Jerman.

859 86 0
                                    

Pukul 07.45 pagi.

Teman-teman Vivi sudah kembali ke rumah masing-masing dan pergi ke sekolah, hari ini Vivi akan dibawa ke Jerman tanpa sepengetahuan Chika.

Vivi masih belum sadarkan diri, Devan dan Ve sudah memutuskan untuk membawa Vivi ke Jerman dengan keadaan Vivi yang belum sadarkan diri.

"Dokter, kalau ada teman-teman anak saya, tolong kasih beritahu mereka." Ucap Ve pada dokter.

"Tapi kenapa, Bu?" Tanya dokter.

"Biar nanti itu urusan saya, mohon bantuannya ya, dok. Terimakasih juga sudah berusaha melakukan yang terbaik untuk Vivi." Ucap Ve, dokter hanya mengangguk.

Ve berjalan menghampiri Devan dan Vivi, dengan wajah sendu Ve menatap anaknya yang masih setia menutup mata.

"Kita berangkat sekarang aja ya, pesawatnya udah siap." Ucap Devan.

"Aku takut Chika kenapa-napa." Ucap Ve.

"Aku yakin Chika pasti ngerti, demi anak kita." Ucap Devan.

"Sayang, kita sekarang ke Jerman ya. Kamu tahan sebentar, kamu pasti sembuh kok." Ucap Ve dan mencium kening Vivi.

Devan dan Ve membawa Vivi ke bandara menggunakan mobil, lalu akan membawa Vivi ke Jerman dengan pesawat sewaan Devan.

***

Sementara disekolah, Chika dan teman-temannya sedang sibuk mengisi soal ujian. Terlihat Chika sangat terburu-buru mengisi soal, mungkin karena ingin cepat selesai dan bertemu dengan Vivi.

Triiinggg!!
Triiinggg!!

Bel istirahat berbunyi, Chika pun mengambil ponselnya dan berusaha menghubungi Veranda.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, cobalah beberapa saat lagi." Chika mengernyitkan dahinya, tumben sekali no ponsel Ve tidak aktif.

"Kenapa, Chik?" Tanya Dey menepuk pundak Chika.

"Ini, Bunda kok ga aktif yah nomornya." Ucap Chika.

Deya sangat yakin, bahwa saat ini Veranda, Devan dan Vivi sudah berada didalam pesawat menuju ke Jerman.

"Lagi jagain Vivi kali, makanya Tante Ve ga pegang hp dulu." Ucap Dey.

"Guys, kantin yok." Seru Eri, Dey dan Chika pun menghampiri para lelaki untuk ke kantin bersama-sama.

"Kalian mau pada pesen apa?" Tanya Eri.

"Kayak biasa disamain ya." Ucap Dey, Eri pun pergi memesan makanan.

"Aku mau ke toilet dulu ya." Ucap Chika.

"Mau dianter?" Tawar Ara, Chika hanya menggeleng. Seperginya Chika, Dey pun sedikit berbisik pada geng iblisnation.

"Kalian jangan kasih tau Chika ya." Ucap Dey.

"Kasih tau tentang apa?" Tanya Gito.

Ya, mereka memang belum di beritahu oleh Dey masalah Vivi yang dibawa ke Jerman.

"Vivi dibawa ke Jerman." Ucap Dey.

"Hah?! Serius?! Kapan?!" Teriak Zahran.

"Sstt, berisik lo ah." Ucap Dey.

"Dey, jelasin." Ucap Gito.

Dey pun mulai menjelaskan dari awal, mereka menyimak dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Hhhh, gue jadi kasian sama Vivi." Ucap Vino.

"Lo semua harus tutup mulut pokoknya, yang ga tau soal ini cuman Chika, dan Tante Ve bilang Chika jangan sampe tau. Ngerti?" Mereka pun mengangguk mengerti.

Tentang Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang