💌11

2.6K 305 14
                                        

"eomma, kita pulang dulu."

"Aishh, harusnya kalian menginap!" sungut Nara dengan tak terima.

Lisa memandang Jungkook tajam. Jika bukan kemauan Jungkook ia juga ingin menginap disini. Tapi namanya Jungkook ya tetap jungkook. Pria keras kepala yang harus dituruti kemauannya.

"Lain kali saja, eomma." Jungkook langsung memasuki mobil meninggalkan Lisa dan Nara yang menatapnya tajam.

Nara menghela nafas.
"Aku kesepian disini, lisa-ya!"

Lisa tersenyum tidak enak.
"Maafkan aku dan Jungkook, eomma. Lain kali aku akan menginap."

"Kau harus menginap!"

Tinn tinn~

"Aish anak itu! Segera urus kelinci besarmu itu. Dasar anak tak tau diuntung!"

Lisa tertawa dan segera pamit. Ia memasuki mobil Jungkook memandang wajah jungkook yang masam.
"Sudah kubilang tak usah kesini! Lihatlah waktu kita berdua hanya sedikit."

Lisa terkikik geli. Ada-ada saja. Jungkook mulai menyalakan mobil dan meninggalkan pekarangan rumah Nara.

"Sayang, kau ingin makan dulu?" Jungkook buka suara.

Lisa menoleh dan mengangguk. Mereka berhenti di depan restoran tapi Lisa menolak. Jungkook bingung, kemudian Lisa mengarahkannya parkir di pinggir jalan kemudian menggeret Jungkook keluar dari mobil.

"hey sayang, pelan-pelan!"

Mata Lisa berbinar seperti anak kecil.
"Jungkook-ah, sudah lama aku tak kesini tak apa kan?"

Pasar malam. Tempat Jungkook dan Lisa kini berlabuh lebih tepatnya berada. Jungkook tak mengerti, bukannya Lisa lapar? Tapi mengapa ke pasar malam?

"Sayang, kau lapar kan? Mengapa kesini?"

"Jangan salah Jungkook-ah, disini juga banyak makanan enak asal kau tau. Aku sering kesini saat aku masih kecil, Ayo!"

Jungkook pasrah melihat Lisa sangat bersemangat. Tak apa, demi Lisanya. Catat!! Demi Lisanya.

Lisa sangat bersemangat hari ini. Mulai dari berbagai macam permainan hingga makanan ia coba cukup membuat Jungkook kewalahan. Tapi tak apa asal Lisa senang. Setelah hari semakin larut Jungkook mengajak Lisa pulang.

Jungkook memarkirkan mobilnya dibagasi setelah itu ia menoleh kepada Lisa. Lisa telah tidur, mungkin ia kelelahan. Jungkook keluar dari mobil kemudian mengitarinya dan membuka pintu mobil bagian lain. Perlahan Jungkook menyelipkan tangannya diantara bawah lutut dan pundak lisa. Ia menggendong Lisa secara perlahan. Tak ingin Lisa terbangun, ia dengan cepat membawa Lisa ke kamar.

Diletakkan Lisa secara perlahan di kasur kemudian ia mengganti baju sebentar dan menyusul Lisa untuk tidur disamping Lisa.
"Selamat tidur, sayang."






...







Sinar mentari mulai menusuk ke mata. Perlahan Lisa membuka matanya. Ia menatap Jungkook yang memeluknya dengan erat. Perlahan Lisa melepaskan pelukannya kemudian beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu, Lisa pergi ke dapur untuk memasak sesuatu.

Jungkook bangun saat mencium bau sedap di dapur. Ia membuka mata tak mendapati Lisa.apakah Lisa yang memasak? Begitu pikir Jungkook. Jungkook berjalan ke dapur dengan matanya yang sedikit menutup. Lisa tengah sibuk dengan bahan-bahan didepannya dan tak menyadari Jungkook berada dibelakangnya. Hingga sebuah tangan kekar melingkari perutnya.
"Jungkook-ah lepaskan, kau tak lihat aku sedang memasak,"

Jamais VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang