Dia milik gue, sekarang!!!

1.5K 122 0
                                    

Setelah bersenang-senang selama 2 hari, kini mereka bersekolah dengan Vivi yang menjemput Chika.

Vivi memasuki halaman rumah Chika, dan disambut oleh satpam rumah.

Vivi melangkah masuk ke dalam rumah Chika, ia tak perlu berteriak mengucap salah ataupun memencet bel. Kini ia sudah disambut oleh asisten rumah Chika, Vivi kembali melangkah masuk.

"Hai." Ucap Chika tersenyum sambil menuruni anak tangga, dan menghampiri Vivi.

"Bunda sama Ayah mana?" Tanya Vivi.

"Masih sarapan, kamu udah sarapan?" Tanya Chika di balas anggukan oleh Vivi.

"Kamu ga ikut sarapan?" Tanya Vivi.

"Aku udah beres duluan." Ucap Chika dan Vivi hanya menganggukkan kepalanya.

"Yauda kita berangkat sekarang aja, takutnya kesiangan nanti." Ucap Vivi.

Chika dan Vivi berjalan menuju ruang makan, disana ada Putu, Aya, dan Chiko sedang sarapan.

"Sini Vi ikut sarapan." Ucap Aya dibalas gelengan dan senyum oleh Vivi.

"Vivi tadi udah sarapan dirumah Tante, makasih." Ucapnya sangat sopan sekali pada 'Calon mertua'nya.

"Mau berangkat sekarang, Vi?" Tanya Putu.

"Iya Om, takutnya keburu macet dijalan, nanti nyampe sekolah malah kesiangan." Ucap Vivi dan Putu hanya menganggukkan kepalanya.

"Oh iya, selamat ya udah resmi pacaran sama anak Om, sampai pakai cincin gini. Hahahaha." Ucap Putu sambil tertawa. Vivi yang sedikit terkejut pun melirik ke arah Chika, ia yakin bahwa gadisnya lah yang memberitahu keluarganya. Memalukan, untung sayang. Batin Vivi.

"Ehehe, iya Om. Duh jadi malu nih." Ucap Vivi menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ga usah gugup gitu, santai aja kalau sama kita. Jangan panggil Om lagi, panggil Ayah aja. Biar lebih enak." Ucap Putu.

"Aku juga dong, sayang. Vivi jangan manggil Tante lagi ya, panggil Bunda aja." Ucap Aya dibalas anggukan dan senyum kikuk oleh Vivi.

Sementara itu Chika hanya memperhatikan Vivi sambil menahan tawanya. Ia tak tahan melihat wajah kekasihnya yang sudah memerah itu.

"Yauda, Chika sama Vivi berangkat dulu ya Ayah, Bunda." Ucap Chika.

Mereka pun keluar dari rumah. Vivi memang tak diragukan lagi keromantisannya, mungkin wajahnya terlihat dingin dan lebih cuek. Namun ia begitu perhatian dan manja saat sedang bersama Chika.

"Kamu bilang sama ayah sama bunda?" Tanya Vivi dibalas anggukan oleh Chika.

"Emang kenapa?" Tanya Chika.

"Malu tau." Ucap Vivi pelan, Chika tersenyum dan menggenggam tangan Vivi, mengusapnya lembut.

"Jangan malu-malu lagi, masa sama camer malu sih." Ucap Chika.

"Masalahnya bukan itu, Ra. Aku malu aja gitu, ga tau kenapa deh." Ucap Vivi.

Keduanya kembali diam, namun tangan Chika tetap menggenggam tangan Vivi. Hanya ditemani musik dari radio mobil saja.

Sekitar 30 menit, mereka sampai diparkiran sekolah.

"Tunggu tunggu." Ucap Vivi menahan tangan Chika, Vivi pun turun dari mobil dan berjalan menuju pintu samping, lalu membukakan pintu itu untuk Chika. Chika yang mendapat perhatian kecil itu pun hanya tersenyum.

"Makasih, sayang." Ucap Chika mengecup pipi Vivi. Vivi diam membeku setelah mendapat kecupan dipipinya. Pagi-pagi sudah dicium bidadari. Batinnya.

"Yuk, ke kelas." Tarikan tangan Chika membuat Vivi tersadar dari diamnya.

Tentang Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang