💌9

2.8K 313 19
                                    

"Ji eun-ah,"

"hm."

"Apakah...kau ada hubungan dengan jungkook?"

Ji eun menoleh, terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh taehyung. Ia menunduk. Bimbang, apakah ia akan menceritakan semuanya atau tidak.

Taehyung menggenggam tangan Ji eun. Perlahan Ji eun menatapnya. Ji eun menghela napas dan akhirnya mulai menceritakannya.

"Lisa, adik kecil yang sangat aku sayangi dulu. Ia selalu ceria dan murah senyum, yang pasti hatinya baik. Dulu aku bisa memberikan apapun kepadanya. Tapi... setelah aku mengenal jungkook aku berubah menjadi egois,"

Ji eun menghela napas. Taehyung menatapnya dengan tatapan meyakinkan, akhirnya ia kembali melanjutkan ceritanya.

"Jujur aku terkejut saat Lisa bercerita kepadaku tentang dijodohkan oleh Jungkook. Pria yang saat itu menjabat sebagai kekasihku. Aku takut, aku tak punya siapa-siapa selain Jungkook dan lisa saat itu. Ayah dan ibuku sibuk ke luar kota mencari uang. Aku sendiri disini. Hanya Jungkook dan Lisa yang menemaniku."

Taehyung bingung. Lalu disini apa masalahnya?

"Saat itu aku pura-pura bahagia dan menyemangati Lisa untuk menikah dengan Jungkook. Padahal aku sakit Tae, hatiku sakit saat orang yang aku cintai menikahi orang lain. Aku merasa kehilangan dan saat itu Jungkook hampir memutuskan hubungan kita. Ia bilang ia memang tak mencintai Lisa, tapi ia tak mau menjadi brengsek dengan menyakiti Lisa. Dan yang aku lakukan adalah... "

Hiks ~

Satu isakan keluar dari mulut Ji eun. Taehyung semakin di buat penasaran.
"Lalu apa yang kau lakukan?"

Ji eun menunduk.
"ak...aku mengancam Jungkook. Aku bilang pada Jungkook kalau hubungan kita berakhir aku akan nekat membunuh Lisa. Aku egois Tae, kalau aku tak bisa memiliki Jungkook maka siapapun tak boleh memilikinya."

Taehyung tak percaya. Apa ini. Mengapa begini.
"Lalu? Jungkook akhirnya menuruti kemauanmu dan menyiksa Lisa sampai ia seperti sekarang?"

Ji eun kaget. Dengan cepat ia menggeleng.
"Aniya, a..aku tak menyangka ia menjadi trauma seperti sekarang. Aku menyesal Taehyung-ah."

Taehyung tak habis pikir dengan Ji eun. Masih banyak laki-laki diluar sana yang mau dengannya. Kurang apa. Ji eun cantik, mandiri, anggun, profesional. Apa yang kurang? Mengapa harus Jungkook? Diam-diam ia merutuki andai saja Lisa sudah jadi pacarnya saat itu Lisa tak akan dijodohkan. Lisa tak akan menderita dan Lisa tak akan trauma.

Tanpa mereka sadari atensi pemuda di tangga yang mendengarkan cerita mereka mulai awal hanya memasang senyum miring. Apa katanya tadi? Menyesal? Setelah lisa menjadi seperti ini ia baru mengatakan menyesal?

"Apakah kau tak salah mengatakan kau menyesal? Cih, buang saja rasa penyesalanmu itu. Percuma, Lisa tak akan percaya padaku lagi"

Ji eun dan Taehyung kaget. Sementara Jungkook menahan air mata yang meronta-ronta ingin keluar.
"Sudah puas membuat adik kecilmu menderita, Ji eun-ssi?"

Ji eun kembali menangis. Fakta benar-benar menamparnya saat ini. Memang benar ia terlalu menyakiti adik kecilnya itu.

Taehyung pamit kepada Jungkook dan membawa Ji eun keluar dari mansion. Jungkook memandang pintu dengan tatapan menyedihkan. Hingga sebuah tangan melingkar perutnya membuat Jungkook terkejut. Jungkook segera menghapus air matanya dengan kasar dan berbalik mendapati Lisa yang menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Sayang, bukankah kau tadi sudah tidur? Apakah kau terbangun?"

Lisa tak menjawab. Ia hanya menatap balik Jungkook dengan tatapan yang tak dapat diartikan.
"Ada apa sayang?"

Jamais VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang