💌6

3.8K 370 22
                                        

Street food, tempat kencan pertama untuk Jungkook dan Lisa. Kenapa street food? Jawabannya karena Lisa yang meminta. Dan Jungkook dengan senang hati menurutinya.

Jajanan demi jajanan mereka beli, jalan demi jalan mereka tempuh. Namun, mereka tak merasakan lelah sedikit pun. Ah apakah ini efek kasmaran? Nyatanya semua orang yang melihat mereka tersenyum. Bagaimana tidak? Mereka terlihat sangat serasi, romantis, dan juga lucu. Siapapun yang melihatnya akan iri melihat ke-uwu-an mereka.

"Jungkook-ah!"

Jungkook menoleh.
"Hm?"

"Ayo kita duduk disana, aku lelah!" keluh Lisa

"Kau lelah? Kenapa tak bilang? Sini aku gendong!" Jungkook merendahkan tubuhnya agar Lisa naik dengan mudah.

"Sireo! Ayo kita duduk dulu, kau juga pasti lelah" Lisa berlari mendahului Jungkook menghampiri kursi taman tersebut.

"Jangan berlari sayang, aku tak mau ada luka ditubuhmu."

"Kau cerewet Kook-ah."

Jungkook menghela napasnya. Heol, ia sedang khawatir. Mengapa ia dibilang cerewet? Astaga, andai saja Jungkook tak sayang Lisa mungkin Lisa sudah Jungkook buang ke tempat penampungan.

Saat mereka sedang asik bergurau, tiba-tiba sapaan seseorang membuat atensi Jungkook dan Lisa berpindah

"Yoohoooo! Pasangan terkaporit kita sudah so sweet aja nih!"

"Favorite oppa!"

Lisa dan Jungkook tertawa. Lisa beranjak mendekati Jimin kemudian memeluknya.
"Jimin oppa, sudah lama tak bertemu."

Jungkook melotot. Matanya bak laser yang menembus wajah Jimin saat itu. Jimin sadar dan akhirnya melepaskan pelukan itu dan beralih merangkul pacarnya yang berada disampingnya sambil tersenyum canggung.
"Yak! Jungkook-ah, aku tak ikut-ikut sungguh Lisa duluan yang memelukku!"

Sedari tadi Lisa menahan ketawa akibat perang dingin antara Jungkook dan Jimin. Jungkook mengalihkan atensinya pada Lisa dengan mimik wajah tengah merajuk, bibir bawah dimajukan membuat orang yang melihatnya terpekik gemas.
"Sayang!"

Lisa pura-pura tak tahu.
"Waeyo? Kau memanggilku?"

Jungkook semakin merajuk. Ia langsung menarik tangan Lisa hingga menabrak dada bidangnya. Lisa terkejut akibat ulah Jungkook itu.
"Jungkook-ah kau membuatku kaget!"

"Kau milikku, selamanya milikku."

Jimin memutar bola matanya dengan malas, sedangkan Chaeyoung terkikik gemas.
"Dasar kelinci semok! tak akan ada yang mengambil kekasihmu."

Jungkook makin menajamkan matanya kepada Jimin sambil mengelus lembut kepala Lisa yang tengah berada di dalam dekapannya.
"Sayang, kita pergi dari sini ya! Ada virus pengganggu. Kupikir itu akan menular."

Jungkook dan Lisa meninggalkan Jimin yang sudah emosi menggebu-gebu dan Chaeyoung yang tertawa keras.
"YAKK! DASAR KELINCI SEMOK! AWAS SAJA KAU!"




...


"Jungkook-ah ini bukan jalan ke apartemenku."

"Siapa bilang kau akan tinggal disana lagi, sayang? Kita akan ke rumahku dan tinggal disana."

"Hah? Kenapa aku harus? Aku tidak mau!"

"Kau harus mau, sayang! Karena sebulan lagi kita akan bertunangan!"

"Sejak kapan aku mengiyakan ajakan tunanganmu?"

Jamais VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang