Satu kata yang menyakitkan

41 12 0
                                    

Kila dan sahabat nya udah pada ngumpul di tempat mereka kumpul seperti biasa

"Kil kita mau kemana nih hari?" Tanya Ira yang terus mencari tempat indah di google

"Iya nih, kalau ke tempat biasa udah bosan" sambung Dinda yang masih memikirkan tempat yang indah

"Gue tau dimana tempat yang cantik" ucap Kila sambil tersenyum karena teringat sama tempat yang pernah ia kunjungi bersama Aldy kemarin

"Dimana? Bagus gk tempat nya?" Tanya Vera yang terus aja berkaca

"Santai, lo semua pasti bakalan suka" ucap Kila

"Yaudah kita berangkat sekarang aja, biar nanti puas karena banyak waktu disana" ucap Dinda yang udah berdiri dan pergi meninggalkan sahabat nya

"Hee emang lo tau lokasi nya dimana? Makanya lo diluan pergi"

"Gk tau sih Kil" ucap Dinda sambil menggaruk kepala nya yang gk gatal

"Oalah peak, kebanyakan gaya lo" ucap Vera

"Yaudah sih maaf"

"Oh ya Kil biar gue yang nyetir ya?"

"Oke, nih kunci nya" melepar kunci nya sama Dinda "ingat nyetir yang benar! Jangan ngebut lo" ucap Kila lantam

"Iya-iya, santai aja, yaudah semuanya naik mobil"

Saat perjalanan mereka semua pada sibuk dengan kegiatan masing-masing.
Vera sibuk sama novel yang ia baca, Ira sibuk sama pacar nya yang terus menelepon nya, Kila menunggu balasan chat dari Aldy, sementara Dinda hanya menyetir dan memperhatikan ketiga sahabat nya

"Enak lo pada ya, santai dan melakukan kegiatan lo masing-masing" ucap Dinda yang masih fokus ke depan "sementara gue gk bisa apa-apa dan harus menyetir ke tempat tujuan"

"Salah lo sendiri lh, kn lo yang minta nyetir tadi" ucap Vera yang masih fokus sama novel nya

"Makanya jangan terlalu banyak gaya lo mau nyetir sendiri" ucap Kila santai

"Tega lo semua ya, awas aja nanti pas pulang" ucap Dinda seperti mengancam sahabat nya

"Emang kenapa nanti pas pulang? Lo mau bunuh kita semua? Atau lo mau racuni sahabat lo yang cantik ini" ucap Ira

"Hhh ya gk lh" ucap nya singkat

"Terus apaan?" Tanya Ira penasaran

"Pulang nanti gue gk mau nyetir lagi, lo bertiga aja nanti yang nyetir"

"Mana bisa! Ini kn udah hak lo, lagian tadi lo sendiri yang minta nyetir" ucap Ira

"Iya betul itu, jadi lo harus nyetir sampe pulang dan antar kami ke rumah masing-masing dengan selamat, gk ada luka atau bekas luka" ucap Vera santai dan gk merasa bersalah

"Enak aja lo dua! Gk bisa, habis lh bensin gue, lo bertiga naik taksi pulang nya!" Ucap Kila sedikit emosi

"Jangan gitu lh Kil, kita kn sahabat, masa lo tega sama sahabat sendiri"

"Betul itu, kita kn udah sahabatan sejak lama, masa iya lo tega nyuruh kita pulang naik taksi sih" ucap Ira yang masih membujuk Kila

"Ihh awas, intinya lo bertiga pulang naik taksi!, tapi kalau emang lo pada gk mau pulang naik taksi, harus ada syarat nya" ucap Kila

"Apaan?" Tanya Vera

"Dalam persahabatan masih ada persyaratan ya" ucap Ira

"Ya ada lh, kalau gk ada enak di lo bertiga!" Ucap Kila

"Yaudah iya apa syarat nya?" Tanya Dinda penasaran

"Lo bertiga harus bayar sama gue 50 ribu perorang" ucap Kila yang menatap ketiga sahabat nya dan menaikan alis nya ke atas

Syakila (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang