Kini minji sedang berada di balkon kamarnya, sudah seminggu minji habiskan malamnya disini menikmati bintang yang indah
Sudah seminggu pula hari hari minji tanpa suga
Minji pun sudah menceritakan keluh kesahnya pada micha lega rasanya walaupun masih terlalu sesak , bangtan pun sudah tau, mereka berusaha mengembalikan keadaan seperti semula
Seperti rencana mereka yang ingin mempertemukan suga dan minji yang berakhir menyakitkan
Ditaman mereka bertemu tak ada yang saling bicara, hanya berdiam diri
Percayalah berdiam diri tanpa ada yang bicara itu menyakitkan
Dengan keberanian minji pun memulai bicara, minji harus jelaskan yang pada dasarnya itu emang kesalahan minji, siapa pun jika melihat kekasihnya berciuman dengan orang lain pasti akan marah
"suga"
"hm"
"aku mau jelasin tentang kejadian itu"
"jelasin apa lagi, semuanya udah jelas"
"percayalah jae itu menjebak kita, dia ingin hubungan kita hancur" ucap minji yang sudah menitikan air mata terlalu sakit untuk menjelaskannya
"dulu kamu pernah bilang kita hanya perlu kepercayaan dalam suatu hubungan dan sekarang kita lagi memerlukan itu" sambung minji
"tapi kepercayaan itu udah lu hancur"
Minji tak bisa menjawab, minji hanya menangis dalam diam, mungkin memang benar kepercayaan suga telah hancur tapi ini bukan salah minji
"sebaikanya lu pulang, sudah mulai gelap, tapi sorry gue gak bisa anter lu pulang, lu bisakan pulang sendiri?" ucap suga
"iya"
"gue pulang dulu"
Berakhirlah minji menagis lagi, sakit rasanya jika tidak mendapatkan kepercayaan dari orang yang kita sayang
Ketukan pintu menyadarkan lamunan minji, buru buru minji menyeka air matanya tak tau sudah berapa banyak minji habiskan
Minji membuka pintu tampaklah wanita paruh baya dengan senyumannya yang manis
"turunlah kebawah, appa sudah menunggu mu untuk makan malam" ucap eomma
"iya eomma, nanti minji kebawah, eomma duluan saja"
"baiklah, tak perlu banyak memikirkan itu"
"iya eomma"
Setelah eomma pergi minji menutup kembali pintunya, minji juga sudah bercerita pada eomma tentang masalah ini
Setelahnya minji pergi kebawah, makanan sudah terhidang tapi nafsu makan minji tak sebagus biasanya
Minji hanya mengaduk aduk makanannya dan sesekali minji suapkan ke dalam mulutnya
"kamu kenapa sayang?" tanya appa
"tidak appa, aku hanya sedang malas untuk makan"
"oh ya kemana suga kok udah jarang kesini, hubungan kalian baik baik aja kan?"
"itu...appa...suga..." ucap minji bingung mencari alasan yang tepat
"mereka sedang sibuk sayang, jadi suga jarang kesini lagi pula mereka kan satu kelas setiap hari selalu bertemu" sahut eomma
"oh begitu, tapi kok dia gak pernah lagi jemput minji"
"appa ini ada ada aja emang suga itu sopir minji yang selalu antar jemput minji" balas eomma
"ya bukan begitu maksud appa, appa hanya takut jika suga akan meninggalkan minji, appa sudah menaruh kepercayaan penuh pada suga"
"appa tak perlu khawatir, anak kita ini sudah besar, jika ada masalah mereka pasti bisa mengatasinya sendiri, hubungan minji dan suga sedang baik baik saja"
"baguslah kalo begitu"
Minji hanya terdiam tak bisa menjawab hanya mendengar saja dan berusaha kuat
Appa menaruh kepercayaan penuh pada suga tapi hubungan mereka sedang tidak baik baik saja
"appa eomma, minji udah selesai, minji ke kamar dulu ya"
Minji pergi ke kamar, membanting tubuhnya ke kasur, menangis seraya menutup mulut tidak ingin ada yang mendengar isakannya, tapi dengan cara itu membuat dada minji sesak
Setelah berjam jam menangis,minji akhirnya lelah
Minji pergi kekamar mandi, ini sudah sangat malam tapi apa yang dilakukan oleh minji ia mandi, ia bisa mati kedinginan
Setelah selesai mandi minji pergi ke balkon lagi, menikmati dinginnya malam, angin yang menyapu wajahnya, alunan lagu yang mungkin bisa membuat minji sedikit tenang
"suga kenapa kamu gak percaya? Kenapa kamu selalu menghindari aku? Kamu tau aku sakit, sakit sekali jika kamu bersikap seperti itu, aku ingin kamu yang dulu yang selalu ada untuk ku, tapi sekarang melihat ku saja mungkin kamu gak mau, apa hubungan kita sampai sini saja? Jujur saja aku sudah lelah, lelah jika harus berpura pura kuat di hadapan orang lain, memasang topeng bahagia tapi aku sendiri sedang sangat rapuh" batin minji seraya menitikan air mata lagi dan lagi
Akhirnya minji bergadang lagi, ia tidak bisa tidur, rasa sakit yang menjalar di hatinya lah yang menjadi alasannya
"kamu tau? Kamu sedang menyiksaku dengan sikapmu"
"aku tak menyalahkan mu, aku juga tak menyalahkan diriku, mungkin ini adalah sebuah tantangan dalam hubungan dan kepercayaan lah yang bisa menolongnya saat tantangan itu datang, tapi sepertinya kepercayaan mu sedang tak kamu gunakan"
Minji pun berbaring di kasurnya, tubuhnya lelah dan ia juga butuh istirahat
Memejamkan matanya dan tertidur, berharap ketika bangun ini adalah mimpi
Bersambung
Segitu dulu guys 💜
Semoga suka ❤
Jangan lupa vote comment 😘
Jangan lupa juga follow 😊
Maaf ya kalo ada typo 🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
MY COOL BOYFRIEND : MYG
RomanceMin Yoongi, seorang pria tampan dengan sifat super dinginnya bak kulkas 2 pintu. Pria yang cuek tapi anehnya menjadi dambaan bagi kaum hawa. Lalu, bagaimana jadinya saat dia malah di pertemukan dengan seorang gadis yang sifatnya tak jauh dari dirin...