💌8

3K 320 25
                                        


"Jungkook-ah, ottoke? Apakah Lisa mau?"

"Aku tak tau hyung, sepertinya aku menyerah."
Jungkook menyenderkan badannya di kursi kebesarannya sambil menghela napas.

Dahi jimin berkerut,
"waeyo? Apakah Lisa tak ada perubahan? Tapi Chaeyoung bilang Lisa bisa diajak berbicara kok."

Jungkook beralih mengambil foto lisa yang terpajang di meja kerjanya. Mengamatinya dengan sendu.
"Lisa memang bisa diajak berbicara, tapi aku tak yakin ia mempercayaiku."

Jimin menepuk pundak Jungkook perlahan.
"kau tau? Dulu Lisa berjuang untuk mendapatkan hatimu. Walau sepenuhnya kau tak pernah melihatnya sedikitpun. Tapi lihatlah apakah Lisa menyerah? Tidak kan? Ia tetap berjuang sampai ia benar-benar lelah Kook-ah."

Jungkook menatap Jimin sendu.
"Aku tau hyung, aku hanya pengecut yang tak bisa berjuang. Aku terlalu lemah untuk seorang lisa yang hebat."

"aniyoo, kau hebat Jungkookie. Aku yakin kau pasti bisa. Hwaiting! Aku mendukungmu." jawab Jimin sembari mengepalkan tangannya.

"Arra, aku akan berjuang Lisa--untukmu" Jungkook tersenyum sembari memandang foto Lisa.






...







"Jungkook-ah!"

"nee? Ahhh taehyung hyung sudah lama tak bertemu apa kabarmu?" Jungkook memeluk seseorang yang bernama taehyung tersebut.

Taehyung. Salah satu dari 6 sahabat jungkook saat sekolah dahulu. Teman Lisa juga tentunya, karena mereka lulusan dari sekolah yang sama. Pria tampan, hidung bangir, kulit seputih susu, dan pastinya--tinggi. Sangat sempurna bagai malaikat.

Dia juga memiliki kepribadian yang baik. Selain tampan ia juga perhatian, penyayang, dan hangat. Senyumnya berbentuk kotak membuat setiap perempuan dipastikan akan luluh dengannya.

Taehyung membalas pelukan jungkook.
"Hai adik kecilku, sudah besar rupanya. Semakin tampan pula." goda Taehyung kepada Jungkook.

"Aku sudah besar hyung!" Jungkook memberengut kesal dengan Taehyung.

"Lihatlah, katanya sudah besar tapi masih sama saja menurutku. Ohh iya kau sudah punya gandengan belum? Kebetulan aku mempunyai teman yang akan aku kenalkan kepadamu."
Taehyung menaik-turunkan alisnya.

"aniya, aku sudah punya seseorang yang sangat berarti untukku. Seseorang yang ku cari selama bertahun-tahun."
Jawab jungkook dengan angkuh sembari tangan yang bersedekap didada.

"Wah, aku jadi penasaran siapa yang berhasil merebut hati kelinciku ini." 

"Aku bukan kelinci, hyung!"

"Arra, siapa namanya?"

"Lisa, gadis tercantik yang pernah ada."

"hah?!! Lisa??"
Terkejut. Satu hal yang mendeskripsikan taehyung saat ini.

"waeyo? Apakah ada yang salah?"

"emm, aniyeo! ah iya aku akan berkunjung kerumahmu nanti, apakah boleh?"

"tentu. Kau bisa mengunjungiku kapanpun." Jungkook menjawab dengan senyuman.

Jamais VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang