💌10

3K 322 16
                                        


Sinar mentari pagi mulai menyeruak memasuki jendela kedua insan yang sedang bergelung di bawah selimut. Lisa mengerjapkan matanya perlahan membiasakan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Saat matanya sudah terbuka ia mendapati Jungkook yang menatapnya sembari tersenyum manis menampakkan gigi kelincinya.
"Selamat pagi, cantik."

Lisa hanya berdehem.
"Loh, kok jawabnya gitu doang?"

Jungkook cemberut. Bibirnya dimajukan, pipinya menggembung seperti anak kecil. Lisa tersenyum.
"Lalu kau mau seperti apa?"

"Harusnya kau jawab 'selamat pagi sayangku' dan memberikan ciuman di pipiku atau kalau bisa di bibir itupun kalau kau tak keberatan aku akan sangat senang menerimanya." ucap Jungkook dengan muka yang masih ditekuk seperti mengadu kepada ibunya.

Lisa terkekeh kecil. Ada-ada saja Jungkook ini. Namun Lisa dengan cepat mengecup bibir jungkook dan cepat berlari ke kamar mandi meninggalkan Jungkook dengan wajah terkejutnya. Sedangkan yang dicium memasang senyum lebarnya dengan mata yang berbinar seperti anak kecil yang diberi permen. Ia sangat sangat sangat senang.

Jungkook beranjak dari ranjang dan menggedor pintu kamar mandi secara brutal.
"Lisa-ya ayo kita mandi bersama! Buka pintunya!"

"Aniya, kau ini apa-apaan sih sana pergi!"

"buka pintunya, aku mau mandi bersama."

"pergi atau shower melayang dikepalamu?"

"aishh, untung sayang."

Jungkook berjalan lesu kearah ranjang dan memainkan game sambil menunggu Lisa keluar dari kamar mandi.

Tak lama kemudian, Lisa keluar dengan bathrobe yang dipakainya dan menyuruh jungkook cepat mandi.
"Kau ini mau kemana sih?"

"Aku ingin mengunjungi ibumu."

"Besok saja sayang, hari ini aku ingin sehari penuh bersamamu."

Lisa mendelik tak terima.
"apa-apaan itu? Aku tidak mau. Cepat sana mandi!"

Jungkook menghela napas.
"Huhh, yasudah."

Lisa tersenyum senang. Ia mengambil dan memakai bajunya dan mulai merias dirinya didepan cermin.

Jungkook keluar dari kamar mandi dengan rambut basah acak-acakan dan perut kotak-kotak terpampang nyata dihadapan Lisa. Sontak Lisa berteriak.

"AAAAAAAAAA--"

Jungkook membekap mulut Lisa.
"Hei-hei sayang, mengapa kau teriak?"

"Pakai bajumu, Jungkook!"

Jungkook men smirk.
"Kalau aku tak mau bagaimana?"

Sontak Lisa mengambil hair dryer di meja dan akan dilemparkan ke hadapan Jungkook. Jungkook kalang kabut berlari sambil berteriak minta maaf.

"Maafkan aku!"


...








"Sayang, bisakah kau membantuku?"

Lisa yang sedang memainkan ponselnya menoleh pada Jungkook yang sedang membawa hair dryer. Lisa yang paham pun mengangguk dan duduk diatas dan membelakangi Jungkook. Ia mulai menghidupkan alat tersebut dan mulai mengeringkannya secara perlahan. Setelah selesai, lisa mengambil sisir dan mulai merapikan rambut Jungkook. Walaupun acak-acakan saja sudah sangat-sangat tampan, tapi Jungkook harus terlihat rapi agar lebih tampan.

"Kkeutnass-eo!"

"Berangkat sekarang?"

Lisa mengangguk sembari mengelus rahang tegas jungkook. Jungkook memejamkan matanya merasakan elusan tangan Lisa. Hingga akhirnya Lisa menarik tangannya dan meninggalkan Jungkook sembari berteriak ingin berangkat. Jungkook pundung. Padahal ia ingin disentuh lebih lama lagi. Tapi yasudahlah.

Jamais VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang