33.Lamaran selanjutnya

2K 120 20
                                    

Thanks to read manteman luvv ❤️
Thanks 31 k view nya.
🌟 Tekan dulu

"Aku... Tidak tahu kagura, bisakah kita membicarakan yang lain. Aku tidak punya jawaban untuk lamaranmu itu."

Kagura menghela nafas, ia menatap sachie dengan senyum hangat. Tangannya menepuk pelan kepala sachie. "Kalau begitu, aku akan menunggu kamu siap."

Sachie menunduk, rasanya ia tidak akan pernah siap untuk hal itu. Menikah sama sekali tak ada dalam list hidupnya.

"Tapi---"

"Tapi apa?"

"Aku rasa banyak lebih baik bersanding denganmu. Mengapa harus aku?"

Kagura tersenyum, ia menarik dagu sachie mendongak menatapnya. "Karena kamu special."

Mata sachie mengerjap-ngerjap pelan. "Yasudah, aku pergi dulu. Jangan terlalu lama disini, udara lumayan dingin. Tidak baik untuk bayi."

Sachie mengangguk. "Arigatou..." Ucap sachie sambil menundukkan sedikit kepala dan punggungnya.

Kagura hanya tersenyum, langkahnya pergi menjauh dari sachie. Barulah sachie menghela nafas panjang.

Set

Bruk

Suara gesekan antara kaki dan dahan pohon menekankan pendengaran sachie. Segera ia menghindar kebelakang.

"Aaaaaaaaaa!" Teriak sachie terkejut. Aika yang sedang tertidur pulas refleks menangis.

"Oeeek... Ooeeek!"

"Ssst... Ssst..." Sachie menenangkan Aika, ia menatap tajam pelakunya.

"Ada apa anda tiba tiba turun dari pohon?" Tanya sachie keras. "Anda menguping pembicaraan kami?"

Shizuna mendelik, ia merasa tak terima dengan pertanyaan sachie.
"Kau---"

"Oeeek... Oeeek..." Sachie berusaha mendiamkan Aika yang masih terkejut. Shizuna merasa sedikit bersalah namun entah kenapa rasa jengkel lebih dominan.

"Maaf kalau anda tidak ada keperluan, saya izin mencari sarada."

Shizuna refleks merentangkan lengannya menghalangi sachie. Sachie menyeringitkan dahinya. "Ada apa lagi?"

Shizuna mengusap tengkuknya yang tak gatal. "Aku ikut,- karna Aika keponakan ku."

Sachie membenarkan posisi gendongnya. "Jadi kau berpikir aku akan melakukan hal buruk?"

"Eh, ti-tidak," ucap Shizuna tergagap.

"Lalu,"

"Aku belum mengucapkan selamat kepada Himawari dan Aku juga belum bertemu keponakanku lain,"

Sachie berdecih, ia menatap malas Shizuna. Lalu melangkahkan kakinya Tampa mempedulikan Shizuna.

••••

"Sarada!" Panggil sachie. Sarada membalik badannya.

"Gimana dia rewel?"

"Hmm... Tadi lumayan anteng, habis itu dia nangis karena terkejut,"

"Kak Cici!"

Sachie berjalan menghampiri Himawari. "Selamat ya semoga bertahan sampai tua."

"Arigatou ka, Aika aku kira sama siapa. Habis nangis kenapa keponakan bibi?"

"Terkejut kenapa?" Tanya Boruto mulai bersuara.

Sachie melirik Shizuna melalui sudut matanya. "Kenapa melihat kak Shizuna?" Tanya Himawari penasaran.

"Dia melompat dari pohon, setelah aku selesai berbicara dengan tuan mizukage."

Mereka semua mengangguk pelan. Boruto dan sarada berbisik kemudian tertawa kecil.

"Sarada... Ini." Sachie menyerahkan Aika yang masih terbangun.

"Mau kemana?"

"Aku Ada urusan penting, maaf ya tidak bisa bantu lagi."

"Eh iya arigatou... Untuk yang tadi,"

Sachie mengangguk, ia memberikan satu jempolnya. Lalu berbalik sambil melambaikan satu lengannya.

"Kakak mau kemana?" Tanya sarada kemudian.

"Mau cari minum."

"Pegang dulu, reynya! Aku bawa Aika kita duduk dimeja itu." Ucap sarada sambil menunjuk meja yang dimaksudnya. Shizuna menerima Reyhana dengan gamang.

"Kau yakin?" Tanya boruto berbisik pelan.

"Kita lihat saja. Lagi pula Ray yang paling tenang. Jadi tidak masalah?"

Mereka berjalan beriringan. Shizuna berada tepat diantara boruto dan sarada. "Jadi bagaimana?" Tanya boruto pelan.

"Bagaimana apa?" Tanya Shizuna pura tidak tahu.

"Halah, kamu sudah tahukan kak, sachie sudah dilamar mizukage." Ucap sarada mendelik.

"Urusannya buatku?"

"Karna kau menyukainya!" Kompak sarada dan boruto.

Singkat ya:))
Gpp ya diusahaiin banget, aku usahain buat up kalo ada waktu.

Trus please baca cerita aku yang lain ya...

Tingalkan jejak ya

@user129314 tolong difollow ya Jan diunfoll buat yang udah follow sick tahu

Thanks u dear

Borusara   (naruto boruto next generations)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang