Haechan meniup poninya kasar lalu merebahkan tubuhnya diatas kasur. Ia kembali mengingat tugas yang di berikan Byun Baekhyun, sang ketua jurusan. Membimbing salah satu mahasiswa kebanggannya.
"ARRRGGHHHH!!!!"
Haechan mengerang kencang dengan kaki menendang udara dengan ganas. Ia bahkan mengacak rambutnya dan berguling tak jelas dikasurnya dan berakhir dengan menenggelamkan wajahnya pada kasur.
Tak lama ia mendongak saat merasakan belaian lembut pada kepalanya. Haechan melihat siapa pelaku yang baru saha mengelus kepalanya dengan mata berkaca-kaca.
"Jejen~"
Jeno tertawa hingga matanya hanya tersisa satu garis lengkung yang manis. Ia membiarkan saja ketika Haechan menaiki badannya lalu duduk di pangkuannya dengan nyaman. Ia menepuk lembut pundak Haechan yang kini menyandarkan kepalanya pada pundak lebar Jeno.
"Kenapa sayang?"
Haechan memajukkan bibirnya, "Masa ya tadi Echan dijadiin Dosen Pembimbing mahasiswa semester 12!"
"Ya terus kenapa?"
"Sebel! Mana songong banget lagi anaknya. Kerjaannya pasti cuma main sama nongkrong gak jelas makanya bisa sampe semester tua gitu! Padahal dia umurnya diatas aku loh!"
Haechan mencurahkan isi hatinya dengan menggebu sampai tak menyadari satu wanita lain sudah berdiri di depan pintu kamarnya dengan tangan bersedekap di dada.
"Terus kenapa? Mau sombong kamu? Udah jadi dosen pas umurmu masih di bawah dia? Apa yang Mama bilang soal menghormati laki-laki?"
Haechan yang mendengar suara sang Mama semakin memajukan bibirnya.
"Pa, istrinya tuh. Kandangin dulu kek."
"Heh kurang ajar! Jauh-jauh kamu dari suami Mama! Enak aja pangku-pangku. Tadi juga manggilnya apa? Jejen?! Itu panggilan Papamu dari Mama ya!"
Haechan menghindari amukan sang Mama dengan berlari disekitar kamarnya. Ia tertawa kencang saat sang Mama dengan semangat mengejar langkahnya. Tapi tak lama Haechan malah memeluk Mamanya erat dan menjatuhkan tubuh mereka keatas kasur dimana sang Papa masih duduk dengan tenang disana.
"Ulululu~~ Mama Nana cantik jangan cemburu dong~ Sini Echan cium~"
"Halah nyari aman kan kamu? Gak ada ya, Mama gak bakalan luluh."
"Eiii~ besok sabtu Echan temenin ke salon deh."
Nana, Na Jaemin lebih tepatnya menatap Haechan dengan mata memicing, "Janji yaa?"
"Iya Mama~~"
Senyum Jaemin terukir, "Oke!"
Jeno menggelengkan kepalanya lalu berdiri dan melangkahkan kakinya menuju pintu kamar Haechan, "Ayo kita makan malam. Nanti lagi mainnya."
"Okkay Papa Jeno!!"
.
.
.
"Kamu itu kebiasaan banget sih begadang tiap malem! Ayo ngaku ini udah gelas kopi keberapa?!"
Mark menundukkan kepalanya di hadapan wanita yang kini menatapnya dengan tajam. Ia melirik satu pria lain yang berdiri tak jauh dari posisinya. Mengirim sinyal membutuhkan pertolongan pada pria itu.
"Gak usah ngode Pamanmu buat minta tolong, ini pertanyaan Tante di jawab dulu Mark."
Mark mengacungkan tiga jari kanannya lalu meringis saat merasakan sengatan perih pada telinga kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
From A to Z [MarkHyuck]
Cerita PendekTentang Mark yang mengejar cinta sang pujaan hati, Lee Haechan bersama huruf-huruf cinta mereka. Mark x Donghyuck aka Haechan Markhyuck AU Lokal!GS