Blasteran Indo-Surga.

1.1K 113 1
                                    

Vivi masih dirumahnya membereskan baju dan bukunya sebelum menginap di rumah Chika.

"Vi, jadi nginep dirumah Chika?" Tanya Ve.

"Eh. Jadi, Bun." Ucap Vivi.

"Bunda bantuin beresin ya." Ucap Ve berjalan menghampiri anaknya.

"Ga usah, Bun. Makasih." Ucap Vivi tersenyum.

"Udah sini, kasian anak Bunda beresin barang sendirian." Ucap Ve membantu Vivi membereskan barangnya.

"Ayah lembur lagi, Bun?" Tanya Vivi.

"Iya kayaknya, kenapa gitu?" Tanya Ve balik.

"Gapapa, hehe." Ucap Vivi tertawa renyah.

Selesai membereskan barang-barangnya, Ve mengantar Vivi ke halaman depan.

"Jagain Chika, jangan dibuat kesel mulu." Ucap Ve.

"Iya, Bun." Ucap Vivi.

"Eh, bentar bentar." Seru Ve, Vivi menghentikan langkahnya dan menatap Ve. "Ini, nanti beli makanan buat calon menantu idaman Bunda. Tapi, itu makanan dari Bunda loh ya. Bunda cuman nitip uangnya sama kamu. Nah kalau kamu mau beliin, harus beda uang." Ucap Ve.

"Astaga Bunda. Segitunya sama anak." Ucap Vivi. Ve hanya tersenyum melihat Vivi.

"Bercanda kok, itu Bunda nitip beliin makanan buat menantu sama buat anak kesayangan Bunda." Ucap Ve.

"Oke deh, komandan. Yauda Vivi berangkat dulu ya. Assalamualaikum." Pamit Vivi.

"Waalaikumsalam." Balas Ve.

Vivi meninggalkan halaman rumahnya, mengendarai mobil menuju rumah Chika.

Tak jauh dari sekitaran perumahannya, Vivi berhenti di kedai martabak langganan keluarganya.

"Pak, pesen martabak manis sama martabak telor ya, masing-masing satu porsi." Ucap Vivi.

"Pedes ga, Dek?" Tanya si pelayan.

"Pedesnya pisahin aja, Pak. Martabaknya kaya biasa ya." Ucap Vivi dibalas anggukan oleh pelayan tersebut.

15 menit kemudian martabak pesann Vivi sudah selesai, selanjutnya Vivi langsung bergegas menuju rumah Chika.

Saat akan memasuki kompleks perumahan Chika, mata Vivi tak sengaja melihat toko bunga. Ia pun membelokkan mobilnya kesana.

"Selamat datang Kaka. Ada yang bisa dibantu?" Tanya seorang pelayan.

"Saya mau buket bunga, Mba." Ucap Vivi dibalas anggukan oleh pelayan tersebut.

"Silahkan mau yang mana Kaka?" Tanyanya.

"Itu yang mawar, Mba." Ucap Vivi.

"Mau mawar aja atau dicampur?" Tanyanya.

"Bagusnya mba aja, saya ga ngerti soal perbungaan." Ucap Vivi menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Pelayan pun menyiapkan bunga pesanan Vivi dan ditambah beberapa bunga yang menunjukkan kesan soft.

"Silahkan Kaka." Ucap pelayan itu.

"Berapa mba?" Tanya Vivi.

"Jadi 125 ribu, Ka." Ucapnya, Vivi memberikan uang pasnya pada pelayan tersebut. Vivi kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumah Chika.

***

Pintu gerbang dibukakan oleh seorang satpam yang sudah sangat kenal dekat dengan Vivi.

"Pak, ini martabak buat bapak." Ucap Vivi sambil memberikan kresek martabaknya.

Tentang Kita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang