12. Blue Umbrella

134 23 0
                                    

"Pakailah ini." ucap Kyuhyun sembari menyerahkan payung biru miliknya ke genggaman Yoona dan membuat lelaki itu basah karena air hujan. Tanpa menunggu persetujuan Yoona, Kyuhyun langsung berlari ke arah kantor penerbit, sudah dipastikan lelaki itu ingin menjemput Seohyun.

Yoona yang tak sempat menolak pemberian Kyuhyun hanya terdiam. Ia ingin mengejar lelaki itu untuk mengembalikan payung itu, tapi bagaimana jika Seohyun melihatnya? Matanya teralih pada genggaman payung itu, terdapat sesuatu yang menggantung di sana. Sebuah kertas biru bertuliskan nama Cho Kyuhyun yang dilaminating dengan rapi.

Seperti orang bodoh, Yoona tersenyum akan hal itu. Padahal sedetik yang lalu, hatinya terasa sakit karena orang yang sama. Dengan cepat ia melenyapkan senyum itu lalu pergi meninggalkan tempat itu. Payung pemberian Kyuhyun ini akan dia anggap sebagai hadiah dari lelaki itu karena telah menyakitinya, karena ia tak yakin akan bertemu dengan lelaki itu lagi. Apalagi saat Kyuhyun telah bertunangan dengan Seohyun nantinya.

•••

Seohyun tampak terkejut saat melihat seorang lelaki yang ia kenal tengah berlari di tengah hujan. Dalam sejenak, Seohyun kagum karena bisa mengenali Kyuhyun bahkan dari kejauhan dan saat pencahayaan sangat minim.

Begitu Kyuhyun sampai di lobi kantor tempat Seohyun sedang berdiri, dia menunduk dan mengatur napasnya karena kelelahan saat berlari.

"Kau tak membawa payung, oppa?" tanya Seohyun yang heran melihat Kyuhyun berlari ke tempatnya tanpa alat pelindung hujan. "Kalau kau sakit bagaimana? Kau benar-benar mengkhawatirkanku."

Kyuhyun tertawa kecil setelah napasnya normal. "Aku lupa membawa payung, dan aku rasa aku terlalu bodoh karena tak membawa masuk mobilku ke sini." jawabnya berbohong.

Dia memarkir mobilnya di luar karena merasa repot jika harus memasukkan mobilnya ke dalam lingkungan kantor karena gerbangnya cukup kecil. Tadinya ia ingin menjemput Seohyun dengan menggunakan payung, tapi ia tak punya pilihan lain selain merelakan payungnya untuk dipakai gadis lain.

Kyuhyun masih membayangkan pertemuan tak terduganya dengan Yoona tadi. Dia benar-benar tak menyangka bertemu dengan Yoona di situasi seperti itu. Melihat wajah gadis itu dalam jarak yang dekat masih membuatnya berdebar.

"Ada apa, oppa?" tanya Seohyun heran melihat Kyuhyun melamun. Pertanyaannya disambut dengan gelengan kepala lelaki itu.

"Sepertinya hujan tak kunjung berhenti." keluh Kyuhyun saat menatap langit yang tak henti-henti menumpahkan tangisnya. Tubuhnya tersentak kaget saat Seohyun melingkarkan tangan di lengannya.

"Bukankah suasana ini cukup romantis?" ucap Seohyun yang juga ikut menatap langit.

Kyuhyun hanya diam. Menurutnya suasana yang ia rasakan sekarang cukup menyeramkan. Berada di gedung kantor yang mulai gelap karena lampu-lampunya telah dipadamkan, suara hujan dan petir yang saling menyahut, ditambah tak ada orang lain selain mereka kecuali petugas keamanan yang sedang berjaga di posnya. Kyuhyun tak mengerti kenapa Seohyun mengatakan itu romantis, tapi ia hanya tersenyum tipis menanggapinya.

•••

Kyuhyun pun sampai di rumahnya setelah menunggu hujan berhenti selama satu jam lebih. Dia juga sudah mengantar Seohyun pulang. Setelah mengganti pakaian dan mengeringkan rambutnya, Kyuhyun pun merebahkan tubuhnya di ranjang. Matanya memejam sejenak menikmati empuk kasurnya, lalu ia menatap langit-langit kamarnya. Terbayang wajah Yoona saat ia bertemu dengannya tadi.

Entah kenapa ia sangat khawatir saat melihat Yoona yang kebasahan karena air hujan. Karena rasa khawatirnya itu, ia refleks saja memberi payung miliknya untuk gadis itu.

Memutar kembali kenangan itu hanya membuat Kyuhyun frustasi. Tangannya mengusap wajahnya. Dia menggigit bibir bawahnya. Tubuhnya pun beranjak dan meraih laptop miliknya di laci meja samping ranjang. Laptop itu tampak usang dan banyak tertempel stiker-stiker animasi kesukaannya saat SMA dulu.

Setelah menyalakan laptop itu, Kyuhyun segera membuka folder bernama 'Her'. Begitu ia mengkliknya, muncul ratusan foto gadis cantik. Bibir Kyuhyun tertarik membentuk senyuman saat membuka salah satu foto dimana gadis itu sedang tersenyum lebar di suatu taman sembari memegang satu cup es krim.

Jarinya menekan tombol next, foto berganti, masih gadis yang sama, juga sedang memegang satu cup es krim, tapi kali ini gadis itu memasukkan sendok es krim ke dalam mulutnya sembari menatap ke arah lain. Kyuhyun tertawa kecil, ia ingat gadis itu tak tahu dirinya sedang difoto saat menyantap es krim cokelat kesukaannya.

Kyuhyun masih ingin mengingat kepingan memori saat berkencan dengan gadis itu dulu, jadi ia kembali menekan next. Foto selanjutnya tak menampilkan wajah gadis itu, melainkan punggung gadis itu saat berjalan mendahului Kyuhyun. Napasnya kini berhembus keras. Ia tak bisa menolak kenyataan bahwa dirinya merindukan Yoona, sosok yang berada dalam memori yang disimpan Kyuhyun dalam hati dan juga dalam bentuk foto.

•••

Yoona sedang menjemur tasnya yang telah ia cuci di sabtu pagi ini. Matanya menatap langit yang kini tampak cerah seolah-olah tak ada badai semalam. Dari halaman rumahnya dia dapat menatap sebuah mobil yang berhenti di depan pekarangannya dan berhasil membuat Yoona mengernyit heran. Sepertinya ia mengenal mobil itu. Tebakannya benar saat seorang lelaki keluar dari mobil.

"Donghae-ssi?" Yoona menghampiri Donghae yang baru saja keluar dari mobilnya dan hendak masuk ke halaman rumah itu. "Ada apa?" tanya Yoona heran.

"Aku ingin mengajakmu keluar."

Yoona semakin heran saat mendengar jawaban Donghae. Lelaki itu langsung tertawa canggung, sepertinya ucapannya terdengar seperti akan membawa Yoona berkencan. "Tenang saja, Yuri juga ikut. Sebenarnya Yuri mau makan di restoran tteokbokki yang sangat pedas. Katanya dia sangat rindu makanan itu karena sudah lama di Jepang."

"Oh, benarkah?" Yoona tampak senang karena dia sama sekali belum sarapan, tapi jika makan tteokbokki pedas di saat perutnya masih kosong pasti akan membuat perutnya sakit. "Tapi, makan tteokbokki pedas di pagi hari sepertinya agak..."

Donghae menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Sebenarnya tteokbokki akan jadi makan siang kita, makanya Yuri akan menyusul siang nanti. Sekarang aku mau sarapan di rumahmu. Apa yang kau masak pagi ini?" tanyanya sembari berjalan masuk ke rumah Yoona.

Si pemilik rumah tampak menggeleng-gelengkan kepalanya setelah mendengar jawaban Donghae yang terkesan tidak tahu malu. Padahal lelaki itu pasti mampu memesan apapun untuk menjadi sarapannya, tapi kenapa Donghae ingin makan di rumahnya?

Yoona pun menyusul Donghae yang sudah melewati pintu rumahnya. Dia tertegun saat melihat Donghae yang tampak menatap payung biru yang terdapat di pinggir rak sepatu.

"Sepertinya aku mengenal payung ini." Donghae membaca nama pemilik payung itu. "Apakah kau bertemu Kyuhyun baru-baru ini?" Lelaki itu kembali bersuara lalu menoleh ke arah Yoona yang tampak belum meresponnya.

•••

choco-salt, 2020

A Secret Behind UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang