13. Pembullyan

44 17 11
                                    

Happy reading

.
.
.

2 minggu kemudian,

Si pembuat onar kembali kesekolah, karena sebelumnya aurell di skors ia tidak diperbolehkan masuk sekolah selama dua minggu.

Jadi, banyak siswa/i seangkatan maupun seniornya memandangnya sinis. Ibarat aurell adalah parasit di sekolah tersebut.

"Apa lo lihat-lihat!!!" Ucap aurell dengan emosi kepada para siswi yang memandangnya sinis.
Sedangkan, sahabatnya hanya menenangkan amarah aurell yang meledak-ledak.

"Rell udah lah jangan buat masalah lagi, nanti bisa-bisa lo di keluarin ke sekolah. Lebih parahnya jika lo sampai nggak di terima di sekolah manapun" ucap rara dramatis.

Aurell yang kesal dengan ucapan rara menatapnya tajam. "BISA DIAM NGGAK!! Lo nasehatin atau nyumpahin sih?" Ucap aurell dengan penekanan. Rara hanya menggeleng takut.


Bel masuk berbunyi,

Para siswa/i berlarian masuk kedalam kelas masing-masing. Begitu juga dengan kelas X IPA 1.

Sepasang banyak mata menatap aurell and the geng. Banyak diantara mereka membicarakan aurell bahkan sambil berbisik-bisik.

Aurell yang sejak tadi kesal langsung marah kepada mereka. Sahabatnya menasehati agar aurell tidak ngelakuin hal bodoh lagi. Sedangkan yang dinasehati malah masa bodoh.

Sahabatnya berhasil menenangkan aurell dan menuju ke tempat duduknya.

"awas aja, gue bakal bales perbuatan lo saf dan gue bakal buat sekolah ini seperti neraka buat lo" gumam aurell.

Kelas dimulai, tapi disisi lain safira tampak ketakutan dengan kembalinya si pembuat onar. Terlihat jelas keringat yang bercucuran dan muka yang sedikit pucat.

"saf, lawan rasa takutmu itu. Jangan biarkan si pembuat onar menginjak-injak harga dirimu lagi" gumam uci menenangkan ketakutan safira.

Mendengar ucapan uci safira kembali tenang dan melanjutkan belajarnya.

KRINGGG.... KRINGGG

bel istirahat berbunyi. Semua siswa berhambur keluar. Banyak diantara mereka menuju kantin. Tapi, tak sedikit pula ada yang duduk- duduk di area taman atau pergi ke perpus untuk membaca.

"ci gue mau ke perpus dulu ya?" ucap safira denfan lesu.

"lo nggak capek atau laper gitu di perpus. Udah.... AYOO.... Ikut aku ke kantin sekarang juga. JANGAN NOLAK!!!" ucap uci sedikit tekanan di bagian akhir.

Safira pasrah, iapun akhirnya menyetujuinya. Tanpa mereka sadari 3 pasang mata sedang memperhatikan mereka berdua dengan tatapan tajam dari kejauhan. Siapa lagi jika bukan geng pembuat onar aurell dan kawan-kawannya.

"rell lo nggak mungkin diem ajakan ngeliat musuh lo hidup dengan tenang?" ucap rara.

"YA NGGAK LAH" ucap aurell dengan bentakan. Rara pun kembali diam dan menunduk.

"AHHHH.... GUE PUNYA IDE YANG BAGUS NIH!" suara amanda memecah keheningan diantara mereka. Aurell dan rara sampai kaget dibuatnya.

Rasa yang disembunyikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang