Dibalik Layar

2.9K 493 80
                                    

Haechan menatap Mark yang kini tengah sibuk dengan laptop di depannya. Entah kebetulan darimana, Haechan yang datang lebih pagi hari ini memutuskan untuk ke kantin Fakultas terlebih dahulu sebelum menuju ruangannya malah menemukan Mark dengan sebatang rokoknya dan segelas kopi telah lebih dulu duduk disalah satu sudut kantin.

Haechan kembali menyeruput coklat hangatnya dan memperhatikan Mark yang tengah serius dengan laptopnya hingga ada beberapa mahasiswa yang Haechan kenal sebagai pengurus BEM FEB mendatangi meja Mark.

Mark tersenyum ramah dan menyambut tangan mereka yang hendak berjabatan dengannya. Haechan memperhatikan dalam diam bagaimana para pengurus itu berdiskusi dengan Mark.

Haechan menaikkan alis kirinya bingung. Apa Mark adalah mantan Ketua Umum BEM FEB? Tapi bagaimana bisa? Biasanya syarat menjadi ketua adalah nilai yang mencukupi. Sedangkan yang Haechan tau Mark adalah mahasiswa dengan otak bebal yang sudah tak ada obatnya.

Masih Haechan ingat dengan jelas saat Mark pertama kali menyodorkan skripsi padanya. Haechan memijit pelipisnya pelan dan mendongak saat melihat dua bungkus roti coklat dan sebotol air mineral ada di hadapannya.

Haechan mendongak dan melihat salah satu mahasiswi yang tadi berbicara dengan Mark tersenyum padanya.

"Kata Kak Mark buat Mbak Dosen cantik hehehe. Diterima ya Bu, takutnya ntar Kak Mark ngambek terus guling-guling disini. Malu."

Haechan tertawa kecil lalu mengangguk, "Bilangin ke dia makasih. Sekalian kasitau kalo nyusun skripsi yang bener. Masa anak ekonomi yang dibahas malah teknik memasak. Pusing saya liat skripsinya."

"Hah? Gimana Bu? Ihh Bu Haechan mah ngarang aja. Masa Kak Mark begitu. Kak Mark aja yang bantu nyusun skripsi mahasiswa angkatan kemarin-kemarin."

Mata Haechan membulat tak percaya, "Seriusan kamu? Nanti nilaimu saya potong loh kalo bohong Mina."

Mina dengan wajah panik mendudukan dirinya di depan Haechan, "Ihhh Bu Haechan mah ngancemnya gitu. Lagian saya mana berani bohong sama Bu Haechan."

"Ya tapi skripsinya dia isinya begitu terus hampir 2 minggu ini."

"Masa sih? Gini deh kalo Ibu gak percaya coba cek aja di perpustakan Jurusan. Disana ada beberapa skripsi yang jadi karena bantuan Kak Mark. Ada buku karya Kak Mark juga kok!"

Haechan menatap Mina sangsi, "Mark punya buku?"

"Iya buku perjalanan--"

"Perjalanan cinta Mark Lee dan Lee Haechan sang Mbak Dosen cantik~"

Muka Haechan seketika keruh saat Mark memotong ucapan Mina. Sedangkan Mark sendiri mengkode adik tingkatnya itu untuk segera pergi.

Mina tertawa kikuk, "Bu Haechan, saya pamit dulu. Nanti jam 10:50 Ibu ada jadwal di kelas VIB ya Bu."

Haechan mengangguk lalu tersenyum untuk membalas lambaian tangan Mina yang kembali duduk di meja Mark tadi.

"Mbak Dosen cantik kok pagi-pagi udah disini aja? Sengaja ya nyari saya?"

Haechan mendengus lalu melemparkan Mark dengan satu bungkus roti yang kata Mina adalah pemberian dari Mark. Mark terkekeh lalu membuka plastik roti itu membuat Haechan melotot.

"Tadi katanya buat saya?!"

Mark tersenyum lebar, "Iya emang buat Mbak Dosen cantik kok. Ini saya cuma bukain aja. Nih~"

Haechan mengambil roti yang sudah dibuka bungkusnya oleh Mark lalu tersenyum lebar tanpa sadar. Roti coklat dari Dream Cafe adalah yang terbaik! Coklatnya sangat-sangat-sangat-sangat banyak. Haechan sebagai penggemar coklat nomor satu tentu tidak ingin melewatkannya.

From A to Z [MarkHyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang