Chapter 9

789 25 4
                                    

Seperti dengan yang dijanjikan, acara malam ini setelah makan tadi adalah Jurit malam.

Akankah sanggup?

Sekarang semua orang telah berkumpul di lapangan.

"CEPAT!"

"Kalian disuruh ke lapangan pukul berapa?!"

"Sekarang semua nya tiarap, konsekuensi tetap berlaku."

Mereka semua jelas menggeram marah, namun hanya bisa mendumal dalam hati.

"Jangan sampai lasduk kalian menyentuh tanah!"

(Dasi pramuka.)

"Apakah masih ada yang di ruang kelas?"

Senyap.

"Langsung saja, jadi sekarang acara nya jurit malam, saya meminta agar kalian menutup mata kalian dengan lasduk."

Sementara mereka langsung melakukan apa yang diperintahkan, setelah sudah mereka tetap diposisi awal yaitu tiarap meski dengan mata tertutup.

Gavin mengucapkan rentetan kalimat yang memberikan sebuah pengarahan.

"Satu kelompok berisikan sepuluh orang."

"Bila ada yang menepuk pundak kalian, segera berdiri dan mengikuti yang diarahkan oleh senior tersebut."

"Dan rute yang akan diakan kalian kunjungi adalah kuburan."

Menyulitkan sekali, memungkinkan akan ada yang pingsan nanti.

Lagi bikin acara horor bukan sih? -Laura jelas menahan ketakutan nya.

Laura yang pertama kali ditepuk langsung saja berdiri daripada mendapatkan hukuman.

Oke, saat ini mereka berbaris seperti di permainan kereta api.

Mereka terus berjalan dengan entah siapa yang mengarahkan mereka.

Terus berjalan, tak lupa senior tersebut memberikan dimana dan apa saja yang sedang dilewati.

"Awas kita mau nyebrang!"

"Loncat-loncat."

"Ada gajlukan didepan."

(Polisi tidur.)

"Jangan ada yang menginjakan batu nisan."

Seolah terhipnotis, atmosfer disana berubah menjadi seram.

Cekalan tiap orang dilepaskan, dan mereka dipencar.

Begitu juga Laura, gadis itu terduduk yang lahan nya seperti tanah, suasana masih cukup sepi karena mereka kelompok pertama.

"Ini acara jurit malam atau uji nyali sih," dumal Laura yang tak paham dengan kegiatan malam ini.

Dalam benak gadis itu bahwa memang benar berada disebuah kuburan atau pemakaman.

"Sen takut!"

RAVIN {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang