11. The Feel That Can't Disappear

143 19 1
                                    

"Yoona mantan kekasih Kyuhyun?" Donghae tampak sangat terkejut mendengar pernyataan Yuri.

Setelah melihat sikap Yoona kemarin, Donghae tampaknya penasaran setengah mati, tapi tetap tidak bisa bertanya langsung pada orang yang bersangkutan. Akhirnya ia berakhir di rumah Yuri untuk menanyakan pertanyaan itu.

"Kau ke sini hanya untuk mengetahui itu?" tanya Yuri. Walaupun Donghae sangat dekat dengannya, tapi lelaki itu sangat jarang ke rumahnya kecuali ada sesuatu yang penting. Saat melihat lelaki itu yang sampai rela melakukan itu hanya untuk bertanya tentang Yoona membuatnya sedikit senang.

Donghae masih terkejut dengan pernyataan Yuri yang mengatakan Yoona adalah mantan kekasih Kyuhyun. Pantas saja sikap Yoona tiba-tiba berubah saat melihat undangan pertunangan Kyuhyun. Dia juga bisa menarik kesimpulan kalau gadis itu masih memiliki perasaan dengan sepupu laki-lakinya itu.

"Wah, Donghae oppa. Kau sepertinya telah jatuh cinta pada temanku." goda Yuri.

"Kau baru tahu?" Donghae tampak tidak menutupi perasaannya. Dia menyandarkan tubuhnya di sofa ruang keluarga. "Apakah Yoona masih menyukai Kyuhyun?" tanyanya, walaupun ia sudah mengetahui jawabannya, tapi ia ingin memastikannya sekali lagi.

"Masih. Walaupun dia tak mengatakan apa-apa padaku, tapi perasaannya itu masih terlihat jelas."

Donghae menghembuskan napas keras. Baru saja ia mulai jatuh cinta pada seorang gadis, tapi tampaknya perjalanan cintanya tidak akan semulus yang ia duga.

•••

"Kemarin kau bolos, apakah kau masih sakit?" tanya Taeyeon menghampiri meja Yoona begitu gadis itu datang. Hal itu membuat Seohyun juga menatap ke arah Yoona.

Yoona tampak tidak menjawab. Mata gadis itu hanya menatap lurus dan kosong pada laptopnya.

"Yoona sunbae." Seohyun menepuk bahu Yoona untuk menyadarkan gadis itu.

"Ah," Yoona tersentak kaget lalu matanya menatap Seohyun. "Ada apa?" Lalu menatap Taeyeon yang juga berdiri di sampingnya. "Apa kau perlu sesuatu, unnie?"

Taeyeon menaikkan satu alisnya, ia tampak heran dengan sikap Yoona yang biasanya tidak seperti itu. Tangannya meraba dahi Yoona untuk memastikan gadis itu tidak demam. "Kalau kau sakit, kau masih bisa mengambil libur." ucapnya walaupun suhu di kening Yoona terasa normal.

"Aku tidak sakit lagi." jawab Yoona.

"Kalau begitu, kau harus lebih fokus pada pekerjaanmu. Aku tak ingin sikapmu itu mengganggu pekerjaan yang sedang kau kerjakan." ucap Taeyeon lalu melenggang pergi.

"Kau tak apa-apa, sunbae?" tanya Seohyun mendekatkan kursinya pada Yoona.

Yoona menatap Seohyun sejenak. Ia lalu mengangguk sembari tersenyum tipis. Matanya tampak sayu, tidak sesuai dengan senyuman di bibirnya. Siapapun tahu kalau Yoona tidak sedang baik-baik saja. Mendengar ucapan Taeyeon tadi membuatnya kembali berpikir untuk melupakan segalanya. Jika kesedihannya itu berpengaruh pada pekerjaan Yoona, bisa-bisa ia sendiri yang akan merugi.

"Apakah kau ingin makan siang bersamaku?"

Yoona kembali menoleh pada Seohyun ketika ia berhasil membuat dirinya fokus pada laptopnya. Dia mencari alasan untuk menolak ajakan gadis itu, tapi matanya menatap album CNBlue pemberian Seohyun. Lagi-lagi ia merasa bersalah jika harus bersikap dingin pada gadis di sampingnya itu. Lagipula kenapa ia harus menyalahkan Seohyun tentang semua yang telah terjadi.

A Secret Behind UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang