eno °

5.3K 507 33
                                    

08.12 am KST
Seoul University of Technology

Jam kuliah baru dimulai 48 menit lagi, namun kampus sudah dipenuhi banyak mahasiswa. Ah- ralat. Mahasiswi. Mereka sudah ribut sendiri. Berdiri di depan pintu masuk gedung universitas hanya untuk menyambut kedatangan seseorang.

Sedang, hanya beberapa mahasiswa yang tertarik saja yang ikut gabung. Ada juga beberapa dari mereka yang membawa kamera. Siap menjepret setiap gerak-gerik seseorang yang diperkirakan datang 18 menit lagi. Menjual foto dan untunglah mereka.

Sedang mahasiswa lain yang sudah datang hanya melakukan aktifitas biasa mereka. Kembali ke dunia mimpi di kelas, sarapan di kantin, mengejar deadline di perpustakaan, bahkan mengganggu anak-anak asrama kampus yang masih terlelap.

"Hah.. Pemandangan membosankan,"

"Sudah tau membosankan, masih saja kau tonton,"

"Ah, diam kau, Lee Minho. Yang ku maksud membosankan adalah mereka yang berkumpul seperti ada acara bagi-bagi sembako saja. Pemandangan Hwang Hyunjin tidak akan pernah membosankan,"

"Terserah kau, Seo Changbin,"

Yaps. Mereka, Lee Minho dan Seo Changbin. Dua mahasiswa yang sedang duduk di cafe lantai dua gedung utama sambil menunggu jam kuliah. Tepatnya Minho. Karena, Changbin di sana adalah untuk menonton kerumunan di bawah sana. Ralat. Kehadiran putra tunggal Hwang maksudnya.

Minho memang tidak pernah tertarik dengan keadaan kampus. Ia bahkan tidak pernah mengikuti trend di kampus, atau bahkan hal viral lainnya. Oh, jangan lupakan soal pasangan. Bagi Changbin, Minho sangatlah payah karena dia tak punya minat sama sekali untuk mencari pasangan. Sadboy.

"Hey, Ho. Ku dengar ada genk baru di Gangnam. Apa yang akan kau dan teman se-genk mu lakukan?"

Minho mengalihkan pandangannya dari novel yang sedang ia baca. Menatap Changbin sejenak dan kembali ke bacaannya.

"Jinyoung sudah mengatur semuanya,"

"Dan kau hanya menonton?" Minho mengangguk.

"Ck, tidak asik kau, Ho. Kau tak tau berapa lama aku menantikan nama Lee Know masuk dalam berita trend di sosmed karena sikapnya sebagai pimpinan genk ternama Seoul. Tapi- kau- ah.."

"Bukan uru-"

"WAHH... HYUNJIINNN"

"PRINCE HWAANGG..."

"TAMPANNYA..."

"TAMPAN DAN CANTIK. AS ALWAYS."

"HYUNJIN-AH, MENOLEH LAH KE KAMERAKUU"

Changbin dan Minho langsung menolehkan pandangan mereka ke bawah. Sebuah mobil hyundai hitam telah berhenti di depan kampus dengan segala teriakan fans dari seorang Hwang Hyunjin. Namja paling populer di kampus ini.

"Waw- navy dan biru langit? Perpaduan yang bagus," komentar Changbin saat melihat Hyunjin keluar dari mobil.

Sedangkan, Minho mengalihkan pandangannya jengah. Ia lalu beranjak pergi ke perpus dan meninggalkan Changbin yang masih sibuk dengan kegiatannya.

Cih. Memang apa asiknya dari menonton playboy kampus yang berjalan masuk gedung universitas.

Selama perjalanan ke perpustakaan, beberapa kali Minho di sapa, baik oleh yeoja-yeoja maupun namja-namja. Ya seperti biasa. Minho yang cuek dan tak pernah menampilkan senyumnya. Temannya di kampus juga hanya Changbin dan beberapa adik tingkatnya yang merupakan teman Felix, adiknya.

•Bad Boys in Luv• [𝑙.𝑚ℎ//ℎ.ℎ𝑗] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang