Sial atau Beruntung?

297 90 157
                                    

Tolong tandai kalau ada typonya yah

Terimakasih yang udah mau baca cerita aku❤❤❤

Maaf yah kalau cerita ini masih gaje. Neko masih belajar😁

❄❄❄❄❄

"Cepet jadian yah Mika, nanti jangan lupa traktir Anjani eskrim yang banyak!"
-Anjani-

❄❄❄❄❄

Ia mendongak menatap cowok yang ia tabrak. Cowok tersebut menatapnya dingin, tanpa sadar Mika menjerit kesal. Sekali sial, kesialan yang lain beriringan mendatanginya.

"HOLY SHIT DAYY!!!!" geramnya kesal seraya menjambak rambutnya dengan kesal. Cowok yang menjulang tinggi itu nampak terkejut, namun dengan cepat ia merubah ekspresinya menjadi, dingin?

Mika menatap pecahan kaca tersebut dengan nanar. "Gue harus ganti yah?" Gumamnya pelan.

❄❄❄❄❄

"Jadi gimana? Gue enggak tau kemarin itu harus ngelakuin apa? Jadi, kemarin gue cuman teriak, kesel banget. Sumpah deh, sial banget kemaren," Mika menarik nafas sejenak, lalu melanjutkan ucapannya.

"... Tapi, yang aneh tuh cowok langsung pergi aja. Yang lebih anehnya lagi, gue malah natap pergi dia doang. Gimana dong? Pasti mahal yah gelas-gelas kimia itu. Aduh enggak tau apa namanya, taunya cuman gelas kimia doang." Mika menjelaskan kejadian kemarin pada teman-temannya dengan wajah cemberut.

Anjani, hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Begitu juga dengan Vika yang masih sibuk menyalin PR milik Mika. Karin mengelus dagunya sambil berfikir.

"Ahhhh, iya..." Karin dengan cepat menjentikkan jemarinya. Mika dengan mata berbinar memandang Karin.

"Gimana? Dapet ide apa?" tanyanya bersemangat.

"Hehe, kantin kuy laper gue. Selagi jamkos nih,"

Mika mendengus kesal. Teman macam apa mereka, saat Mika butuh saran, malah dikacangin. Bukannya ngejawab, malah ngajak ke kantin.

"Gue nanya apa, lo jawab apa? Pusing gue punya temen kayak kalian!" kesalnya. Mika menenggelamkan kepalanya dalam lipatan tanngannya di meja. Karin hanya tersenyum tanpa dosa.

Anjani masih menjilati permen milkitanya. Lalu, permen itu ia masukkan kedalam mulutnya. Pipi kanannya tampak menonjol karena berisi permen bulat itu dan tangannya memegang gagang permen tersebut.

"Kalau menurut aku sih, kamu minta maaf sama dia aja. Yah, kalau kamu udah ketemu sama orangnya."

Mika mendongakkan kepalanya, lalu tersenyum. "Kenapa gue enggak kepikiran gitu sih? Aysss bisa pinter juga ternyata si Anjani. Kirain gobloknya forever. #canda hehe,"

Anjani hanya menatap sekilas pada Mika, lalu kembali fokus pada permennya. Anjani tidak peduli terhadap ucapan Mika.

"Astagfirullah, bisa enggak sih tuh mulut kagak keseleo bentar aja? Yang keluar kebanyakan cabenya mulu tuh ucapan lo. Anjani ini anak polos yang kagak ngerti apa-apa," Karin menoleh kearah Anjani yang masih menatap permennya, lalu menjilatinya lagi seperti menjilat eskrim.

SAVAGE GIRL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang