24. The Promise

139 26 0
                                    

Yoona mengerjap-ngerjapkan matanya begitu cahaya terasa di pelupuk matanya. Tubuhnya pun terbangun sembari meregangkan badannya yang terasa pegal karena tertidur di sofa ruang tengah. Begitu teringat sesuatu, Yoona menolehkan kepalanya ke seluruh ruangan mencari sosok lelaki yang ia ingat sedang bersamanya semalam. Sempat terpikir, apakah kejadian semalam hanya mimpi?

Tidak.

Yoona bernapas lega saat melihat kertas sticky note berwarna jingga yang menempel di meja yang berhadapan dengan sofa yang sedang ia tempati.

Aku harus berangkat bekerja, jadi aku pergi saat subuh. Kau sudah berjanji padaku semalam untuk kembali padaku, jadi aku akan melakukan sesuatu untuk itu. Jangan khawatir. Aku sangat bahagia untuk melakukannya.

Kedua sudut bibir Yoona tertarik ke atas membaca pesan kecil yang ia yakini berasal dari Kyuhyun itu. Ia sempat ragu untuk mengambil keputusan yang penuh resiko itu, tapi ia tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu. Sudah berapa tahun ia merindukan Kyuhyun dalam diam. Dia pikir mungkin ini saatnya ia berbahagia.

•••

Yoona memasuki kantor penerbit dengan santai karena ia berangkat lebih cepat dari biasanya. Langkahnya terhenti saat merasakan ponselnya berdering. Ia pun membaca pesan dari Kyuhyun.

Luangkan waktumu besok. Aku ingin menonton film di bioskop. Kau tak boleh menolak karena ini adalah kencan pertama kita setelah beberapa tahun.

Yoona tentu saja tersenyum senang saat membaca pesan itu. Sampai kemarin, berkencan dengan Kyuhyun adalah sesuatu yang tak pernah ia bayangkan.

Saat Yoona memasukkan ponselnya ke dalam tasnya, ia berpapasan dengan Seohyun yang biasanya memang datang sangat cepat. Yoona tampak heran karena melihat kantung mata Seohyun yang agak bengkak. Layaknya Seohyun tak bisa tidur dan menangis semalam.

Seohyun pun tersenyum tipis menyapa Yoona, tapi tak ada ucapan selamat pagi yang khas dari gadis itu. Gadis itu hanya berlalu pergi untuk duduk di meja miliknya.

Sementara Yoona masih menyimpan tanya dalam hatinya. Ia juga berpikir kalau Seohyun tak biasanya seperti itu.

Apakah Kyuhyun sudah mulai bergerak?

Tapi, benarkah secepat itu? Yoona pun tak yakin.

Yoona mendekat dan duduk di mejanya yang memang berada di samping Seohyun. Saat menatap wajah gadis itu dari dekat, memang dia terlihat lebih pucat dari biasanya.

"Seohyun? Apakah kau sakit?" tanya Yoona yang cukup khawatir. Walaupun ia merasa bersalah karena seolah sudah merebut Kyuhyun.

Seohyun melirik Yoona sejenak lalu menggelengkan kepalanya dan atensinya kembali mengarah pada laptopnya yang menampakkan kotak masuk email, hal yang biasa mereka lakukan sebagai editor.

Yoona pun berhenti bertanya saat merasakan Seohyun yang tampak tidak terlihat berminat terlibat percakapan dengannya.

Tak cukup beberapa menit, Seohyun membereskan barangnya dan beranjak dari posisinya. Ia pun meninggalkan tempat itu. Langkahnya menuju pada Taeyeon yang sedang berbincang dengan Eunhyuk.

Yoona terus memperhatikan gerak-gerik Seohyun. Setelah mengobrol sebentar dengan Taeyeon dan Eunhyuk, tampak perubahan ekspresi dari keduanya yang tampak khawatir. Lalu Seohyun pun menundukkan sedikit kepalanya sembari mengucapkan terima kasih dan berlalu pergi dari ruangan itu.

Dengan rasa penasaran yang cukup kuat, Yoona pun menghampiri Taeyeon.

"Unnie, ada apa dengan Seohyun?"

A Secret Behind UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang