2: Sexy Daddy

10.1K 1.1K 191
                                    



...

..

.

Keesokan paginya, sesuai perjanjian, New dan Gun mengantar Win untuk wawancara. Selama perjalanan Win terus mengulang-ulang kalimat untuk memperkenalkan diri. New dan Gun hanya bisa tersenyum melihat sahabat mereka yang grogi. Win yang grogi tampak sangat menggemaskan. Jauh lebih menggemaskan dari Win yang dengan sengaja memamerkan wajah imut.

Setelah hampir sejam membelah kota, sampailah mereka di sebuah rumah besar berwarna putih. Pagar itu otomatis terbuka. Menampakkan halaman rumah yang luas yang dihiasi berbagai jenis tanaman hijau. Mereka bertiga terkagum-kagum.

Namun, rasa kagum mereka terusik. Klakson mobil yang cukup berisik, membuyarkan kekaguman mereka.

Ternyata pagar itu terbuka karena ada mobil yang mau keluar. Dan saat ini mobil mereka tepat menghalangi jalan sebuah mobil hitam. New membalas memencet klaksonnya, dan berakhir dengan dipukul Gun. Gun tahu persis, New tak mau kalah kalau urusan seperti ini.

"Apa yang kau pikirkan? Segera pinggirkan mobil kita!" ucap Gun menegur New.

"Tidak bisa. Dia telah membuat kita kaget karena klakson brutalnya. Kita harus membalasnya!" ucap New sambil memencet klaksonnya. Tak kalah brutal dari klakson mobil hitam tadi.

"New, hentikan! Ingat kita kesini untuk mengantar Win!" ucap Gun sambil memukul New.

Alih-alih berhenti, New terus memencet klaksonnya. Semakin brutal malah.

Tak lama kemudian, tampak seorang pria berkacamata hitam keluar dari mobil hitam itu. Kemeja yang dipakainya dibiarkan terbuka dan tertiup angin, menampakkan kaos yang dipakai sebagai dalaman.

Pria itu mengetuk jendela mobil New. New yang sedari tadi menahan rasa kesalnya memutuskan untuk keluar menghadapi pria itu setelah menggulung lengan kardigannya.

"Hei ... Kau pinggirkan mobil murahmu itu, atau kutabrak!" ucap pria itu dengan nada mengancam.

Tampak New tertawa. Tertawa meledek. Dia lalu mendengus sambil mengusap rambutnya kasar. Satu tangannya berkacak di pinggang. "Seenaknya saja kau menyuruhku! Apa kau pikir ini jalanan nenek moyangmu?" ucap New dengan nada ketus. Ya ... New memang cocok untuk adu mulut. Dia tau benar intonasi yang harus dipakai untuk terkesan ketus.

Bukannya menjawab, Pria itu hanya tersenyum sinis. Dagunya terangkat, tangannya kini terlipat di dada.

Gun dan Win yang tahu sifat New, segera keluar dari mobil untuk menenangkan New. Ini bukan waktu yang tepat untuk meladeni naluri liar New.

"Tentu saja ini jalanan nenek moyangku, ini rumahku!" jawab pria itu masih dengan dagu terangkat.

Gun dan Win ingin tertawa mendengar jawaban pria itu. Berbanding terbalik dengan New yang mendengus lalu melipat tangannya di dada.

"Maafkan dia. Dia tidak bermaksud untuk mencari masalah," ucap Gun pada sosok pria itu. Gun separuh menarik New untuk kembali ke mobil. Tentu saja New menolak. Matanya membesar. Ada tatapan dengan rasa terkhianati di sana.

"Maaf sebelumnya. Apa kau penghuni rumah ini?" Tanya Win sedikit berhati-hati.

Pria itu mengangguk. Dia memberi Win tatapan bingung.

"Ah ... ternyata anda orangnya," ucap Win sambil tersenyum lebar. Dia menoleh ke arah New dan Gun. Dengan matanya mereka bertiga berkomunikasi. Seolah berucap 'Hei... ini dia!'

New dan Gun kembali mengamati pria itu. Mereka bertiga membayangkan Tuan Bright adalah seorang pria tua dengan perut gendut dan bertampang sangar. Namun di luar dugaan Tuan Bright yang mereka temui adalah seorang pria yang terlihat sangat muda untuk memiliki seorang anak berumur lima tahun.

[✓] BrightWin ― My BaebyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang