evif °

3K 414 3
                                    

Hyunjin melempar ponsel nya asal. Beruntunglah kasurnya cukup luas. Jadi kemungkinan ponselnya mencium lantai kecil. Tapi, kalau jatuh rusak pun, bukan masalah. Ia bisa membeli ponsel apapun kapanpun ia mau.

"Ck. Siapa sih anak itu? Mahasiswa kedokteran juga lagi. Argh-"

"Kenapa juga aku tidak tau kalau namja es itu sudah kembali?"

"Tapi- kenapa aku peduli ya?"

"Tapi- tapi- kenapa namja es itu bisa dengan mudahnya mengeluarkan ekspresi saat dengan anak itu?"

"Aaa... Mamaa.. Kenapa aku jadi penasaran.."

Gerutuan Hyunjin menggema di kamar luasnya. Yaps. Hyunjin baru saja scroll akun gosip kampus. Berita soal Minho dan Jeongin benar-benar memenuhi timelinenya.

"Ah- iya- Felix," dengan gesit, Hyunjin meraih ponselnya. Mencari nama Felix dan mulai mengetikkan pesan.

Felix.. Minta kontak kakakmu.
delete.
Fel, kakakmu dah balik?
delete.
Lee Felix.. Hyungmu kemana saja 5 bulan ini?
delete

"Ah- sialan,"

Hyunjin lalu menjatuhkan dirinya kebelakang. Berubah posisi dari duduk jadi berbaring. Menatap langit-langit kamarnya. Sunyi. Hyunjin menikmati itu. Kamarnya sudah meremang sedari tadi. Namun, matanya tak segera terpejam setelah melihat timeline di akun gosip kampus.

Bayang-bayang Minho jadi memenuhi pikirannya. Ditolehkannya kepalanya ke samping. Melihat ranjang sampingnys kosong, ia jadi dejavu. Sayangnya, ia terlalu egois.

Dirinya terlalu enggan mengaku bahwa- seorang Hyunjin merindukan Minho.

»»ㅡㅡ⍟ㅡㅡ««

"Hyung, kau yakin?"

"Eum. Sangat yakin. Aku sudah telusuri semua hal,"

"Kenapa tidak tanya Felix hyung saja? Sepertinya namja bernama Hyunjin itu temannya,"

Minho menggeleng. "Memang sih Hyunjin teman Felix. Tapi, Felix selalu tau kalau aku tak pernah peduli dengan keadaan kampus. Jika aku tanya, dia justru akan menginterogasi ku macam-macam,"

"Ahahahhahahaha"

"Jangan tertawa, Yang Jeongin,"

Jeongin yang semula tertawa terbahak-bahak jadi diam. "Ehew- maaf hyung. Lagian, salah siapa cuek sama sekitar,"

"Sudahlah lupakan. Kita harus cari cara untuk bongkar semuanya tentang keturunan Bang itu sebelum Hyunjin jadi korbannya," ujar Minho serius. Hal itu membuat Jeongin menatap lekat Minho.

"Hyung- kau- apa kau menyukai si Hyunjin Hyunjin itu?"

Hm?

Minho menoleh menatap Jeongin yang bertanya juga dengan nada seriusnya. Dan- tanpa canda yang biasanya. Ia lalu bergerak mendekati Jeongin dan mencubit kedua pipi namja itu.

"Hmm.. Apa Yang Jeongin sedang cemburu, hm? Wah- bayi satu ini sudah dewasa, hm? Kkk,"

"Ah- hyung lepaskan... Aku serius...," Minho masih tertawa lalu beranjak dari sofa dan menarik Jeongin ke kamar anak itu.

•Bad Boys in Luv• [𝑙.𝑚ℎ//ℎ.ℎ𝑗] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang