Maaf

48 17 2
                                    

Saat bel pulang sekolah Ira sama sekali gk ada bicara sekata pun sama ketiga sahabatnya, seakan Ira menghindar dari sahabat nya, apa munukin perkataan yang tadi pagi itu benar, bahwa dia akan menjauh dari hidup Qila dan gk mau ikut campur dalam hidup nya Qila lagi atau bisa di bilang persahabatan mereka putus mulai hari ini

Vera dan Dinda menatap kepergian Ira begitu aja, mereka dua merasa khawatir sama Ira dan Qila, bagaimana pun mereka dua adalah sahabat Dinda dan Vera, gk bisa memilih salah satu dari mereka dua

"Qil lo gk mau minta maaf sama Ira" Tanya Dinda sedikit ragu dan mengatur  napas nya dahulu sebelum Qila memarahi nya atau mengabaikan nya

Dan benar aja Qila hanya mengabaikan ucapan Dinda gk peduli sama apa yang Dinda bilang, Qila mala menyusun buku nya dan memasukkan nya ke dalam tas untuk segera balik ke rumah

"Qil gue tau lo lagi emosi dan lo lagi banyak masalah, tapi yang lo lakukan sama Ira tadi itu salah, Ira hanya mau lo senyum dan gk usah terlalu mikirin Aldy" ucap Vera yang masih menatap Qila dan Vera kesel karena Qila mengabaikan sama hal nya seperti Dinda tadi

Qila akan segera pulang dan saat menuju pintu kelas, Qila berhenti karena mendengar ucapan Vera yang baru aja

"Qil ingat Ira itu sahabat lo, coba lo ingat apa aja yang udah di lakukan Ira demi lo, disini lo yang salah bukan Ira, kami dua bisa aja memilih salah satu dari kalian dan lo pasti tau siapa yang akan kami pilih!" Ucapan Vera membuat Qila emosi dan mulai mengatakan hal yang pahit

"Lo dua mau milih Ira? Yaudah pergi aja ikuti Ira kemanapun dia pergi dan gue sama sekali gk peduli! Dan ingat siapa pun yang ikut campur dalam hubungan gue atau pun masalah gue, dia bakal menyesal seperti Ira tadi" Qila lalu pergi begitu aja setelah menyakiti hati kedua sahabat nya, apa yang lagi dipikirkan Qila sehingga dia gk berpikir dulu sebelum mengatakan hal yang menyakiti sahabat nya

Dinda dan Vera saling pandang satu sama lain, mereka mulai membenci Qila, kenapa sifat Qila menjadi seperti ini semenjak pacaran sama Aldy

Qila yang lagi di depan sekolah menunggu taksi untuk pulang tapi gk kunjung datang juga, ia segera menelepon Kak Yinar untuk minta jemput, tapi saat mau nelpon Qila mendengar seorang cowok yang memanggil namanya dari belakang, Qila langsung mengarah ke belakang dan mendapati cowok yang memakai jaket hitam dengan cool

"Aldy?"

"Lo kenapa gk balas DM gue dan lo gk angkat telpon gue?"

"Sorry ya Al gue gk tau, nih baru aja megang hp" ucapnya seperti mencari alasan yang masuk di akal

"Lo pulang bareng gue ya?"

"Kenapa?"

"Maksudnya?"

"Kenapa gk pulang sama cewek yang tadi pagi" melihat ke arah lain dan bukan ke arah Aldy yang menatap nya dari tadi

"Oh Dira, dia hari ini masih harus ngurus pindahannya, mungkin sore baru bisa pulang" ucap Aldy dengan jelas "lo pulang bareng gue ya?"

Qila sesaat diam dan gk menjawab tawaran Aldy, memikir dulu terlebih dahulu dan teringat kejadian tadi pagi Qila segera menanyakan sama Aldy kenapa dia gk bilang bahwa dirinya lebih dari adek kelas

"Gue mau nanyak sesuatu Al" ucap Qila yang masih memandang jalan dan mengarah ke depan

"Nanyak apaan Qil?"

"Kenapa tadi pagi lo bilang kalau gue adek kelas dan bukannya pacar"

Pertanyaan Qila memnuat Aldy bungkam dan gk bisa menjawab, sesaat Aldy mikir apa yang harus ia katakan sekarang sama Qila, seakan Aldy lagi terjerumus sama keadaan sekarang

Syakila (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang