💌12

2.6K 280 42
                                        

"Jungkook-ah bangun!"

"eummhh,"

"Yak, bangun jungkook-ah!" Lisa menarik tangan Jungkook agar terbangun.

Nyatanya jungkook masih setia menutup matanya.
"5 menit lagi sayang."

Lisa kesal, Kenapa sih Jungkook ini selalu saja susah dibangunkan. Ditengah berpikir Lisa menjentikkan jarinya. Ia pergi ke kamar mandi dam kembali dengan tangan yang membawa secebok air.

Byur~

"KEBAKARAN! KEBAKARAN! LISA! KAU DIMANA?!!"

Lisa menahan tawanya, akhirnya si pangeran tidur bangun juga. Sementara Jungkook masih dalam keadaan terkejut. Mukanya basah kuyup matanya membulat dan wajahnya blank.

Merasa sudah tak bisa menahan tawanya, Lisa tertawa lepas dihadapan Jungkook yang masih dalam keadaan jungshock. Jungkook menoleh kearah Lisa yang tertawa. Oh, ia paham sekarang.

"kau mengerjaiku Lisa?" ucap jungkook dengan bersungut-sungut.

Lisa masih tertawa sambil memegang perutnya. Ini sangat lucu. Sementara jungkook memandangnya dengan mata yang menyipit tanda ia kesal. Kemudian ia beranjak ke kamar mandi meninggalkan Lisa yang masih tertawa terbahak-bahak.

Lisa memasak french toast saat ini. Kemudian ia mendengar langkah kaki seseorang ia menoleh.

"Jungkook-ah mari sarapan!"

Jungkook mengacuhkan Lisa. Wajahnya datar. Ia tampak sangat rapi dengan jas yang melekat dibadannya. Sepertinya ia akan bekerja hari ini.

"Jungkook-ah!"

Jungkook tak menghiraukan Lisa dan langsung pergi begitu saja. Lisa merasa bersalah, pasti karena tadi Jungkook jadi marah. Harusnya ia tak menyiram Jungkook, harusnya ia menceburkan Jungkook saja ke empang! Lisa membiarkan Jungkook pergi dan memakan sarapannya sendiri.


...








"Akhirnya kau bekerja," Seokjin yang berada diruangan Jungkook melihat presensi Jungkook di pintu mendesah lega.

Jungkook hanya menaikkan sebelah alisnya dan duduk di kursi kebesarannya. Seokjin menyerahkan map-map nya kepada Jungkook kemudian ia akan beranjak keluar. Namun sebelum keluar suara Jungkook mengudara membuat Seokjin gondok setengah mati kepada bosnya itu.

"Siapa yang menyuruhmu pergi?"

"Aku belum sarapan, Jungkook-ah!" ucap Seokjin membela diri.

"Aku juga belum makan, kita impas. Bantu aku mengerjakan ini semua!"

"Jungkook-ah aku sudah mengerjakan semuanya kemarin, mengapa aku lagi yang harus mengerjakannya?"

"Kau sekretaris, Wajar saja."

"Hei! Sekretaris juga bisa lelah asal kau tau!" sungut Seokjin.

"Aku tau tapi kau masih belum lelah,"

"Aku lelah jungkook-ah!"

"Jika lelah kenapa masih bisa mengoceh?"

Seokjin mengusak rambutnya kasar. Gagal, ia gagal akan dating bersama ramyeon hari ini. Jika Jungkook itu bukan bos sekaligus adik kecil Seokjin mungkin Jungkook sudah ia asingkan ke tempat perasingan.

Jamais VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang