[!] enin °

3.6K 371 17
                                    

"Akh-"

Dan- berakhirlah mereka di balik sebuah pilar yang areanya lebih sepi dibanding tempat lain.

"Ja-jangan di leher-"

Sengaja menulikan telinganya, Minho tetap melakukan apa yang tengah ia lakukan. Menggambarkan kissmark nya di leher putih Hyunjin. Dan sialnya, Hyunjin pergi kemari dengan setelan kemeja. Suatu kebiasaan bagi Hyunjin jika mengenakan kemeja, dua kancing atas akan ia buka. Sekarang lihat yang Minho lakukan.

Hyunjin kan jadinya dendam.

"Hyunghh-"

Jujur saja, Hyunjin bersusah payah tidak mengeluarkan suara-suara aneh yang bisa mengundang atensi orang-orang yang lewat di balik pilar. Fyi, tempat ini kan umum. Jangan tanya kenapa mereka gak di kamar mandi.

"Ah, baru sekarang manggil 'hyung'nya," ujar Minho lalu berhenti melakukan kegiatannya. Beralih dengan mendusel di leher Hyunjin.

Sedangkan Hyunjin udah siap ngumpat dia. Kenapa baru sadar sih? Tau gitu kan dari awal dia manggil Minho 'hyung'.

Hyunjin masih menggigit bibir bawahnya. Rasa Minho mendusel di lehernya tu ga beda jauh sama yang tadi. Kan nyebelin.

Drrt drrt

Sekarang siapa yang dengan kurang ajarnya menelpon Hyunjin?!

Dengan susah payah, ia berusaha meraih ponselnya di saku celana. Salahkan Minho yang mengungkungnya dan tidak menyisakan ruang gerak cukup untuknya. Minho juga terlihat tidak peduli dengan telepon Hyunjin. Masih mau puas-puasin dusel-dusel dia.

"Shh- Halo.."

"Hi Jinnie! Eh- are you ok?"

"Okay. sh- apa sih telpon-telpon?"

"Galak lu. Yaudah sih. Aku mau pamer doang kalau aku dah main 3 permainan dan Seungmin lagi jalan di permainan ke 4. Hehew. Kamu dapet berapa sama Minho hyung? Kkk," tupai sialan.

"Just remind you, boi. Ada hukumannya kalau kalah. Kkk," sahut Felix di sana dan seketika sambungan mereka putus.

"Ck. Dasar tupai dan nyamuk. Akh- hyung!"

Dengan kurangajar nya sekarang, Minho malah nambah kissmark di lehernya.

"Sst.. Jangan teriak sayangku. Nanti orang lain denger. Hm.."

"Bangsat kau hyung. Karena mu kita sama sekali belum melakukan permainan apapun,"

"Ayolah, itu hanya game konyol," Hyunjin menatap tajam Minho.

"Hanya? Kau- dengar ya, sekonyol apapun game nya, hukumannya gak kalah konyol tau. Tau sendiri Jisung dkk orangnya gimana. Nanti kalau kita kalah, entah hukuman aneh apa yang akan diberikannya," terang Hyunjin yang hanya di balas senyuman kecil Minho dan beberapa anggukan.

Sedangkan Hyunjin sudah mulai kesal melihatnya. "Hyung! Aku serius!"

"Kk.. Oke oke. Lalu, kau mau kita main apa, hm?"

Hyunjin mendengus sebal. "Tanggung jawab dulu,"

Minho menatapnya tak mengerti. Ralat. Pura-pura tak mengerti. "Untuk?"

"Hyung, kau belum pernah mati ya?"

"Hmm.. Belum ku rasa," Hyunjin kesal.

"Memohon padaku kalau begitu," double kesal.

•Bad Boys in Luv• [𝑙.𝑚ℎ//ℎ.ℎ𝑗] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang