapati sosoknya, yang mengambil helm biru untuk dipasangkan di kepala ku.

°secret admirer : kth [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang