Satu tahun kemudian.

923 93 0
                                    

Sudah berbulan-bulan Chika hanya ditemani oleh bayang-bayang Vivi, baik itu dimimpi ataupun kenyataan. Walaupun hanya bayang-bayang, Chika selalu merasa bahwa itu nyata. Hari demi hari selalu Chika lewati tanpa kehadiran Vivi, diam di balkon kamar atupun di rooftop sekolah, tempat favorit Vivi.

Sementara itu, Vivi yang selama satu tahun ini tinggal di Jerman bersama Devan dan Veranda, sudah menyelesaikan sekolahnya. Mungkin setelah ini, ia akan kembali ke Indonesia dan menemui Chika.

Vivi dan Chika, dua gadis yang saling mencintai lalu dipisahkan oleh jarak, tumbuh menjadi gadis-gadis dewasa. Menjalin hubungan sejak umur 16 tahun, digantung saat umur 17 tahun sampai sekarang umur 18 tahun menuju kuliah.

Hari ini, Vivi akan pulang ke Indonesia bersama Devan dan Veranda. Sesuai perjanjian, Vivi akan melanjutkan studinya di Indonesia dan menemui cintanya.

"Udah siap?" Tanya Ve.

"Udah, Bun." Ucap Vivi sambil berjalan menghampiri Veranda dengan membawa satu koper baju miliknya.

"Bunda, nanti kalau udah sampe indo Vivi boleh kan ke rumah om Putu?" Veranda hanya membalas dengan anggukan dan senyuman.

"Kalian udah pada siap?" Tanya seorang lelaki dengan suara ngebas.

"Ayah, ngagetin aja. Kirain kelakson truk." Ucap Vivi, Devan hanya menatap anaknya datar.

"Malah disamain sama kelakson truk. Ini suara John Legend loh, Vi." Ucap Devan.

"Idih, pede banget nih bapak bapak." Ucap Vivi, Veranda yang berada didekat Vivi hanya tersenyum melihat anak semata wayangnya dan sang suami sudah melawak.

"Yuk, Bun. Sama Vivi aja, Vivi lebih kece dari ayah." Ucap Vivi dengan pede.

"Dih, heh kecenya kamu itu dari ayah, kerennya juga dari ayah, berarti sebelum ada kamu itu ayah dulu." Ucap Devan menarik tangan Veranda.

"Ga, bunda cuman kesayangan Vivi. Sekarang pacar Vivi itu bunda Ve." Ucap Vivi.

"Aduh, udah dong. Kalian ih pagi-pagi udah berisik, ga di Indonesia ga di Jerman, kelakuan udah kayak gembel aja." Ucap Veranda, Vivi dan Devan seketika melepaskan tangannya dari tangan Veranda.

"Loh kenapa dilepas?" Tanya Veranda.

"Masa bidadari sama gembel ya ga, Vi." Vivi mengangguk setuju, kemudian meninggalkan Veranda sendirian.

"Dasar anak sama bapak baperan." Ucap Veranda.

Jakarta.

Chika sedang siap-siap berangkat menuju kampusnya untuk melakukan tes bersama geng iblisnation. Ya, selama satu tahun ini mereka selalu setia menjaga Chika, sesuai ucapan Vivi.

"Chika, itu Jeki udah nunggu!!" Seru Aya.

"Iya, bunda. Sebentar." Balas Chika.

Ya, Chika dan Jeki kembali dekat selama beberapa bulan ini. Jeki yang terus berlutut dan berjanji pada Chika, membuat Chika luluh seketika.

Chika pun turun menelusuri anak tangga dirumahnya, berjalan menghampiri Jeki dan bundanya.

"Hai." Sapa Chika sambil tersenyum.

"Udah siap?" Chika hanya mengangguk.

"Tante, kita berangkat dulu ya." Aya mengangguk dan menerima salam dari anaknya juga Jeki.

"Hati-hati ya." Ucap Aya, Chika hanya mengangguk.

Chika dan Jeki pun pergi meninggalkan perumahan menuju kampus. Tak lupa, mereka juga dikawal oleh geng iblisnation, karena takut Chika tak aman dengan Jeki.

Tentang Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang