Hari Senin yang selalu ditunggu sama Kila akhirnya muncul, dimana hari pertama Kila melakukan rencananya. Kila merasa gugup karena harus melakukan sifat yang sama sekali bukan sifat dirinya
"Ya allah tolong bantu Kila dalam hal ini, Kila tau yang Kila lakuin ini enggak akan baik buat Kila dan pasti bakal terbawa juga nama Ayah dan Bunda, jadi tolong bantu Kila Ya Allah" Begitu polosnya Kila dengan sifatnya yang benar dan Kila harus terpaksa melakukan ini semua
"Kila ini udah jam 06:30 kenapa belum turun juga" Bunda yang menyiapkan makanan dibawah berteriak karena Kila belum turun untuk serapan
"Iya Bunda ini Kila mau turun" Kila menuruni anak tangga satu persatu
"Yaudah sekarang serapan dan habis itu berangkat ke sekolah"
"Oke Bunda" Jawab Kila dengan senyuman "Ayah dan Kak Yinar mana Bun?"
"Ayah kamu udah berangkat dari tadi, katanya banyak kerjaan di kantor"
"Oh gitu ya, kalau Kak Yinar?"
"Kakak mu hari ini enggak kerja, mungkin dia masih tidur"
"Oke deh"
Kila yang udah siap makan dan langsung meminum susu coklatnya, Kila sangat menyukai susu coklat dari kecil, setiap pagi dan malam Kila enggak pernah meninggalkan susu coklatnya
"Bunda Kila udah harus berangkat nih" Sambil melihat jam tangannya dan udah pukul 06:45
"Yaudah kamu hati-hati di jalan, ingat jangan ngebut! Belajar yang rajin dan jangan pernah membawa nama Ayah kamu dalam masalah apapun yang lagi kamu hadapi" Mendengar ucapan Bunda, Kila jadi merasa takut sama apa yang akan terjadi nantinya
"Iya Bunda, Kila enggak akan pernah membawa-bawa nama Ayah dan Bunda, kalau gitu Kila berangkat dulu ya Bun" Sambil menyalim Bundanya
"Assalamualaikum Bunda"
"Waalaikumsalam"
Kila yang dari tadi menyetir selalu memikirkan ucapan Bundanya, Kila merasa takut nantinya kalau Kila membawa nama Ayahnya dalam rencana ini
"Oke, gue enggak boleh merasa takut, Kila lo pasti bisa, hadapi semua masalah dan cari solusi yang terbaik" Mengambil napas dalam dengan perlahan
Kila yang udah sampai di parkiran merasa jantungnya terus berdebar karena merasa takut
"Oke gue pasti bisa, Bismillah"
Saat mau masuk kelas Kila melihat Aldy yang udah datang bersama Dira, Dira yang terus saja menggandeng tangan Aldy membuat Kila risih dan memulai aksinya
"Aduh pacarnya di gandeng mulu ya, ini sekolah bukan lagi di jalan, takut hilang ya? Kalau takut hilang ikat aja di pohon" Aldy terkejut sama ucapan Kila baru saja dan membuatnya bingung
"Maksud lo apa? Lo mau cari ribut lagi? Bilang sama gue dan enggak usah bawa-bawa Aldy" Balas Dira dengan nada tinggi
"Gue enggak cari ribut, apalagi ini masih pagi, gue cumau mau bilang sama lo, dijaga pacarnya jangan sampai hilang, soalnya pacar lo itu playboy dan suka berkeliaran melihat adek kelasnya yang cantik" Kila melihat wajah Aldy dengan licik, Aldy udah mengetahui apa yang akan direncanai sama Kila, yaitu mempermalukan Aldy di depan siswa banyak
"Lantam mulut lo ya, jadi ini rencana yang lo maksud kemarin? Wah hebat lo ya, tapi ingat Aldy gue enggak gampang nyerah" Dira yang selalu membela Aldy dan percaya sama Aldy
"Oh ya, bagus dong kalau gitu, belain pacar lo terus yang suka berkeliaran bersama cewek lain, cowok yang kurang sama satu cewek itu dibilang bangsat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Syakila (Sudah Terbit)
Teen FictionSyakila Dianisa yang mempunyai paras wajah yang cantik dan memiliki sifat yang baik. Hanya menyukai satu cowok yaitu Aldy, si cowok yang memiliki bakat bernyanyi dan bermain gitar Tapi Cinta Syakila hanya di anggap sebagai mainan Cintanya yang gak p...