Hari ke hari telah berlalu, baik Lisa maupun Jungkook bahkan masih bersikap tidak saling mengenal satu sama lain kendati hati mereka saling menginginkan. Hanya saja disini suasananya lebih canggung, dengan Jungkook yang berusaha terus mengalihkan atensi Lisa itu menuju kepadanya walaupun sebenarnya Lisa tak punya urusan apapun.
"Lisa-ssi, mianhae aku memanggilmu pagi-pagi seperti ini. Perusahaan Celine memberikan tawaran menjadikan kau sebagai global ambassador nya, apakah kau setuju?"
"Celine?" beo Lisa.
"Nee, sebenarnya ada beberapa tawaran lagi. Tapi aku belum memastikannya sendiri."
"Baiklah aku setuju."
Jungkook tersenyum. Ingin sekali ia merengkuh tubuh mungil itu dalam dekapannya. Hanya saja ini kantor, ia harus dengan pintar menjaga image nya dengan yang lain.
"Ah iya, bisakah kau menemaniku makan siang?"
Lisa terdiam. Ingin menolak namun tak enak akhirnya ia menganggukkan kepalanya perlahan disambut senyum manis yang terpasang dibibir Jungkook.
Kini mereka berada di restoran sederhana yang sebenarnya juga bagian dari milik Jungkook.
"Lisa-ssi? Bolehkah aku berbicara formal kepadamu?"
"Ah tentu sajangnim." Jawab Lisa tersenyum canggung.
Suasananya memang agak....
Ya, bisa kalian bayangkan sendiri.
Jungkook menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal, ia tak menginginkan suasana seperti ini."emm, Lisa-ya!"
"Nee, sajangnim?"
"Aniya, kita sedang berada di luar kantor. Panggil aku dengan namaku saja."
"A.. Ah, baiklah."
"Lisa-ya, bagaimana kabarmu?"
Lisa menatap Jungkook kemudian tersenyum manis.
"Aku baik, kau sendiri?"Jungkook yang melihat Lisa tersenyum manis ikut tersenyum.
"Syukurlah..."Jungkook memperhatikan Lisa yang semakin cantik.
"Kau semakin dewasa Lisa-ya!"
Lisa tersenyum canggung sembari menyesap minumannya.
"Terkadang umur tidak bisa membohongi perubahan seseorang.""Ya...kau benar! Dan sekarang aku menyesali semua yang aku lakukan dimasa lalu." ucap Jungkook secara tiba-tiba.
Lisa terdiam menatap Jungkook dan menunggu kelanjutan ucapannya.
"Aku minta maaf atas diriku yang dulu, aku tahu aku memang bukan lelaki sejati. Aku hanya bisa menyakiti perasaan seorang wanita yang berhati malaikat sepertimu."
"A..ah sepertinya kita tidak perlu membahas masa lalu. Itu... Sudah lama sekali."
"O...oh baiklah, maafkan aku."
Suasana semakin canggung, Jungkook merutuki dirinya sendiri membahas masa lalu. Mungkin Lisa masih belum siap membahasnya, itu topik yang terlalu sensitif. Mereka akhirnya menyelesaikan makan siang dengan diam.
...
"Sampai kapan aku harus seperti ini?" Lisa menutup pelan pintu apartemennya dan duduk di sofa sembari menjambak kecil rambutnya tanda frustasi.
Inilah lisa, dia selalu menutupi semua yang ia rasakan, dia selalu memendam semuanya, dia selalu mengenakan topeng nya ke semua orang tanpa sadar topeng itu telah rapuh seiring berjalannya waktu.
"Jungkook-ah, andai kau tau kau masih selalu berada disini. Jantung ini masih berdebar seperti dulu hanya padamu. Tapi logika ku berkata lain. Maafkan aku." Lisa berucap sambil menekan dadanya yang kian sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jamais Vu
Lãng mạn(END) "I won't give up" 🏅#1 lizkook (11/09/2020) 🏅#1 jamais vu (13/09/2020) 🏅#1 give (08/11/2020)