🍁03🍁

1.3K 88 6
                                    

Enjoy it❤️






Ting

+62
Assalamu'alaikum Nafisa.

Nafisa menatap ponselnya, nomor yang tidak dikenalnya. Perlahan Ia membuka profil tersebut.

"Reyhan?" gumamnya pelan. Tunggu, dari mana pria itu mendapat nomornya?

Nafisa
Wa'alaikum salam, Pak Reyhan.

Reyhan
Sibuk ya?

Nafisa
Iya pak.

Reyhan
Jadi saya mengganggu kamu?

Nafisa
Tidak juga pak. Apakah ada hal yang ingin bapak sampaikan ke saya?

Reyhan
Iya, dan itu sangat penting.

Nafisa
Tentang kerjasama kita?

Reyhan
Bukan. Ini tentang aku dan kamu.

Nafisa
Maksud bapak?

Reyhan
Besok datanglah ke taman dimana pertama kali kita bertemu. Jam 4 sore. Aku menunggumu di sana.
Dan aku tidak menerima penolakan!

Nafisa
Ha? Pemaksa!

Reyhan
Jika kamu tidak datang, maka aku sendiri yang akan menjemput kamu di kantor.

Nafisa
Okey, baiklah.

Reyhan
❤️

Nafisa menghela napasnya, apakah dirinya baper? Tidak. Ia tak boleh baper dengan Reyhan. Ia baru bertemu dua kali dengan pria itu. Ia juga tak boleh menyimpan perasaan yang tak seharusnya Ia miliki.

"Baiklah aku akan datang, tapi aku tak berani jika sendiri." gumamnya.

Nafisa kembali melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.

"Assalamu'alaikum bu bos. Minta tt dong." ucap Neera yang duduk di depan Nafisa.

"Wa'alaikum salam." jawab Nafisa.

Nafisa membubuhkan tanda tangan disana lalu memberikan kembali map itu pada Neera.

"Neer."

"Apa?" tanya Neera tanpa menatap Nafisa, gadis itu masih meneliti apakah masih ada keras yang telewat tanda tangan oleh bosnya.

"Besok ikut gue ke taman ya." ucap Nafisa.

"Ha? Ngapain?" tanya Neera menatap Nafisa bingung.

"Kamu ingat pak Reyhan?" tanya Nafisa.

"Iya ingat. Atau jangan-jangan dia ngajak kamu kencan ya? Tapi kok kamu ngajak aku sih?"

Nafisa memutar bola matanya malas. Satu pertanyaan belum Ia jawab dan Neera memberondongnya dengan banyak pertanyaan.

"Pokoknya harus ikut. Ya kali aku sendirian nemuin dia. Aku ga berani Neer!" jawab Nafisa menatap Neera. Berharap jika sahabatnya mau mengantarnya besok.

Dendam PernikahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang