RAVIN {Revisi}

Chapter 7

"Ngagetin tau gak, Mith."

"Ya, maaf." Gadis itu terkekeh geli.

"Ayok masuk, bentar lagi bel."

"Tadi si Danton belagu ya?"

"Iya, kenapa?"

Sekarang mereka telah duduk dibangku mereka masing-masing.

"Aneh aja gitu."

"Aneh kenapa coba?"

"Ya aneh, lo gak ngerasa aneh gitu? Danyon belagu itu bisa jadi deket sama, lo."

Laura mematung mencoba mencerna semua yang dilontarkan oleh Mitha.

"Kagak tahu gue." Laura mencoba untuk menyibukkan diri dengan buku tulis miliknya.

"Gue lagi nanya Laura, jangan kacangin, gue."

"Lagi baik aja, Mitha." sebisa mungkin untuk tenang membalas ucapan Mitha.

"Kok gue ngerasa janggal ya"

Mitha menyambung ucapan nya. "Oh atau mungkin lo selingkuh bareng dia dan khianati, Nathan."

"Gue gak setega itu kali."

"Yakin?" Mitha menatap Laura seolah tengah mengitimindasi.

"Lo kenapa sih?" Laura dibuat bingung dengan sikap Mitha.

"Gak apa-apa," balas Mitha yang mulai mengambil posisi duduk pada kursinya.

"Gue yang pacaran kenapa lo yang repot? Nanya-nanya pula," Laura sekarang menatap Mitha.

"Ya udah gue minta maaf."

Kepo banget sama kehidupan orang, jangan mentang-mentang sahabat gue jadi seenaknya. -Laura membatin.

***

Lain dengan hal nya tiga sekawan yang sedang bersantai ria dikantin sekolah.

Yap ketiganya membolos, padahal masih pagi tapi dengan beraninya mereka membolos dipagi hari.

"Nath."

"Paan?"

"Rara gak diajak bolos sekalian?"

Nathan menatap Leo jengah. "Tuh anak lagi gak mau ngecewain ortunya lagi, gue sebagai doi yang baik ya dukung lah."

"Bangga amat, lo."

"Ya bangga lah, punya doi kek dia."

"Btw dia bangga gak yah punya doi bad boy sekolahan," sindiran itu dari Sadewa.

"Eh iya ya, gue baru ngeh." sekarang gantian Leo yang julid.

Oke mereka dua sibuk menggoda ketua mereka.

"Lo kenapa pada ngikutin gue?"

"Kita kan bestie yang baik, yekan." Leo merangkul bahu lebar Sadewa.