38. Hari pertama dikonoha

978 62 7
                                    

Happy Reading luvv 🖤
👁️.   👁️
    👄.    VOTE 🌟 & VOMENNYA GUYS!

•••••


"Bibi..." Panggil sachie kepada Sakura yang sedang duduk di kursi pojok ruangan.

"Ah ya. Bu ambil ketiga bajunya ya." Ucap sakura menunjuk dua baju pertama yang sudah dicoba sachie. "Cepat ya Bu..." Pinta sakura mulai berjalan mendekati sachie.

Setelah rapat dadakan yang dilakukan Naruto bersama petinggi desa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah rapat dadakan yang dilakukan Naruto bersama petinggi desa. Akhirnya mereka semua sepakat mengijinkan sachie tinggal di desa. Diperlakukan layaknya anak-anak sebayanya.

Tentu semua itu memiliki banyak resiko. Terutama usia Sachie yang sebenarnya sudah memasuki tingkat jonin. Namun karena ia tidak menguasai Ninjutsu sama sekali. Mereka semua sepakat agar sachie dibuatkan identitas baru dan akan mengikuti sekolah Academic keninjaan yang akan diikuti Boruto dan Sarada.

Sakura menghela nafas, ia merasa sedikit bersalah kepada putrinya itu. Harusnya hari ini ia ikut mengantarkan putrinya itu. Namun ia juga tidak mungkin membiarkan Sachie berkeliaran dengan pakaian pasien, mencari pakaian yang akan dikenakannya nanti.

"Bibi kalau ada perkejaan lain. Silahkan pergi, biar aku yang mencari Academic Ninja sendiri." Ucap sachie.

Sakura menatap sachie yang sedang memakai pakaian berwarna dasar hitam selutut, dengan ikat pinggang merah dipinggangnya. Rambut merahnya diikat miring. Sepatu hitam seperti yang ia kenakan dahulu. Dengan tambahan---

"Aku tahu aku cantik bibi." Celetuk gadis itu membuat sakura memutar matanya malas. "Kita harus cepat, nanti kamu bisa terlambat." Ucap sakura membawa sachie kemeja kasir.

"Pakaian pertama jangan terlalu sering digunakan." Ucap sakura sambil menyerahkan paper bag.

"Kenapa tidak, bagus kok."

"Belahan bajunya terlalu tinggi. Tidak terlalu cocok dengan wajah bocahmu." Jawab sakura setelah membayar beberapa pakaian yang memiliki bentuk dan warna dasar hampir sama.

"Kau yakin tak mau membeli warna pink atau---"

"Aku bukan Haruno atau Uzumaki clan." Jawab sachie sambil menenteng baju yang dibelikan sakura.

"Tapi kau memilih warna dasar hitam. Itu warna khas clan uchiha." Ucap sakura keluar dari toko.

"Aku kan jodoh clan uchiha."

"Kau mau berjodoh dengan siapa sarada?"

"Kak saksu---"

"Kak apa?"

"Yah, bibi harus kau buat anak laki-laki." Desah sarada membuat hati sakura sedikit sedih. Entah apa yang membuatnya begitu sedih.

"Ayo jangan ngomong sembarangan. Kau bisa terlambat."

••••••

Mereka datang bersamaan dengan aksi Boruto yang hampir membuat patung hokage rusak berat. "Dia siapa bi? Wajahnya mirip kak Naruto?"

"Dia putra sulung Naruto."

"Ayo kita, keruangan kepala sekolah." Ajak sakura mulai berlalu membelah krumanan orang yang masih penasaran dengan aksi Boruto. Sachie mengangguk ia mengikuti langkah sakura.

"Ini anaknya. Guru iruka." Ucap sakura memperkenalkan sachie kepada kepala sekolah.

"Ah ya. Dia kan dipanggil dengan nama sachie saja?" Tanya iruka menetap sachie Secara seksama.

"Ya begitulah. Itu yang sudah diputuskan para petinggi desa." Iruka mengangguk singkat.

"Yasudah. Kalau kau sibuk. Biar aku saja yang mengantarkannya. Kedepan kelas."

"Seterah anda saja guru."

T.b.c

Holllaaa.... Ga kerasa view-nya udah hampir 60k🤧
Vote 🌟
VOMENNYA Jan lupaaaa
ah ya Semangat ujian Semesternya...
Aku juga mau ujian doaiinnnn yahhh maaaff pendek hayyoooo respon

Semakin antusias kalian semakin cepat Cerita ini lanjut 🤪

See you dear muach ❤️🖤

Borusara   (naruto boruto next generations)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang