Chapter 11

341 20 6
                                    

Lain dengan hal nya tiga sekawan yang sedang bersantai ria dikantin sekolah.

Yap ketiganya membolos, padahal masih pagi tapi dengan beraninya mereka membolos dipagi hari.

"Nath."

"Paan?"

"Rara gak diajak bolos sekalian?"

Nathan menatap Leo jengah. "Tuh anak lagi gak mau ngecewain ortunya lagi, gue sebagai doi yang baik ya dukung lah."

"Bangga amat, lo."

"Ya bangga lah, punya doi kek dia."

"Btw dia bangga gak yah punya doi bad boy sekolahan," sindiran itu dari Sadewa.

"Eh iya ya, gue baru ngeh." sekarang gantian Leo yang julid.

Oke mereka dua sibuk menggoda ketua mereka.

"Lo kenapa pada ngikutin gue?"

"Kita kan bestie yang baik, yekan." Leo merangkul bahu lebar Sadewa.

"Kita? Lo aja kali." Sadewa melepaskan tangan Leo yang berada dibahu nya.

"Akhir-akhir ini Rara jarang kumpul bareng kita gak sih?" tanya Leo.

"Tau tuh, doi nya juga B aja."

Kegiatan memakan bakso Nathan terhenti saat mendengar sindiran lagi dari Sadewa. "Gue lagi yang kena."

"Tau lo, sesat nih malah bikin ancur."

"Apanya yang ancur?" tanya Sadewa dengan muka polos.

"Hubungan Rara sama Nathan?" Sadewa menyambung kembali ucapan nya.

Ukhuk

"Heh kok lo jadi jahat sih, Wa."

"Jahat dari mana nya?" kedua alis Sadewa terpaut.

"Lo mau nikung ya?!" tuduh Leo.

"Iya."

Pandangan cowok itu beralih ke Nathan yang sudah merah padam, tangan Nathan terkepal erat dibawah meja kantin.

"Kita berhenti bahas ini, okay?" sebisa mungkin Leo menengahi agar keduanya tidak berkelahi.

"Gue mau pergi bentar," Sadewa beranjak dari kursi yang diduduki.

"Mau kemana, lo?" Leo menatap Sadewa.

"Toilet," cowok itu memberhentikan langkahnya.

"Mau ngapain lo ke sana?" Leo dengan mode kepo nya.

"Berak, mau ngikut lo?"

"Anjir lo!" dengan gemas Leo melempar kerupuk kepada Sadewa dan ditangkap tentunya.

"Gue ditoilet pengen berak, bukan mau makan." Sadewa melemparkan balik kerupuk tadi.

"Biar kenyang juga lo disana nya." bukannya memberhentikan pembahasan ini, Leo malah makin menjadi.

"Jorok ah lo pada," kegiatan makan Nathan yang sedang memakan Bakso Mang Ujang berhenti.

"Sorry bos."

Sadewa yang tak merasa memiliki urusan kembali pun pergi berlalu untuk ke toilet.

***

Tbc
Maaf klo agak pendek
Ntar aku revisi secepatnya kok

RAVIN {Revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang