Jamais Vu

💌13

Mari kita tiup debu dulu,

Fyuhhh!

Pagi ini Nara datang berkunjung. Saat masuk kerumah anaknya malah melihat Jungkook bergelut manja kepada Lisa. Mereka melihat presensi Nara di pintu. Jungkook menyengir sedangkan Lisa melepaskan tangannya dari Jungkook.

Nara menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Jungkook kau ini sudah besar masih saja manja!"

Jungkook memberengutkan bibirnya.
"Biarkan saja, Lisa juga tak keberatan." Setelah menjawab itu Jungkook menjulurkan lidahnya tanda mengejek.

Nara hanya dapat menghela nafas. Jungkook ini menurunkan sifat siapa sih? Padahal ayah dari Jungkook sendiri itu sangat berbanding terbalik dengan Jungkook sekarang, ayah dari Jungkook itu malah terkesan cuek namun menyimpan seribu perhatian, tak keras kepala dan sabar namun tegas. Sedangkan Jungkook itu orang yang keras kepala dan sulit mengalah. Kadang Nara pberpikir bahwa anaknya tertukar saat ia mengambil anaknya diruang bayi.

"eomma, mari sarapan bersama!" suara Lisa mengudara membuat Nara tersenyum. Ia memang tak salah mempunyai memantu seperti Lisa. Sejak awal ia menjodohkan Jungkook dengannya, karena Lisa memang orang yang tepat untuk Jungkook.

"Kau memasak apa sayang?"

Lisa tersenyum sembari menyajikan makanannya di meja makan.
"Hanya bulgogi dan kimchi eomma. Tak apa kan?"

"TEntu saja tak apa sayang!"

"walaupun kau hanya beri eomma roti juga pasti ia makan sayang!" celetuk Jungkook secara tiba-tiba.

"Baiklah selamat makan!"

Setelah selesai makan bersama Nara dan Jungkook, tak lupa Lisa memberi makan leo. Kucing kecil hadiah pemberian Jungkook. Leo sangat lucu ketika makan. Ia seperti mengurus anak jika seperti ini. Disaat Lisa asik mengelus bulu leo, Nara tiba-tiba berada disampingnya.

"Kucing siapa ini, lucu sekali!"

Lisa tersenyum memberikan leo ke gendongan Nara.
"Ini leo. Jungkook yang membelinya"

Wanita paruh baya itu menyerengit.
"Jungkook? Setahu eomma Jungkook tidak suka hewan. Tapi mengapa tiba-tiba membeli kucing?"

Lisa terkejut, Lalu mengapa Jungkook membelikan leo untuknya(?). Ditengah kebingungan Jungkook tiba-tiba datang dengan santainya berkata.
"Apapun aku lakukan untuk Lisa. Jadi apa yang menjadi masalah?"

Nara memutar bola matanya malas. Sedangkan Lisa tersipu. Ada-ada saja pasangan gesrek ini pikir Nara.

...

"Taehyung-ah"

Taehyung menoleh menatap Ji eun yang sama kacaunya dengan dirinya. Lisa pergi bersama Jungkook. Itu yang membuat hatinya hancur berkeping-keping. Sama halnya dengan Ji eun, ia juga tak bisa membihongi perasaannya sendiri bahws ia masih mencintai Jungkook. Namun Ji eun sadar, dirinya sudah bukan siapa-siapa Jungkook lagi. Berbeda dengan Ji eun berbeda pula dengan Taehyung. Sedari awal Lisa dekat dengannya. Harusnya Lisa menjadi miliknya. Bukan milik jungkook.

"Arghhh, mengapa baru sekarang aku menemukanmu? Andai saja aku menemukanmu dahulu sebelum Jungkook menikahimu, apakah kau akan memilihku?"

Ji eun menatap sendu Taehyung. Ini bukan salah mereka. Ini juga bukan salah dirinya dan taehyung. Takdir lah yang membuatnya seperti ini. Takdir yang membawa mereka sampai ke titik ini. Mereka tak bisa menyalahkannya.

" Taehyung-ah cukup!"

"aniyo, aku sudah mencari Lisa sampai ke ujung dunia, tapi mengapa saat ku temukan Lisa malah kembali bersama Jungkook? Aku kurang apa Ji eun-ah?"