04: Will you?

5.5K 513 79
                                    

18+

Taehyung mengerjapkan matanya beberapa kali, masih terasa berat untuk terbuka namun ia harus memaksakannya karena hari ini ia akan bertemu dengan Seojoon, teman dekatnya yang menawarkan dirinya untuk menjadi model sebelum ia lulus dari kuliahnya. Taehyung yang kala itu masih berpikir karena disibukkan oleh skripsinya diberi waktu oleh Seojoon, untuk memutuskan jawabannya. Dan setelah ini, ia sepertinya akan menerima tawaran itu karena dirinya yang sudah tidak punya kegiatan lain lagi dan ia ingin memadatkan jadwalnya, muak bertemu dengan kakaknya dan ayahnya. 

Hubungan ketiganya memang tidak pernah akur semenjak kematian dari ibu Yoongi yang notabennya adalah ibu tirinya. Ayahnya dan Ibu Yoongi melangsungkan pernikahan sudah 10 tahun lebih. Namun, Yoongi memilih untuk menetapkan marga Min nya yang berasal dari ayah kandungnya. Ayah Taehyung— Kim Taesuk mengerti dan membiarkannya. Hingga sekarang, Taesuk jarang berada di rumah, menyibukkan diri di luar sana dengan segala pekerjaannya. Pulang ke rumah satu bulan sekali atau bahkan tidak pernah. Maka dari itu Taehyung sering berkeliaran tidak jelas dan hanya diawasi oleh Yoongi. 

Sebenarnya, sifat keduanya sama saja. Hanya karena Yoongi adalah yang tertua, ia diberatkan dengan mengelola perusahaan Kim yang berada di Seoul, dan ayah Kim berada di Busan sana. Yoongi yang saat ini berumur 30 tahun sudah beberapa kali ditanyai kapan akan menikah, namun pria pucat itu masih tidak mau melaksanakan hal sakral itu karena dirinya belum siap dan tidak mempercayai apa itu cinta. Baginya, cinta hanyalah omong kosong semata. Dengan itu, untuk menuntaskan birahinya, ia sesekali menyewa jalang untuk ia pakai semalam. Ia jarang melakukannya karena sudah rumit dengan beban kerjaannya. Hanya saja untuk dua hari ini, ia mengambil cuti, mengalihkan pekerjaannya pada asistennya. Ia ingin melepas penat dengan bersenang-senang dan mendapat rekomendasi tentang Jungkook. Maka dari itu, sekarang ia bersama dengan si empu, bermain untuk menyenangkan hatinya dan pikirannya yang membludak. 

Kembali lagi pada Taehyung yang sedang mencuci mukanya di wastafel dekat meja makan, ia mendengus kala melihat sudah banyak makanan yang tersaji untuk siap disantap. Dan lagi-lagi ia menggeram kesal karena Yoongi belum keluar juga, padahal kebiasaan mereka adalah makan bersama; walau tidak pernah akur. Tapi, rasanya itu sudah menjadi hal yang biasa bagi mereka. Taehyung merutuk dan melangkahkan kakinya ke kamar Yoongi yang berada di ujung, sengaja karena pria pucat itu tidak suka diganggu. 

Mengetuk beberapa kali pintu kayu cokelat itu namun tidak mendapat jawaban. Ia menaruh telinganya di daun pintu, ingin mendengar apakah ada tanda-tanda jika Yoongi sudah bangun atau belum. 

Tapi, sepertinya ia salah kaprah. Ia menyesali perbuatannya seketika. Rahangnya mengeras dengan kilatan tajam di matanya. 

"Ah, daddy! Ya, seperti itu, ah!" 

Bukan salah lagi. Itu suara Jungkook. Taehyung kira, anak itu sudah pergi tadi malam, namun ia malah menemukan si Jeon yang sedang bersenggama dengan kakaknya sendiri. Sesaknya tidak dapat dihindari lagi. Ia menggertakan giginya menahan letupan emosi. 

"Kau sempit sekali, baby." 

Kali ini Taehyung mendengar suara Yoongi. Ia pernah ada di posisi itu, dan ia tidak sudi jika kakaknya melakukannya dengan Jungkook. 

Dengan kecemburuan dan amarahnya, ia menggedor pintu itu brutal. Taehyung tidak peduli lagi jika tangannya akan terasa ngilu atau memerah. Sungguh, ia ingin menghentikan ini semua secepat mungkin. 

"Keluar, Yoongi, sialan! Buka pintunya!" 

Yoongi dan Jungkook yang berada di dalam berhenti sejenak. Pria pucat itu mendesah kesal karena kegiatannya terganggu dan Jungkook dengan jantungnya yang berdegup gelisah. 

serendipity [taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang