Badrun.

1.8K 167 2
                                    

Siang menuju sore semua murid bergegas pulang ke rumahnya masing-masing, kecuali beberapa orang yang terlibat eskul dan mempersiapkan seminar sekolah.

Terlihat Vivi baru saja keluar dari kelasnya dengan wajah sedikit lelah. Tanpa Vivi sadari, Chika sudah menunggu didepan kelas.

"Mau ke ruang musik sekarang?" Tanya Chika seketika menghentikan langkah Vivi.

Vivi menoleh dan mendapati Chika sedang tersenyum kepadanya. "Lo daritadi disini?" Tanyanya pada Chika.

"Engga sih, barusan aja. Mau ke ruang musik sekarang?" Tanyanya lagi dan dibalas anggukan oleh Vivi.

Mereka berjalan beriringan menuju ruang musik yang berada dilantai tiga. Hanya terdengar derap langkah kaki diantara mereka berdua, tidak ada satupun yang berani membuka pembicaraan terlebih dahulu, mau Vivi ataupun Chika.

Tak lama mereka tiba diruang musik, dengan Vivi yang berjalan terlebih dahulu memasuki ruangan tersebut dan menyimpan tasnya disalah satu pojok ruangan.

"Lo mau diem disitu aja? Masuk." Seruan Vivi menyadarkan Chika dari lamunannya.

"Eh, I-iya." Ucap Chika terbata-bata. Lalu memasuki ruang musik dan berjalan ke salah satu pojok ruangan untuk menyimpan tasnya.

Tak lama, Chika berjalan menuju piano yang berada didekat Vivi.

"Disini suka ada yang main juga selain aku?" Tanya Chika. Sedangkan Vivi menatapnya sambil menaikkan satu alisnya.

"Maksudnya?" Tanya Vivi balik.

"Maksudnya, sebelum aku suka ada yang main alat musik juga disini?"

"Oh, iya." Ucap Vivi seadanya.

"Kamu suka main juga?" Tanya Chika, yang sudah duduk didepan piano dan sesekali memperhatikan Vivi.

"Iya." Ucap Vivi.

"Setiap saat?" Tanya Chika lagi.

"Engga." Ucap Vivi.

"Kadang-kadang?" Tanya Chika.

"Lo mau latihan atau engga?" Tanya Vivi balik kepada Chika dengan muka malasnya.

"Jawab dulu, ih." Ucap Chika dengan wajah cemberut, namun tak diindahkan oleh Vivi. "Jawab, Vi." Ucapnya.

"Ga." Jawab Vivi dengan singkat.

Tanpa disadari oleh Vivi, Chika berjalan kearahnya dengan wajah kesal.

"Kamu suka main juga disini? Kadang-kadang atau setiap saat?" Tanya Chika berbisik tepat ditelinga Vivi, seketika Vivi menegang.

"Vi..." Panggilan Chika tak disadari oleh Vivi, ia tetap diam. "Vi." Lagi, Vivi masih diam. "BADRUN!!" Panggilan ketiga Chika membuat Vivi terlonjak.

"Apaan sih, Lo nakutin tau ga." Ucapnya, lalu melanjutkan kegiatan memetik gitarnya itu.

"Jawab dulu pertanyaan aku." Ucapnya, sambil menarik-narik tangan Vivi.

"Lo mau latihan atau engga? Kalo Lo cuma mau buang waktu gue, mending Lo pulang. Ganggu tau ga." Ucapan Vivi seketika menghentikan tangan Chika yang menarik-narik tangan Vivi barusan.

"Duduk ditempat Lo, kita mulai latihan. Keburu sore." Ucap Vivi lebih bersahabat. Dan hanya dibalas anggukan oleh Chika.

Latihan pun berjalan baik dan lancar, tidak ada pertanyaan dan perdebatan kecil lagi diantara mereka. Selama latihan, hanya terdengar suara petikan gitar dan denting piano.

Lama larut dalam waktu, akhirnya latihan dadakan mereka pun selesai. Hari sudah mulai sore, Vivi dan Chika keluar dari ruang musik.

"Lo pulang sama siapa?" Tanya Vivi pada Chika yang masih terlihat takut padanya.

Tentang Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang