16. Ayah?

13 8 5
                                    

Happy reading
.
.
.


"APA?" semua orang seketika memandang Azka. Tidak dengan Kevin yang tidak kaget sama sekali.

Galih yang biasanya cuek jadi ikutan kaget mendengar pernyataan ketosnya itu. Karena tidak biasanya ketosnya ini peduli dengan orang lain, apalagi orang yang baru dikenalnya. Safira yang mendengarnya sangat terkejut sekaligus malu juga.

Kenapa dia jadi baik gini sih? Bukannya sekarang kita lagi marahan ya? Tanya Safira dalam hati.

"Ka, kepala lo nggak terbentur sesuatu gitu?" tanya Alang penasaran.

"Nggak kepala gue baik-baik saja" jawab Azka datar.

"Lo nggak kesurupan kan?" tanya Vanya ikut penasaran juga.

"Nggak" lagi-lagi azka menjawabnya dengan datar.

"Lo yakin nggak kepukul atau kepentok apa gitu?" tanya Ridwan memastikan.

"ASTAGA! NGGAK RIDWAN!!!" ucap Azka yang kelewat kesal.

Alang menjadi sangat bingung dengan tingkah laku sahabat sekaligus ketosnya itu. Ia bertanya kembali.

"Tapiiii, kenapa kamu ma__" ucapan Alang terpotong.

"Udah kalian ini kaya wartawan saja. Tanya mulu dari tadi!" Ucap Azka tampak kesal tapi masih dengan wajah datarnya itu.

Azka langsung saja mengambil obat yang dipegang Keyla dan mengajak Safira pergi dari ruangan itu. Tapi, Safira langsung menahannya.

"Ada apa?" tanya Azka penasaran.

"Bisakah kita mengajak Ka Keyla juga? Dia kan sudah banyak nolongin gue? Nggak enakan jika ninggalin dia gitu aja." mohon Safira kepada Azka.

mendengar permohonan Safira kepada Azka membuat Keyla terkejut.

Azka berfikir sejenak, ia pun akhirnya mengajak Keyla juga. Setelah kesepakatan itu, mereka bertiga berlalu meninggalkan teman-temannya yang masih bengong dengan sikap Azka yang tiba-tiba peduli gitu.

Alang yang otaknya cuma setengah menurut Galih itu, bertanya kembali.

"Itu beneran kan temen kita? Gue heran, sejak kapan dia kaya gini? Apalagi sama bidadari gue." Tanya Alang sambil mengelus dagunya.

Tapi, mereka malah tidak menanggapi Alang. Tiba-tiba seorang suster memasuki ruangan mereka. Mereka sangat kaget, begitupun dengan susternya.

"Maaf, adek-adek ini siapa ya?" tanya suster tersebut heran.

"APA! ADEK? YA AMPUN SUSS.. saking imutnya ya sampai manggil saya adek, kenapa nggak manggil saya sayang aja sus? Kan biar romantis gitu." ucap Alang dengan gombalannya itu.

Sedangkan yang lain, hanya memandang Alang datar dan mereka semua pergi pulang. Dan meninggalkan Alang sendirian bersama suster tadi.

"LAH WOY TUNGGUIN GUE!!! sus nanti kalo udah tidur, jangan lupa mimpiin gue ya?"

Suster tersebut hanya geleng-geleng kepala.

________

Disisi lain, Safira yang sudah sampai di rumahnya langsung turun dari mobil Azka. Keyla yang melihat itu juga ikutan turun. Sontak itu membuat Safira kaget.

"Loh, kenapa Kak Keyla ikutan turun juga?" tanya Safira yang bingung dengan kakak kelasnya itu.

"Bagaimana bisa gue biarin gitu aja. Ngeliat lo jalan sendirian. Apalagi kaki lo tuh belum sembuh total" ucap Keyla khawatir.

Rasa yang disembunyikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang