...
..
.
"Siapa nama temanmu?" tanya Chimon dengan wajah serius.
"Namanya Win. Kenapa?" tanya New tak dapat menyembunyikan rasa penasarannya. Kali ini bahkan lupa kalau ada Tay yang sedang memakai pahanya untuk dijadikan bantal.
Yang ada di pikiran New hanyalah kenapa sosok itu mencari Win?
Chimon tidak langsung menjawab. Dia kembali merogoh tasnya lalu mengeluarkan selembar kertas dan menyodorkan kertas itu ke hadapan New. "Ini surat tugasku."
New mengambil kertas itu lalu membacanya. Ia mencoba memperoses informasi yang ada di kertas itu. Banyak yang New tak paham, tapi setidaknya ia tahu kalau Chimon adalah salah satu yang ditugasi dari kantor kejaksaan.
"Apa kau tahu tentang perusahaan Starlet?"
Pertanyaan Chimon mengalihkan perhatian New. Ia lantas menatap Chimon lalu menggeleng. Itu nama yang tak pernah dia dengar sebelumnya. Pembicaraan New dan Chimon yang tampak serius membuat Tay kini ikut mendengar—masih dengan posisi tidurnya.
"Itu perusahaan ayah temanmu. Sidang kasus perusahaan itu kembali dibuka karena banyak karyawan yang menggugat untuk kasus ini diusut lagi. Tampaknya Tuan Songsit begitu dicintai karyawannya, sehingga banyak karyawan yang menggugat kembali." Chimon berusaha menjelaskan sesingkat mungkin. Soalnya Tay dengan tatapan membunuhnya sungguh membuat Chimon risi.
New mengembuskan napas. Dia mengangguk-anggukkan kepalanya sebentar sambil menggumam panjang. Setelah itu dia menggaruk kepala. "Maaf, kalau aku kurang mengerti. Tapi apa tujuanmu mencari Win?" tanya New.
Chimon tersenyum, mencoba terlihat sabar dan manis. Dia pikir ketika New mengangguk, itu otomatis artinya New mengerti. "Aku membutuhkan Win untuk menjadi saksi persidangan kasus itu, Phi."
"Apa itu artinya Win bisa kembali memiliki perusahaan ayahnya?" tanya New lagi.
Chimon mengedikkan bahunya. "Aku tidak bisa menjanjikan semua ini akan berjalan dengan mulus, tapi aku bisa pastikan kalau aku mengusahakan yang terbaik untuk Win dan perusahaan ayahnya."
New mengangguk. Kali ini dia benar-benar mengerti. "Aku pasti akan membantumu. Apa yang bisa kubantu?"
"Beri tahu aku info tentang Win, Phi," jawab Chimon antusias. Dia kelewat bersemangat ketika mendengar New akan membantunya.
New menelengkan kepalanya sedikit, seolah ragu dengan permintaan Chimon. "Sebenarnya Aku bisa saja memberikan info apa pun padamu, tapi kurasa lebih baik kau bertemu langsung dengannya."
Mata Chimon otomatis berbinar dan wajahnya semringah. Dia kembali antusias dengan kekuatan bulan dan matahari yang berlipat. "Tentu saja aku mau kalau aku bisa. Itu akan lebih baik. Di mana dia? Apa dia belum pulang?" tanya Chimon lagi.
New mengembuskan napas panjang. "Sayang sekali dia sudah tidak tinggal di rumah ini."
"Apa!? Ya, Tuhan ... cobaan apa lagi ini?!!" teriak Chimon histeris dan berlebihan. Dia menjatuhkan dirinya di lantai lalu menendang-nendang kaki di udara seperti anak kecil.
Tay membuka matanya lebar-lebar. Dia memberi tatapan yang jauh lebih tidak suka—dari sebelumnya—pada Chimon. New hanya memutar bola mata karena harus seruangan dengan dua orang yang baginya aneh. Dia hanya bisa berharap supaya Gun cepat pulang dan menendang dua orang aneh ini keluar dari rumah mereka.
Ya, Gun dengan kekuatan supranaturalnya akan dengan mudah mengusir dua mahluk aneh ini. Jangan ragukan kemampuan Gun!
=0_0=
![](https://img.wattpad.com/cover/232293717-288-k394993.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] BrightWin ― My Baeby
FanfikceUnpublished untuk editing. Kalau ada yang kangen cerita ini bilang saja lewat komen atau wall profil atau DM atau mention twit atau mana saja, nanti aku usahan up berkala ^^ ________________ Mencintai anaknya―sebagai bonus, cintai juga ayahnya. ====...