Rasa Benci

40 13 0
                                    

Di pagi hari yang cerah semua siswa pada tersenyum apalagi pada saat ini sekolah sedang mempersiapkan acara untuk anak kelas XII supaya gk tegang dalam mengadakan ujian Nasional nanti nya dan itu membuat siswa semua senang karena gk belajar satu harian, tetapi gk dengan kila yang hanya murung dan diam di dalam kelas

"Kil lo diam mulu dari tadi?" Tanya Dinda yang udah duduk di atas meja Kila

"Turun lo Din, pamali tau duduk di atas meja" ucap Vera yang udah membuka bekalnya dan melahapnya dengan santai

"Suka-suka gue lah, gue gk peduli mau pamali atau gk" Balas Dinda enteng

"Laper lo ya?" Tanya Ira yang udah melihat Vera di dalam kelas

"Kn gk salah sih serapan pagi? Lagian kn serapan pagi itu wajar, biar nanti nya ada tenagah buat belajar dan otak bisa berpikir jernih" ucapnya seperti berceramah

"Alah banyak cakap lo, sejak kapan lo belajar di kelas, lagian hari ini free gk belajar!" Ucapnya tegas karena sedikit kesel

"Bodo amat, gue gk peduli" ucap Vera santai

Ira, Dinda dan Vera menatap satu sama lain karena melihat Kila yang masih murung dengan wajah kusam dan ini membuat wajahnya jadi jelek

"Mau sampai kapan lo kek gini?" Ucapan Ira membuat Kila menegakkan kepalanya dan menatap Ira dengan bingung

"Maksudnya?" Tanya Kila seakan lupa sama kejadian semalam

"Lupain Aldy, cari yang baru" Ucap Dinda emang benar, tapi gk segampang itu melupakan orang yang udah terlanjut sayang

"Lo cantik, body juga ok, anak dance dan berkualitas, apa lagi yang kurang dari diri lo, masih banyak tuh diluar yang antri mau jadi pacar lo" Yang dikatakan Vera memang benar, dan tentu aja semua cowok pasti mau sama Kila

"Jadi jangan terlalu di pikirkan playboy curut itu, lupakan kn dan buang jauh-jauh!, kalau bisa musnahkan! Biar mampus tuh anak!" Ucapnya yang udah emosi dan gk ingin sahabatnya selalu mengingat Aldy dalam hidup

"Ok, gue bakal lupain dia dan emang harus lupain itu anak, sekarang yang terpenting adalah hidup gue masih berguna tanpa itu anak" Ucapnya dengan terpaksa, karena gk ingin ketiga sahabatnya balak semakin jauh membenci Aldy

"Nah itu dia yang gue inginkan, lupakan dan buang jauh-jauh tuh bocah"

"hhh ya pasti lh" Ucapnya asal karena begitu banyak nasi yang ada di mulut Dinda

"Lo habisi makanan gue? Gue baru makan tiga suap Dinda! Dan lo udah habisin dalam sekejap, dimana otak lo ah?" Ucapnya begitu emosi dan ingin memukul Dinda sekuat tenaga

"Ma maaf Ver, nasi goreng lo enak, jadi gue habisin aja deh" Jawabnya enteng dengan senyuman yang tipis di wajahnya, tetapi gk membuat emosi Vera hilang seketika

"Udah lh Ver, mending kita ke kantin aja deh, selagi bebas nih hari karena gk belajar, jadi puasin bermainnya" Ucap Ira yang udah berdiri dan siap untuk pergi ke kantin

Kila dan yang lain pada pergi ke kantin, saat di jalan semua pasang mata ke arah Kila dan itu membuat Kila risih karena dia gk tau sebab apa mereka semua pada melihat ke arah nya

"Sebenarnya Kila itu benaran putuh ya dari Aldy?" Bisik salah satu siswa dan di dengar sama Kila
"Iya, soalnya semalam gue lihat postingannya Dira yang kawan sekelas Aldy"
"Emang apaan postingan Dia?"
"Dia ngunggah foto dan captionnya Pacar Baru"
"Berarti benar lh ya Aldy sama Kila udah putus"

Percakapan semua siswa hampir sama yang membuat kuping Kila menjadi sakit dan gk tahan mendengar kata-kata lagi, seakan dirinya lh yang paling lemah dan gk di anggap sama sekali

"Kil jangan di dengar, abaikan aja semua siswa disini Boneka Sabrina, hhh" Ucap Ira sambil tertawa dan kekeh karena perkatanya baru aja

"Kenapa harus boneka Sabrina?" Tanya Dinda yang udah mengemil dari tadi karena masih kelaparan

"Ya karena wajah mereka semua mirip sama Boneka Sabrina yang seram,hhh" Ucapnya yang sangat bahagia hingga mau menangis karena terlalu senang

"Hhhhh, gk lucu" Jawab Vera santai dan membuat Ira terdiam langsung hanya memandang ke depan

                          🦄  🦄  🦄

Kila udah melupakan Aldy dan kembali tersenyum lagi karena kekonyolan sahabatnya yang selalu buat onar di kantin dan mengganggu adik kelasnya, bahkan menggoda semua cowok yang ada di kantin

"Abang" Panggil Ira dengan nada jahilnya "Abang ganteng kali deh, aku nya suka sama Abang" Ucapnya yang membuat Kila, Dinda dan Vera tertawa begitu keras 
"Abang mau gk jadi pacar aku, pastinya Abang mau lh ya kn?" Ucapan Ira dan perkataannya baru aja membuat cowok itu membalasnya dengan jahil dan ditonton begitu banyak siswa

"Adik" Panggil cowok tersebut dari kelas XII ya emang Kakak kelas dari Ira
"Abang mau kok jadi pacarnya Adik, apalagi Adik cantik dan manis" ucapnya dengan jahil dan menyentuh dagu Ira dan itu membuat Ira sontak kaget dan pipinya memerah sesaat

"Keknya bakalan jadian nih" Ucapan Vera di dengar semua siswa yang ada di kantin

"Jadian"
"Jadian"
"Jadiaann!" Teriak semua siswa yang ada di kantin

Kila tersenyum dan bahagia sekaligus senang karena Ira bakalan jadian sama anak kelas XII dan itu kakak kelasnya sendiri dari kelas IPS, itu membuat Kila teringat sama Aldy

Kila sontak terdiam dan kaku di tempat, karena melihat seorang cowok dan cewek yang baru masuk dari arah kantin,  yang benar aja itu adalah Aldy dan Dira

Dira melihat keberadaan Kila dan Dira berpikir untuk membuat Kila panas, sebenarnya Dira itu sedikit jahat dan ingin memiliki apa yang seharusnya yang ia punya dan itu udah direbut dia dari Kila sendiri

Kila dan Aldy bertatapan untuk yang sekian kalinya, Aldy yang terus menatap Kila seperti merasa bersalah kali dan ingin meminta maaf secara langsung, bahkan kalau bisa tunduk di hadapannya, tapi semua itu mustahil karena keberadaan Dira yang terus aja disa samping dirinya

Sementara Kila matanya udah basah dan ingin meneteskannya, tapi Kila akan merasa lemah karena meneteskan air matanya, jadi Kila harus terlihat kuat dan udah benar-benar siap melupakan Aldy bersama Dira

"Hai Kil, apa kaba?" Sapaan yang manis dari Dira dan membuat Ira, Dinda dan Vera menatap ke Dira, semua siswa pada diam di kantin karena Ira menyudahinya

"Baik" Jawab Kila enteng dengan senyuman yang tipis

"Lo gk mau beri kita ucapan selamat karena udah jadian?" pertanyaan Dira membuat Ira bersuara dan di saksikan banyak siswa

"Heeee muka yang gk seberapah!" Teriaknya dengan kuat dan semua siswa siap menyaksikannya
"lo kira lo itu siapa? Ah iya gue tau lo kakak kelas dan pacarnya si palyboy ini kn?" Ucapnya dan menghebus napas pelan
"Gue ingatkan sama lo, jangan sempat ganggu sahabat gue, karena sahabatnya semua ada di dekatnya, dan lo masih anak baru disekolah ini udah belagu amat, kecentilan lagi, is is is gk sadar ya masih cantikan Kila dari pada lo" Semua siswa pada membela Ira

"Sikat Raa, habisi" Teriak Dinda yang udab heboh

"Bunuh aja Raa sekalian, habis tuh buang ke laut" Teriak Vera dengan bangga

"Sayang aku hebat, habisi yang" Teriak cowok yang tadi bersama Ira dan juga pacar barunya mungkin

"Lihat, semua itu pada bela gue, dan gue tuh disini udah cukup terkenal dan Kila juga, lo gk ada apa-apanya sama sekali, jadi jangan harap wajah lo itu laku disini"  Ucapnya Ira membuat Dira marah dan ingin membalasnya

"Dir mending kita balik ya, lo masih siswa baru dan jangan cari ribut, lo mau di skors sama guru?" Ucapan Aldy membuat Dira sabar dan mengalah

"Lo bakalan jadi musuh pertama gue di sekolah ini, jadi jangan harap lo bisa lepas dari gue, dan bilang sama sahabat lo jangan pernah ganggu Aldy lagi" Dira mengancam Ira dan langsung pergi begitu aja

"Heee, lo kira gue takut apa! Bakalan gue bunuh pun lo jadi!" Teriak Ira sederas mungkin

"Aldy gue makin benci sama lo, gue akan lupakan lo selamanya, dan gue gk akan pernah maafin lo sampai kapanpun itu"Ucap Kila dalam hatinya, dan disini lh Kila mulai membenci Aldy





Syakila (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang