13: Let's end this shit.

3.1K 355 70
                                    

Jungkook menolehkan pandangannya kala pintu ruang gantinya terbuka. Mendapati Seojoon yang tersenyum padanya sembari menghampirinya. Pria itu menduduki tubuhnya di sampingnya, lalu memusatkan tatapannya padanya. 

"Bagaimana harimu?" Tanyanya santai. 

Si Jeon tersenyum tipis dan membalas, "Baik, hyung. Ada apa kau kemari? Tidak biasanya." 

Seojoon menghendikkan bahunya acuh. Lalu melirik ke arah staff yang sedang menata rambutnya, "Bisa beri aku waktu berdua dengannya?" 

Mengerti akan usiran halus itu, staff tersebut langsung keluar. Meninggalkan Jungkook dan Seojoon di dalam. Jungkook memandang si Park dengan bingung sebelum dikejutkan dengan pertanyaan yang tak pernah ia duga, "Bagaimana rasanya dipakai berkali-kali? Apa kau menikmatinya, Jeon?" 

Jungkook membola. Tangannya reflek meremas pakaian yang ia gunakan dengan jantungnya yang berdetak kencang karena ketakutan melanda. Benaknya berpikir, bagaimana Seojoon tahu perihal dirinya yang pernah menjadi pelacur? Bahkan pria itu bertanya dengan nada sangat santai seakan tidak bersalah dan masalah dengan apa yang dikeluarkannya. 

Seojoon di hadapannya mendengus, lalu merubah posisi kaki kirinya menumpu di kaki kanan dan tangan yang bersedekap di dada. Pria itu mendongak, menatap Jungkook remeh. "Apa kau tidak menyadarinya? Park Jiwoo, mantan bosmu itu adalah Appaku." 

Lagi dan lagi Jungkook dibuat terkejut. Keringat mulai membaluri keningnya, jantungnya semakin berdetak tak karuan. Ia melihat Seojoon yang menatapnya telak, pria itu mengetukkan jari telunjuknya di meja rias, "Dia bilang kalau ada pekerjanya yang dibeli mahal oleh seorang pengusaha besar. Dia memperlihatkan fotomu dan Yoongi sekaligus. Dan, wow? Aku sungguh tidak menyangka jika kau… adalah seorang pelacur yang diselamatkan hidupnya oleh Min Yoongi, yang aku kenal tidak pernah mau berurusan dengan hal seperti ini." 

"... kecuali, kau adalah seseorang yang penting baginya." Lanjutnya. Jungkook menunduk mendengarkan perkataan dari Seojoon. Ia sungguh tidak tahu harus berkata apa lagi karena otaknya tiba-tiba tidak bekerja. Ia hanya mampu terdiam, meremas pakaiannya sampai tak berbentuk. Riasannya pun mungkin sudah luntur oleh keringatnya. Namun, ia tidak mempermasalahkan hal itu, karena di hadapannya sekarang, masalah yang sesungguhnya terjadi. 

"Untuk apa dia sampai memohon padaku agar kau dimasukkan dalam agensi ini jika kau tak berharga untuknya, Jungkook?" Seojoon berbicara lagi. 

Jungkook mendongak, "Awalnya aku tidak menerima lagi model baru karena memang sedang tidak membutuhkannya. Tapi, Yoongi dengan tiba-tiba memintaku untuk menerimamu karena dia bilang kau adalah seseorang yang pantas untuk diterima. Sampai dia memalsukan datamu, berkata bahwa kau adalah lulusan dari Oxford University." Decihnya di akhir. "Nyatanya? Kau hanyalah seorang upik abu yang berhasil merebut hati seorang raja. Apa aku benar?" 

Hatinya berdenyut sakit. Pernyataan yang Seojoon benar adanya. Itu semua fakta. Jika ia hanyalah seorang upik abu yang sebenarnya tidak pantas jika bersanding oleh seorang raja seperti Yoongi. Tapi, apa ini salahnya? Maksudnya, disini Yoongi bilang bahwa identitas lamanya tidak akan pernah terkuak oleh siapapun lagi. Namun, ia menyadari, itu semua tidak menjamin bahwa ia tidak akan ketahuan. 

Park Seojoon, anak dari Park Jiwoo, mantan bosnya saat ia masih bekerja di club itu. Ia tidak pernah menyangka bahwa dunia sesempit ini. Dimana Seojoon sudah tahu identitas aslinya, dari ujung akarnya sekaligus. Mengelak pun sudah tidak berguna lagi. Untuk apa ia membela dirinya jika semuanya sudah terbongkar? 

"H-hyung… aku mohon jangan beritahu siapapun tentang hal ini." Ia memelas, tatapannya mulai berkaca, "aku… aku akan melakukan apapun agar kau diam, menyimpan ini sendirian." 

serendipity [taekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang