💜10💜

948 59 2
                                    

"ayo siapa takut"

Minji merutuki kebodohannya mengikuti alur gengsinya, jika di pikir pikir kalau minji naik sudah di pastikan ia akan teriak teriak seperti kesetanan, itu akan tambah membuat harga dirinya jatuh

Suga sudah membeli tiketnya dan mereka tinggal menunggu giliran mereka naik

Minji sudah mengeluarkan keringat dingin, sesekali ia akan menggigit bibir bawahnya, menggenggam erat jaket kulitnya

"kalo takut ngomong aja gak usah dipaksaiin liat tuh muka lu udah pucet banget"

"gak kok gue mau naik" minji benar benar mengutuk mulutnya ini

"ya udah kalo ada apa apa bukan salah gue ya"

"emang gue bakal apa kalo naik itu? Mati gue kalo naik itu?" ucap minji sok berani padahal sudah akan mati ketakutan

"ya kali aja lu pingsan"

"gue gak bakal pingsan"

"Emang gak bakal pingsan cuman siapin aja telinga lu" gumam minji pelan

Dan sekarang giliran mereka yang akan naik. Minji duduk di samping suga, jantungnya tambah menjadi jadi rasanya ingin meloncat keluar

Dan saat kora kora itu mengayun dengan pelan, minji masih bisa stay cool. Tapi tiba tiba kora koranya mengayun dengan sangat cepat. Sontak minji menghimpit ke arah suga menyembunyikan wajahnya di lengan suga, melihat minji ketakutan suga menggenggam tangan minji erat, menautkan jari jemari mereka berdua

Tangan minji semakin erat menggenggam tangan suga, sembari ia sembunyikan wajahnya di lengan suga, sesekali juga suga akan mengelus surai coklat minji

"akkkkhhhhh" teriak minji kencang

Minji merasa suga sama sekali tidak teriak tapi minji merasa suga mengeratkan genggamannya

Setelah tujuh malam tujuh purnama akhirnya derita minji berakhir juga.Tangan meraka masih terpaut satu sama lain

"suga" ucap minji dengan mata yang melihat ke arah tangan mereka

Suga mengikuti arah pandangan minji, bukan malah melepasnya suga malah kembali berjalan

Mereka masih berjalan dengan keadaan tangan yang saling menggenggam

"suga—"ucap minji langsung di potong oleh suga

"biar lu gak ilang gue pegang" ucap suga tanpa melihat ke arah minji

"Yaelah bilang aja lu mau pegang tangan gue pake alesan gue takut ilang emang gue bocah apa
Ettt tapi gak papa" batin minji

Agar tidak terlalu canggung minji mengajak suga untuk membeli minuman karena minji cukup haus habis teriak teriak tadi

"suga beli minum yuk gue haus banget nih"

"ya udah ayok, makanya jangan teriak teriak, kuping gue budek denger lu teriak teriak tadi"

"ya kan gue takut"

"katanya gak takut"

"ohhhh itu gue sih sebenarnya gak takut cuman kaget aja"

"hm"

"ihh lu mah"

"iya sayang"

"hah?" minji benar benar kaget di buat suga, minji gak salah denger kan suga tadi bilang apa? sayang? Ya ampun jantung minji sedang tidak aman.

"sialan emang suga buat jantung gue mau copot" batin minji

Sepanjang jalan jantung minji meraton tidak karuan hanya karena dua kata yang belum tentu itu benar, bisa jadikan kalau minji salah dengar atau mungkin minji berhalusinasi

"lu duduk aja di sini biar gue yang beli, lu mau apa?" minji langsung tersadar dari lamunannya

"gue air putih aja" 

Tak butuh waktu lama suga datang dengan membawa dua botol air mineral

Tapi suga tidak langsung memberi minumnya pada minji,tapi ia malah membuka tutup botol itu setelah terbuka baru suga berikan pada minji

"nih minum"

"ahh iya makasih"

Minji mulai meminum air mineral itu cepat, itu karena ia haus ditambah ia gugup dengan perilaku suga padanya, kerena minji minum seperti setan yang sedang haus ia sampai tersedak sedak

"hukkkkkk"

Suga segera mengambil minum minji lalu ia mengelus elus punggung minji lembut

"makanya kalo minum itu pelan pelan, kalo lu mati karena keselek air kan gak lucu nanti gue juga yang repot"

"ihhhh lu tuh ya, ya kali gue mati gara gara keselek air"

"kali aja, ya udah yuk kita jalan lagi"

"hm"

Minji ingin kembali berjalan tapi keburu di tahan oleh suga, mengambil satu tangan minji lalu kembali ia genggam dan jalan dengan santainya

"ayo jalan kok lu bengong, biar lu gak ilang" lagi lagi alasan yang tidak masuk akal suga ucapkan

Ingin sekali minji jawab suga kalau ia bukan bocah.bilang aja kalau suga mau pegang tangan minji

Tapi ya sudahlah minji tidak merasa terganggu akan hal itu

Mereka berjalan masih dengan jari jemari yang menyatu hangat, seketika mata minji berbinar melihat gulali warna warni itu, tampak menarik sekali

"suga beli itu yok"

"iya"

"Ya ampun suga kok lu manis banget gue harap ini bukan mimpi dan lu gak berubah sikap lagi setelah ini" batin minji terus berbicara

"pak gulalinya dua ya" pesan suga

Suga sedang memesen saja tangannya tidak dilepasnya

"nih"

"makasih" ucap minji dengan senyum termanisnya

"lucu banget sih lu" ucap suga mencubit pipi minji gemas

Minji hanya terdiam mematung, jantungnya kembali melocat loncat, perutnya seakan keluar beribu ribu kupu kupu, geli tapi enak, wajahnya panas sekali

"pipi lu merah" ucap suga mengelus pipi minji yang merah merona itu

"ah itu...ini pasti karena lu cubit tadi"

Bersambung

Segitu dulu guys 💜
Semoga suka ❤
Jangan lupa vote comment 🙏😘
Jangan lupa juga follow 🙏☺
Maaf kalo ada typo 🙏

MY COOL BOYFRIEND : MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang